Sorry for typo!!
~~~~~
Seharusnya tidak sebanyak ini, kupikir aku mengemas semua barangku dengan benar. Dan terakhir kulihat, itu hanya ada dua koper. Lalu kenapa bisa ada sebanyak ini? Menggaruk kepala yang tiba-tiba terasa gatal, Eomma terlalu berlebihan tentang ini.
"Kau mau mengungsi?"
Menoleh ke sumber suara, pria di belakangku ini cukup menyebalkan dengan senyum mengejeknya. Dan aku hanya mendengus menyingkirkan koper-koper ini dari jalannya. Kulihat dia hanya membawa satu tas ukuran sedang dan satu kotak yang ku yakini berisikan buku-bukunya, di bahu kirinya terselampir ransel berwarna senada dengan kaos hitam ketatnya.
Dia lebih mirip atlet daripada mahasiswa baru kurasa. Dan tanpa kusadari, ternyata aku terus memperhatikannya. Pria yang akan menjadi roommate ku ternyata terlihat cukup sexy, eitss! Dia benar-benar sexy. Ya Tuhan, alihkan pandanganku darinya.
Setelah puas mengamati, sepertinya aku harus mulai mengemas barang-barangku ke dalam lemari yang tersedia di pojok ruangan. Memilah mana yang akan ku gunakan dan mana yang akan kukembalikan ke rumah.
"Kau menyisihkan mereka? Kenapa?"
"Aku tidak membutuhkannya."
"Kenapa di bawa?"
"Eomma ku yang mengemas mereka."
Kekehan lolos darinya, dan menyapa pendengaranku. Aku menoleh untuk melihatnya yang menertawakanku.
"Tidak heran jika wajahmu sedikit mirip orang Korea."
"Why? Apa itu aneh?" dagu ku terangkat sedikit untuk menunjukkan kesan jika aku tak suka dengan ucapannya.
"Emm~ karena kau tidak terlihat tampan?"
"Heii! Kau menghinaku?"
"Tidak, coba saja berkaca. Dan nilai dirimu sendiri."
Dia pergi dari hadapanku dengan membawa handuk di bahunya, kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan ku dengan segala sumpah serapahku.
~~~~~
Brak Brak!
"Noel! Bangun! Atau ku tinggal!"
"Emhh~ berisik!" gumam tubuh di balik selimutnya.
Dobrakan di pintu tak membuatnya terbangun, dan itu cukup mengganggu pemuda lain yang ada di sana. Ia sudah berpakaian rapi dan sedang memakai sepatunya, berdecak kala melihat seonggok manusia yang masih betah berada di alam mimpinya.
Membuka pintu, menemukan pemuda lain yang tingginya sedikit melebihi dirinya. Dengan wajah datar ia mengatakan sesuatu yang membuat Phay, manusia yang berdiri di hadapannya tertawa kecil.
"Pacarmu masih tidur."
Setelah mengatakan itu, ia berlalu meninggalkan Phay, yang langsung masuk untuk membangunkan sahabatnya.
~~~~~
"Sshh~ ahhh~ "
"Omo!!"
"Oh shit!!"
Tertangkap basah sedang memanjakan kebanggan sendiri, seharusnya tidak akan membuatnya selalu ini. Tapi mereka baru saja mengenal beberapa minggu, itu cukup untuk menimbulkan rasa canggung di antara keduanya.
"Kenapa tidak ketuk pintu?"
"Kenapa harus? Ini juga kamarku!"
"Tapi aku sudah menguncinya!"
Perdebatan mulai tercipta, namun tidak ada yang ingin mengalah karena memang keduanya memiliki andil masing-masing di dalam kamar itu.
"Kau malu?" Noel mengulum senyum.
"Menurutmu?"
"Aku tidak melihat milikimu, tenang saja. Itu tertutup selimut dengan sempurna."
Pemuda yang masih menutupi daerah privasinya menghela nafas lega. Libidonya seakan menghilang begitu saja.
"Lain kali kau bisa meninggalkan note di depan pintu, jika kau tidak ingin diganggu."
"Tidak perlu, aku juga salah karena marah padamu, dan membuatmu tidak nyaman."
Membenahi pakaiannya, pemuda itu lantas beranjak menuju ke kamar mandi, meninggalkan Noel sendiri dengan wajahnya yang memerah.
"Sial! Itu besar dan panjang."
Tbc
14, Desember, 2022Votemen!
Lanjut or ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate (BossNoel)
FanfictionKisah cinta yang klise, mungkin endingnya bisa ditebak. Bagaimana kehidupan "Roommate" yang memiliki sifat dan karakter berbeda, justru bisa saling melengkapi. "Noel" pemuda yang cukup lama tinggal di Korea, dan memilih menetap di Thailand karena...