Author Prove
Jalanan ibu kota Jakarta seperti biasa tidak pernah lari dari keadaan Mancet, deretan mobil yang tersusun rapi di jalanan, suara klakson mobil yang tak henti berbunyi, menandakan kemarahan dan keresahan si pengemudi kenderaan. Di salah satu mobil dua orang sejoli sedang duduk dalam keadaan hening.
Prilly Prove
Suasana mobil yang aku kendarai degan Ali terasa seperti di kuburan, Ali tidak bersuara sama sekalih hanya suara berisik klakson mobil di kanan kiri kami.. huff sudah hampir sejam aku dan Ali terjebak mancet.
Ya ya ya, kalian tau sendiri kami akan pergi ke butik untuk mencoba baju pengantin.. kecelakaan kemarin yang telah Ali lakuin ke Aku rupanya benar" berdampak buruk humm.. sebenarnya ngak buruk sih cuma aku ngak pernah berfikir akan menikah secepat ini.
Aku melirik sekilas laki-laki yang duduk di bangku kemudi .. sosoknya yang mempesona dengan Alis yang tebal, muka yang bersih, bibir merah mudanya, sungguh aku ngak bisa bayangin bagaimana kejadian kemarin bisa terjadi. Secara refleks aku memegang bibir ku masih terasa manis seperti kemarin. "Arrhhhh apa sih yang kamu fikirin Pril, kemarin itu cuma suatu kecelakaan aja."
Saat aku masih fokus memegang bibir ku suara dehaman seseorang menyadarkan aku.
"Udah ngak usah di pegangin tu bibir, napa loe masih kepingin ha?" ucap Ali
"Enng..enggak kok.!" Ucapku terbata".. bagaimana bisa dia merhatiin aku yang lagi megangin bibir sedangkan dari tadi aku lihat dia hanya fokus ke depan.. batinku
"Kalau loe mikir gue bakal ngelakuin itu lagi ke Elo, mendingan loe buang jauh-jauh deh fikiran loe itu. Kemarin ggue cuma khilaf aja.. sapa suruh loe pakai baju kekurangan bahan kaya gitu.. atau jangan" loe emang maw mancing gue buat ngerepe" loe haaa?" Omongan Ali yang cukup buat aku tersentak, jujur hati aku sakit banget dengar omongannya.
"A..aku ngak ada niat buat godain kamu, aku ngak pernah berfikir kaya gitu Kak." ucapku dengan mata berkaca-kaca
"Alah.. gue tau loe kan daridulu emang ngejar-ngejar gue.. sebab itu loe goda gue sama pakaian loe kemarin, dasar munafik"
"Cukup kak, okay Prilly jujur aku emang suka ma kakak tapi itu dulu (dusta ku).. Aku ngak pernah punya niat kaya gitu.. lagian siapa semalam yang nyium Prilly duluan, itu kakak kan.. ohh apa emang kakak orangnya seperti itu, yang suka MODUSIN cewek haaa." Belaku
"Loe uda berani bantah gue yaa sekarang.. okay kalau loe mikir gue modusin elo sekarang gue bakal buktiin modus yang beneran itu gy mana."
Saat aku ingin menjawab perkataannya .. dengan tiba" aku merasa sebuah tangan menarik tengkukku, dalam waktu yang sama sebuah benda kenyal dan manis mendarat di bibirku, iya Ali menciumku tapi bukan ciuman yang lembut tapi kasar dengan sejuta rasa kemarahan.
Aku mencoba melepaskan bibir ku dari pangutannya tapi semakin aku memberontak , semakin kuat dia menarik tengkukku. dia melumat bibirku dengan kasar dapat aku rasakan bibir ku membengkak karena ulahnya.. Aku memukul-mukul dadanya tapi semakin lama tenagaku semakin hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu & Aku Menjadi Kita
FanfictionUda puas TERPESONA dengan Wajah tampan ku,,?? Seru Aliando dengan tatapan sinisnya Perasaan apa ini,, perasaan yang seharusnya ku buang,, Perasaan yang seharusnya ku kubur,, tapi dengan sekali melihat dia.. Ia dia Laki-laki yang q idamkan saat dul...