Pagi yang cerah, rerumputan yang basah karena embun, dan nyanyian indah burung yang bertengger di ranting pohon membuat Jimin berjalan dengan riang. Perasaannya begitu ceria dan setiap langkahnya di temani dengan senyuman manis yang membuat orang-orang sekitar yang mengenal dirinya gemas untuk menyapanya.
Pria cantik itu pulang ke rumahnya, dengan perasaan yang amat sangat bahagia dia ingin memberi kejutan pada suaminya. Dia yang sedang bekerja di luar kota itu sengaja pulang tanpa memberi kabar pada suaminya. Dia berharap suaminya terkejut dengan kepulangannya ke rumah.
Jimin perlahan memeriksa rumahnya dari depan, memastikan suaminya belum.bangun dan tidak tahu jika dirinya datang. Jimin mengendap-endap masuk ke dalam rumah sambil menekan kode pintu rumahnya. Setelah berhasil terbuka, ia memastikan lagi jika suaminya masih tidur. Namun ketika ia masuk rumah, Jimin melihat sepasang sepatu yang asing baginya, sepatu wanita.
Jimin mematung, menatap nanar pada sepatu hak tinggi berwarna merah itu yang berjejer dengan sepatu sang suami. Jimin tidak bisa menahan air matanya, dadanya langsung sesak ketika melihat dapur yang berantakan. Dia melihat dua gelas berisi wine yang belum habis di meja makan, di salah satu gelas terdapat bekas lipstik yang menempel. Jimin meremat gelas itu hingga pecah, ia pun menoleh ke arah tangga yang menuju ke lantai dua di mana kamar utama berada. Dengan suasana hati yang sudah tidak karuan, Jimin berjalan dan tanpa ia sadari tangannya terluka karena pecahan gelas.Tiba di depan kamar, Jimin mencoba untuk menenangkan diri. Ia mengambil napas dalam-dalam, memberanikan diri untuk membuka pintu kamarnya. Perlahan ia membuka pintu, kali ini ia menahan napas untuk bersiap melihat apa yang ada di hadapannya.
Yoongi, tidur bersama seorang wanita di tempat tidur yang selama ini ia tempati bersama Yoongi. Rasanya sangat sakit melihat suaminya yang tidak memakai baju itu sedang berada di dalam selimut yang sama dengan seorang wanita yang tidak ia kenal. Jimin hanya diam, tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Jimin pun pergi, tidak kuasa melihat apa yang ada di hadapannya.*
"Oh, siapa itu??!!" Yoongi terbangun mendengar suara vas bunga yang jatuh. Ia pun segera memakai celananya dan berlari ke arah tangga. Ia melihat vas bunga besar yang ada di ujung tangga sudah pecah, Yoongi pun berlari ke pintu utama seperti ada seseorang yang baru saja keluar dari rumahnya.
"Jimin??!" gumam Yoongi, tapi pria kesayangannya itu sudah pergi membawa kopernya menggunakan taxi yang kebetulan lewat di depan rumahnya.
Yoongi segera berlari kembali ke kamarnya, ia mencari ponselnya dan menghubungi Jimin. Pria cantik itu tidak menerima panggilan dari Yoongi, sudah berkali-kali Yoongi meneleponnya dan hasilnya tetap Jimin tidak mengangkat panggilan dari Yoongi.
"Sayang, ada apa?" wanita yang tidur bersama Yoongi itu terbangun dan bingung melihat Yoongi terdiam.
"Yoongi? Apa yang terjadi?" tanya wanita itu lagi sambil mengguncang tubuh Yoongi.
"Jimin, dia tahu apa yang terjadi.."
"Jimin? Bukannya dia sedang di luar kota?"
"Sepertinya dia pulang, dan melihat kita sedang tidur bersama"
"Astaga, bagaimana ini?"
"Bereskan semua barangmu dan pergilah! Jangan pernah muncul lagi, aku tidak ingin Jimin tahu tentang dirimu!"
"Yoongi,,"
"Ambil ini, aku mohon pergi yang jauh!"
Yoongi memberikan beberapa uang kepada wanita itu, wanita itu pun langsung pergi setelah mendapatkan uang yang banyak dari Yoongi.
Yoongi tampak frustrasi, dia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang karena sudah tertangkap basah oleh Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin Oneshoot Story
Short StoryKumpulan cerita Oneshoot Yoonmin Tempat curhat Author dalam bentuk Cerpen Semoga kalian suka ya, jangan lupa bintangnya