8. Bocil

2.3K 325 145
                                    

cerita gaje
•update semaunya
typo bertebaran

"Hidupku hanya sepenggal kisah yang engkau ciptakan"

_Casandra Roulyn_

•happy ready•

Pagi ini koridor kelas 12 diramaikan oleh sebuah drama pembullyan protagonis wanita oleh antagonis wanita, dimana kotak makan pemberian Letisya Amora di buang begitu saja oleh Sandra tepat di hadapan Weez dan teman-temannya.

Tisya terduduk akibat di dorong oleh Sandra, gadis itu kesal kenapa tunangannya menerima begitu saja pemberian gadis lain. Sementara pemberian darinya selalu berakhir di tempat sampah.

"Lo apa-apaan Sandra, tega banget Lo buang makan dari Tisya. Lo juga dorong Tisya, mau Lo apa sih?" kata Farel yang langsung membantu Tisya berdiri.

Sandra berdiri dengan angkuh sambil melihat kedua tangannya didepan dada, matanya menatap remeh pada gadis yang ternyata satu kelas dengan Deo.

"Dasar jalang, sampah." ucapnya penuh nada hinaan.

Plak

Tangan kekar itu menyentuh pipi mulus Sandra dengan kuat sampai warna merah tercetak di pipinya, Weez menampar tunangannya sendiri.

Wajah Sandra tertoleh, pipinya terasa panas dan ngilu. Kini matanya berkaca-kaca, tapi Sandra masih menahan tangisnya. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan tunangannya, lebih tepatnya calon mantan tunangan karena Sandra akhirnya mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan yang menyakitkan itu.

"Tutup mulut busukmu itu Sandra.!" titah Weez.

Sandra menatap remeh Weez sambil terkekeh, rasanya ingin sekali menghancurkan semua orang yang selalu menyakiti hatinya. Selama ini ia menahan sabar menunggu tunangannya jatuh cinta kepadanya, namun nyatanya rasa sakit yang selalu ia rasakan.

"Dasar bodoh, aku seperti ini untuk menjaga kehormatanmu Weez." Sandra menatap emosi sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.

Weez mencengkram pipi Sandra dengan kuat, ia tidak terima dengan penghinaan yang gadis itu berikan. Kini Sandra hanya bisa pasrah, salahnya yang melabrak jalang itu sendirian.

Air mata akhirnya mengalir, Sandra tidak bisa mempertahankan lagi keteguhannya. Ia juga sudah tidak mau mempertahankan pertunangannya lagi, ia tidak sanggup jika harus merasakan sakit karena kecewa lagi. Sandra menutup matanya, semua harapannya kini lenyap.

"Kau bisa mematahkan rahangnya jika terus mencengkramnya seperti itu." kata seorang pemuda yang berjalan dari arah belakang mereka.

Weez di kejutkan dengan tangan seseorang yang mencoba melepaskan cengkeramannya pada Sandra, apalagi saat mendengar suara tenang orang tersebut.

"Apa keluarga Trisson sudah menanggalkan kehormatannya dengan menyakiti seorang gadis." katanya lagi.

Sandra membuka matanya, samar-samar ia melihat seorang pemuda dengan perawatan tinggi mencengkram lengan Weezer.

Weez melonggarkan cengkramannya akibat rasa ngilu, membuat Sandra terjatuh jika pinggangnya tidak di tahan oleh pemuda tersebut. Pemuda itu melepaskan lengan weez lalu menggendong Sandra ala bridal style karena pingsan sambil menampilkan senyum miringnya.

PERUSAK ALURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang