The Perverted Roommate

641 36 0
                                    

Cuaca terik di kota Busan membuat beberapa orang berlalu lalang di jalanan menggunakan payung, tidak lupa memakai tabir surya, dan memakai pakaian tipis agar tidak mudah berkeringat. Musim panas kali ini membuat semua orang malas melakukan aktifitas di luar rumah, mereka akan betah berada di dalam rumah dengan menyalakan pendingin ruangan, atau mereka akan sering menggunakan pakaian tipis, bahkan hanya menggunakan kaos tanpa lengan. Seperti Jimin, jika berada di kontrakan dia selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan celana pendek berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Jika di kamar dia jarang menyalakan pendingin ruangan, karena dia ingin menghemat biaya penggunaan listrik. Maka dari itu dia selalu memekai baju minim bahan agar tidak mudah gerah.

Jimin tinggal di sebuah kontrakan yang berisi 3 buah kamar. 2 kamar lainnya sudah terisi, masing-masing kamar 2 orang. Dan di kamar Jimin hanya dia saja yang menempati. Tapi setiap kamar harus di isi dengan 2 orang karena memang di sediakan 2 ranjang di kamar itu. Jadi jika ada yang mencari kontrakan masih bisa menerima 1 penghuni lagi.

"Jimin, kau tidak kemana-mana kan hari ini?"  tanya pemilik rumah melalui sambungan telepon selular.

"Tidak, Pak Namjoon! Ada apa, Pak?"

"Hari ini ada penghuni baru, dan kebetulan kamarmu kosong! Jadi dia akan tinggal bersamamu!"

"Ah, begitu? Baiklah, nanti aku akan menyambutnya"

"Baiklah, dia sudah tahu jika satu kamar berisi dua orang. Tapi nanti beri tahu dia tentang peraturan di Rumah Hijau ya, Jimin!"

"Baik, Pak Namjoon!"

Jimin menghela napasnya kasar setelah menerima panggilan dari pemilik rumah. Dia menatap ke sekeliling kamarnya yang terlihat berantakan itu. Sebelum penghuni baru itu datang, dia harus membereskan kamarnya dulu. Untung saja hari itu Jimin sedang libur kuliah, jadi dia bisa melakukan pekerjaan rumah. Jimin mulai memunguti sampah yang berceceran di lantai, lalu baju-baju kotor yang tidak pas penempatannya pada keranjang kotor juga ia bereskan. Kemudian merapikan meja belajarnya, memastikan semua terlihat rapi dan tidak ingin membuat penghuni baru itu mengecap dirinya sebagai orang yang tidak rapi.

"Akhirnya, selesai juga..." ucapnya sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang berbalut sprei berwarna pink itu. Lalu dia menatap ke tempat tidur yang berada di sebelahnya. Tempat tidur yang berjarak satu meter dari tempat tidurnya itu sebentar lagi akan segera di isi oleh penghuni baru.

"Semoga dia tidak keberatan tinggal bersamaku" lirihnya.

Tok, tok, tok.

Jimin terperanjat mendengar ketukan pintu di luar kamarnya. Dia pun segera membuka pintu sambil meraih kaos berwarna putih karena sebelumnya ia hanya memkai kaos dalam saja.

"Apa ini kamar Jimin?"

"Oh, iya. Kau penghuni baru?"

"Iya, aku Yoongi!"

Jimin langsung mempersilakan Yoongi masuk, dia juga membantu membawakan bawaan Yoongi ke dalam kamar.
Setelah masuk kamar, Yoongi memperhatikan kamar berukuran 5x5 itu. Terdapat dua tempat tidur, dua meja belajar, dua lemari pakaian, dan terdapat jendela besar yang membuat kamar terlihat luas.

 Terdapat dua tempat tidur, dua meja belajar, dua lemari pakaian, dan terdapat jendela besar yang membuat kamar terlihat luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoonmin Oneshoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang