Prolog

11.1K 234 14
                                    

Sebuah pesan masuk ke handphone milik Hanafi. Sebuah pesan singkat bertuliskan.

"Aku kangen."

Sebuah pesan yang langsung merubah mood hanafi yang sebelumnya bosan karena mengikuti mata kuliah kalkulus menjadi semangat karena pesan singkat yang dikirimkan oleh Heri. Sang bapak kos sekaligus kekasihnya.

"Nanti aku ke rumah. Aku masih ada mata kuliah. Sabar ya. Aku juga kangen sama jepitan bokong mu." Balas Hanafi.

Ting.

Sebuah pesan kembali masuk namun kali ini bukan berbentuk teks namun malah sebuah foto yang dikirimkan oleh Heri yang sedang memakai
Lingerie sexy milik mantan istrinya.

Seketika Hanafi tersadar bahwa adik kecilnya langsung berdiri tegak di dalam celana dalamnya.

Hanafi memang suka tidak tahan jika melihat Heri memakai lingerie sexy milik wanita. Hanafi bahkan yang pertama kali memaksa Hanafi memakainya.

Bayangkan saja tubuh kekar dan besar milik Heri memakai lingerie sexy dan ketat berwarna merah muda. Dadanya yang besar serta bokong yang indah adalah favorit dari Hanafi.

Hanafi sudah tidak fokus lagi belajar. Beruntung tidak berapa lama kemudian jam mata kuliah berakhir. Hanafi yang sudah terselimut nafsu segera berlari ke arah parkiran tanpa menghiraukan ajakan teman-temannya yang mengajaknya untuk nongkrong terlebih dahulu di cafe depan kampus.

Hanafi segera menancap gas kencang motornya menuju kos miliknya.

Namun bukan kamar miliknya yang ia tuju melainkan rumah pemilik kos-kosannya yang terletak di samping komplek belasan kamar kos tempatnya tinggal.

Hanafi yang sudah tidak sabar menemui Heri segera masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam. Beruntung rumah Heri tidak ada orang. Hanafi sadar bahwa pujaan hatinya berada di dalam kamar.

Cklek.... Hanafi membuka pintu kamar dan tanpa aba-aba langsung di suguhkan dengan Heri yang menungging seperti menunggunya untuk di senggama.

"Nakal ya kamu. Kirim-kirim pap gituan. Awas aja nanti kalau engga bisa jalan jangan salahin aku." Ucap Hanafi yang di balas dengan seringai menantang dari Heri.

"Aku kangen, kamu kuliah mulu. Aku kesepian."

Dan berakhirlah sore itu dengan persenggamaan mereka berdua.

Berkali-kali heri dibuat takjub dengan keperkasaan Hanafi memanjakan lubangnya. Desahan-desahan pun keluar dari mulut keduanya.

"Love you sayang" ucap Hanafi ketika dirinya telah berhasil menuju puncak kenikmatannya seraya mengecup bibir lembut milik heri.

"Love you too mas." Balas Heri.

Meski lebih muda, Hanafi meminta agar heri memanggilnya dengn sebutan "mas" ketika mereka berdua. Alasannya karena ia ingin merasa keduanya lebih intim.

"Adit mana?" Tanya Hanafi

"Di titipin tempat oma dan opanya. Tadi di ambil sama choky."

"Hmm pantes kamu berani make lingerie. Rupanya lagi sendiri."

"Aku kan kangen mas."

"Iya sayang, mas juga kangen. Malam ini mas boleh tidur sini kan?."

"Boleh dong. Malah itu yang aku mau."

"Asik. Malam ini kita buat adik yang banyak buat Adit. Hehe."

"Boleh. Mau berapa?"

"100?"

"Engga sanggup akunya, kira enak apa ngangkang mulu."

Hanafi tertawa lalu bangkit dan menindih Heri. "Kan memang enak. Buktinya kamu ketagihan sama punya aku."

"Iyasi. Gimana engga ketagihan orang punya mu segede pentungan."

"Hahaha"

-----------------

Lanjut atau jangan?

Duda Muscle IdamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang