01

220 3 0
                                    

/tap tap tap

Suara langkah kaki yang yang sedang berlari memenuhi lorong sekolah. Seorang pemuda dengan baju olahraga yang telah dipakainya sedari rumah tergesa-gesa memasuki lapangan yang berada di tengah-tengah sekolah.

Ketika sudah sampai ditengah-tengah lapangan, dia sedang mencari temanya.

"DEKA!" Pemuda yang dipanggil Deka tadi menoleh kearah timur dimana temannya tadi memanggilnya dan berlari menghampiri temannya. "Lu tadi kemana aja bego gua tungguin kagak nongol-nongol lu?" Tanya teman Deka.

"Gua tadi habis nolongin nenek-nenek nyebrang jalan tadi, habis itu gua lari. Heheh sorry Biru kalau lu tadi nungguin gua." Jawab Deka dengan senyum watadosnya. Pemuda yang dipanggil Biru tadi menghela nafas dan berkata.

"Nggak usah banyak alasan lu. Pasti dirumah ada masalah lagi kan?, makannya telat lu kesini."

"Iya deh si paling tau." Jawab Deka dengan kekehan kecil.

Ya Deka Mahesa Sanjaya aka Deka mempunyai keluarga yang kaya raya, walaupun kaya raya tapi kehangatan dan keharmonisan di dalam rumahnya tidak akan anda jumpai.

Karena Deka selalu dituntut menjadi sempurna oleh keluarganya, memang menjadi kaya itu menyenangkan tapi tidak semenyenangkan yang anda bayangkan. Ketika Deka tidak mendapatkan kan nilai seratus atau dibawah 98 dia akan di hukum menggunakan rotan, disiksa sampai pingsan atau yang lebih parahnya lagi di tidak diberi makan oleh keluarganya dalam seminggu.

Deka yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah okeh kelakuan keluarganya. Gimana tidak kalau semua keluarganya menghakimi dia untung ada temannya yang selalu menemaninya dari dia kelas 3 SMP yaitu Biru.

Jadi jangan heran jika biru tau semua sifat, makanan/minuman favoritnya, bahkan rahasia besar yang selalu disembunyikan oleh Deka kepada keluarga bahkan dunia, dia tahu semuanya. Oleh karena itu Biru lah satu-satunya teman yang ikhlas berteman dengan Deka, karena teman-temannya yang lain berteman hanya untuk harta.

Setelah berkumpul di lapangan Deka dan teman sekelasnya akan melakukan kegiatan olahraga, karena olahraga berada di jadwal pertama jadi Deka sudah memakai pakaian olahraga dari rumah.

Sesudah melakukan pemanasan Deka dkk disuruh lari keliling lapangan sebanyak 3 kali untuk pemanasan.
"Huaaaa capek anjir, mana lapangannya segede ladang gandum"

"Emang ladang gandum seluas ini?"tanya Deka dengan raut wajah tak berdosa, yang dibalas tonyoran dikepala oleh Bayu " ya ibarat aja itu tolol" dan hanya dibalas cengiran oleh Deka.

*Skip//istirahat

"Dek mau pesen apa?"

"Pesen soto sama es jeruk aja" dan dibalas anggukan oleh Bayu.

Deka yang asik melamun dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya.
"Hai" sapa teman sekelas Deka yaitu Dino
"Hai juga" balas Deka dengan senyuman manisnya.

"Sama siapa?" Tanya Dino.

"Sama Bayu tadi, sekarang lagi pesen makanan" jawab Deka yang fokus ke hp nya. "Oh iya kamu ikut eskul tari kan?".

"Iya, kok tau?" Tanya Deka sambil menengok ke arah Dino dengan muka bertanya-tanya, dan Dino yang sedari tadi mentap Deka.

"Iya tadi dikasih tau sama Alea" jawab Dino dengan senyuman.

"Dek pesenanmu" kata Bayu sambil mengambil tempat duduk didepan Deka.

"Yaudah gue balik dulu, byeee" sambil menjawab Deka juga sambil dadah-dadah dan tersenyum.
"Iya, byeeee".

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang