"Lili...bangun...Lili..." Pinta Jennie sambil menggoncang ringan tubuh kekasihnya.
"Hmm...Nini, Lili masih ngantuk"
Jennie menarik selimut Lisa agar Lisa segera bangun, namun Lisa menariknya kata lagi, menutupi semua tubuhnya dan perlahan wajahnya juga masuk kedalamnya.
Dengan Jailnya Jennie menarik lagi selimut Lisa hingga Lisa kedinginan, February di LA sedang musim hujan, tapi mereka terlindungi dirumah mereka di LA.
"Nini..."Lisa segera menarik Jennie kedalam pelukannya.
"Diluar hujan Nini...kita bobo lagi yah" Bisik Lisa yang membuat Jennie merinding.
Mereka hanya satu Minggu di LA, setelahnya mereka lanjut ke London.
Disambut dengan hujan salju ringan, Jennie dan Lisa menginap disebuah vila di London, barn hoppit lodge. Sebuah vila kecil yang sempurna dengan perapiannya.
Jennie saat ini sedang berada di pelukan Lisa, mereka berlindung di selimut tipis depan perapian. Pelukan Lisa menambah hangat Jennie saat ini. Lisa berkali kali menciumi pucuk kepala Jennie.
"Lili..."
"Hmm..." Lisa memandang Jennie.
"I love you Nini..."
"I love you too Lili..."
Jennie kali ini yang mengambil inisiatif, ditariknya tengkuk Lisa, menyatukan bibir mereka untuk menyatukan tubuh mereka, menghilangkan suhu dingin London.
Awal Maret mereka sudah ada di Paris, menikmati menara Eiffel, jalan-jalan pagi atau sekedar menikmati kebersamaan mereka dikamar Hotel. Lisa memutuskan untuk membeli rumah dikawasan arrondisement ke-7, dekat dengan menara Eiffel, restoran mewah dan tepian sunga seine.
"Jisoo, Chae, Nana bantu aku untuk kejutan ulang tahun Lili ya..." kata Jennie di sambungan telepon dengan sahabatnya.
"Sebelum 27 Maret kalian sudah harus disini, semua sudah dibantu Nana untuk akomodasinya ya" lanjut Jennie.
***
Sepuluh menit sebelum ulang tahun Lisa, Jennie bersama sahabatnya susah menyiapkan semuanya.
Mereka menyewa restoran dekat sungai Seine. Jennie menunggu dengan tenang untuk memberi kejutan ke Lisa, di restoran sudah ada Jisoo dan Nana, sementara Chaeng menjemput Lisa.
Jam sudah menunjukan Jam dua belas malam, susah memasuki tanggal 27 Maret 2024, tapi Lisa dan Chaeng tidak terlihat batang hidungnya.
Jennie sudah mulai gelisah, ditunggunya sampai dengan Jam 01.00 Pagi tapi yang ditunggu tidak datang juga.
"Sebaiknya kita pulang Jen" Kata Jisoo sendu.
"Ayo Jennie.." Kata Nana.
Airmata Jennie sudah mengalir, apakah Lisanya masih menghukumnya.
Mereka bertiga sampai dirumah Jennie dan Lisa, pelayan membukakan gerbang dan Nana segera memarkirkan mobil Jennie. Jennie sudah malas dengan semuanya, tangisnya masih mengalir.
Dengan langkah gontai Jennie memasuki rumah, gelap. Jennie berpikir Lisa entah pergi kemana. Jennie masih berjalan dengan melamun, tiba-tiba lampu menyala, didepannya sudah ada Lisa dengan senyum merekah. Jennie baru sadar saat ini berjalan diatas karpet warna pink bertabur bunga Daisy, bunga kesukaannya dan Lisa. Lisa berjalan mendekat kearah Jennie berlutut didepan Jennie yang masih menangis.
"Jennie Ruby Jane Kim..." Lisa berlutut dihadapan Jennie.
"Maaf sudah membuat kami sedih lagi malam ini, ini semua saran Jisoo dan Chaeng" senyum Lisa jail melirik kearah Jisoo dan Chaeng yang segera menutupi muka mereka dengan tangan.
"In front of My mom and Your Mom and our beloved friend...Will you marry me?"
"Jennie Ruby Jane Kim...Will you marry me?" Ulang Lisa lagi, dengan senyum penuh pesona.
Cincin yang sebelumnya sudah Lisa siapkan dua tahun lalu akhirnya tetap ada didepan Jennie.
Jennie menangis haru, dipikirnya dia akan kehilangan Lisa lagi, sepertinya Jennie harus lebih kuat menghadapi kejutan demi kejutan hidup bersama Lisa, apalagi dengan kedua sahabat Jailnya.
"Yes i do Lili..i Will always do"
"Aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan pernah melepaskan kamu lagi Lili"
"Then i Will take you until forever Nini"
"Me too...i love you with all my heart Lili"
"I love you too Nini"
Keluarga dan sahabat terharu melihat Jennie dan Lisa, tantangan baru tentu akan datang pada kehidupan mereka selanjutnya. Pernikahan tentunya awal hidup baru, bahagia ataupun sedih tentu bumbu didalamnya. Kesetiaan dan kepercayaan menjadi pondasinya.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happiest Girl
FanfictionDidalam suatu hubungan kesetiaan adalah pondasi. Keegoisan terkadang dapat meruntuhkan segala hal yang sudah dibangun.