Bab 11

43 19 3
                                    

Arina yang sudah berada di apartemen nya kini sedang sibuk mencari cari gelang nya, dari lemari pakaian, laci meja rias, bahkan sampai di bawah tempat tidur pun ia cari. Mungkin benda itu terjatuh saat ia sedang tidur, tapi hasil nya nihil. Ia sama sekali tidak menemukan barang kecil itu.

"Kok bisa nggak ada si" gumam arina sambil membongkar nakas yang ada di ruang tamu.

Ia duduk di lantai merasa frustasi karena dari jam pulang kerja sampai sekarang ia mencari gelang itu tapi selama itu juga ia mencari tidak membuahkan hasil.

Drrtt....
Drrtt...

Ponsel arina berdering menandakan ada panggilan masuk.

Dengan rasa malas ia meraih ponselnya di atas meja ruang tamu. Setelah mendapatkan ponselnya ia pun langsung menggeser tombol hijau keatas.

"Wae?" Tanya arina pada orang di seberang sana.

"......."

"Hah, ok kalo gitu kamu tunggu sebentar. Aku akan turun sekarang."

Arina menutup panggilan secara pihak, ia langsung bangun dari duduk nya dan langsung keluar apartemen. Menemui orang yang sedang menunggu nya.

Di sisi lain terlihat Jackson berdiri dengan mobil sebagai sandarannya, saat ini ia sedang menunggu seseorang yang baru saja ia telpon. Untuk mengembalikan barang yang tertinggal di mobil nya.

Arina yang baru saja keluar dari apartemen kini sedang berjalan menuju depan apartemen untuk menemui seseorang yang baru saja tadi menelpon nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arina yang baru saja keluar dari apartemen kini sedang berjalan menuju depan apartemen untuk menemui seseorang yang baru saja tadi menelpon nya.

Jackson melihat Arina yang berjalan menghampiri dirinya, betapa herannya Jackson melihat penampilan arina yang saat ini  seperti orang kalah berjudi. Rambut kusut tapi di kuncit asal dengan pakaian yang sama seperti tadi siang ia kenakan.

pasal nya restoran sudah tutup dari jam 4 sore, ya memang hari ini  restoran tutup lebih cepat dari biasanya. Karena hari ini pak Choi dan  Jackson harus pergi ke pertemuan para investasi untuk membicarakan bisnis mereka yang ada di Indonesia.

"Mana" ujar Arina yang sudah berada di depan Jackson

Jackson pun memberikan album arina yang tertinggal di mobil nya.

"Rin, hari ini kamu itu kenapa si. Ku perhatikan dari tadi siang kamu hanya bengong seperti orang linglung dan sekarang coba kamu lihat penampilan mu, seperti orang yang kalah judi saja tau nggak"

Arina memang tidak menceritakan mengenai hilang gelang nya pada Jackson ataupun karyawan lainnya, jadi mungkin karena itu hari ini arina  terlihat tidak seperti biasanya.

"Em, emang ada apa dengan diriku hari ini. Perasaan seperti biasa saja kok" jawab arina meyakinkan Jackson bahwa ia memang terlihat seperti biasanya

Jackson tau kalo arina saat ini sedang mengelak, lebih tepatnya ia tidak ingin tau bahwa dirinya sedang dalam masalah. Tapi jackson juga tidak punya hak untuk memaksa arina berbicara sejujurnya, jadi ia lebih memilih untuk percaya saja.

"Em, ok. Tapi kalo kamu lagi ada masalah atau apapun yang membuat kamu dalam kesulitan kamu bisa bicara kok sama aku, siapa tau aku bisa membantu" ujar Jackson

"Ya, btw bagaimana pertemuan dengan para invetasi tadi? Semua lancar kan?" Arina mencoba mengalihkan pembicaraan

"Lancar si lancar, tapi menyebalkan" ujar Jackson, mengingat betapa pusing nya ia jika berurusan dengan para ketua investasi.

"Menyebalkan? Maksudnya?" Jawab arina penasaran

Jackson menarik nafas dan membuang nafas dengan kasar, sebelum menjawab pertanyaan arina.
Arina yang melihat Jackson seperti itu merasa yakin bahwa ada sesuatu yang tidak meng-enakan terjadi.

"Iya, bisa bisa nya para pak tua itu mengirim ku ke Indonesia untuk pengecekan denah restoran yang hampir jadi di sana"

"What! Kapan kamu pergi ke Indonesia dan dengan siapa?"

"Em, aku sendiri. Ya meskipun tiket dan penginapan mereka yang mengurus" Jawab lesu Jackson

Arina tampak terkejut dengan jawaban Jackson, bagaimana tidak ini pertama kali nya Jackson harus pergi sendiri ke Indonesia. Meskipun Jackson itu pandai dalam bahasa Inggris, tapi kan tidak seharusnya sendiri juga.

"Sebenarnya aku malas sekali pergi sendiri, apa lagi harus pergi jauh dari kamu. Rin, tapi aku harus bagaimana ini permintaan paman, aku tidak bisa menolak. Jadi dengan berat hati aku harus pergi"

"Em, kasihan sekali kamu son. Kapan kamu pergi ke Indonesia? Dan beberapa hari kamu di sana" ujar arina

"Paling cepat tiga hari aku di sana jika tidak ada masalah yang serius, besok pagi jam sepuluh penerbangan nya"

"Rin, bagaimana kalo kamu temani aku pergi ke Indonesia, biar aku yang nanggung semuanya. Dari tiket, penginapan dan keperluan kamu di sana"

Jackson mengajak arina untuk pergi bersama nya, agar ia tidak merasa sendiri di negara orang.

"Kita juga bisa shopping, jalan jalan, main ke taman hiburan dan mencicipi banyak makanan khas Indonesia" ajak Jackson antusias

"Aku tidak bisa ikut, karena Senin aku ada ujian"

Arina bukannya menolak ajakan Jackson, lagi pula siapa yang tidak ingin treveling gratis. Ye kan, tapi sayangnya hari Senin ia ada ujian yang tidak bisa ia hindari.

"Em, sangat di sayangkan. Padahal aku ingin sekali mengajak mu jalan jalan dan hanya kita berdua" ujar Jackson lesu

"Mianhe, bagaimana sebagai gantinya aku akan mengantarmu ke bandara besok?" Ujar arina

"Serius?"

Arina mengangguk sambil tersenyum meyakinkan Jackson bahwa ia akan mengantar kepergian Jackson ke bandara besok.

"Iya, besok pagi jam sepuluh kan penerbangan nya?"

"Iya, jam sepuluh. Ingat sudah janji jangan sampai telat bangun"ujar Jackson

"Iya, Jackson-nim"

"Ya sudah kalo gitu, aku pulang dulu ya. Sampai ketemu besok pagi jam sembilan di sini" ujar Jackson mengingatkan arina jika besok jam sembilan pagi mereka sudah harus berangkat. Agar tidak ketinggalan pesawat

"Iya, besok pagi jam sembilan kita ketemu lagi di sini, sudah sana pergi"ujar arina

"Ya sudah aku pulang dulu ya, setelah aku pulang kamu langsung istirahat lah. Jangan sampai kesiangan ingat!"

"Ya ampun bawel banget si, sudah sana pulang" ujar Arina sembari mendorong pelan tubuh Jackson

Setelah berpamitan Jackson pun langsung melajukan mobil nya sembari dah dah dengan arina melalui kaca mobil yang terbuka.

Setelah memastikan mobil Jackson pergi jauh, Arina pun langsung naik ke apartemen nya untuk beristirahat.

betapa terkejutnya ia melihat seisi rumah yang berantakan akibat ulahnya, tapi karena ia sudah merasa sangat lelah akhirnya ia memutuskan untuk ber-istirahat sebentar sebelum merapikan semuanya.

Ia pun langsung meletakkan album nari di atas meja dan membaringkan tubuhnya di sofa panjang depan tv ruang tamu dengan batal sofa sebagai penutup matanya.

mungkin dengan istirahat sebentar ia bisa mengingat kembali terakhir ia menyimpan barang berharga itu di mana.

"Bagaimana jika itu beneran hilang?apa yang harus aku katakan pada eomma nanti?" gumam arina pada dirinya sendiri

Setelah mengoceh sendiri ia langsung terlelap tidur, mungkin kerena ia benar benar merasa sangat lelah hari ini. Padahal dirinya sendiri pun belum mandi setelah pulang kerja tadi.

Garis waktu ||Yoongi-BTS|| [ongoing] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang