06

572 40 11
                                    

Sorry for typo!!

~~~~~

Pagi yang dingin sebab hujan mengguyur Bangkok sejak pukul 7 tadi, Noel merapatkan selimutnya dan menyadari sesuatu. Dia lantas membuka matanya melihat ke arah jam dan terdengar ketukan di pintu kamarnya. Hendak beranjak, ia di kejutkan dengan Boss yang tiba-tiba saja berdiri dan membuka pintu.

"Ada apa?"

"Dimana Noel?"

"Dia masih tidur, pergilah aku juga masih butuh tidur."

"Berikan ini padanya, katakan jangan lupa untuk menghubungiku."

Noel mendengar semuanya, siapa yang datang dan apa jawaban dari Boss pada sahabatnya. Wajah kaku Boss benar-benar tidak enak di pandang pagi ini, jadi Noel memilih untuk bangun dan pergi mandi.

15 menit di kamar mandi, dia menemukan seporsi bubur udang dan nori di meja belajarnya, juga sekotak susu coklat di sisi mangkuknya yang masih mengepulkan asap, tanda jika makanan itu masih panas.

"Untukku?"

"Hm, kau tidak akan bisa mencerna sesuatu yang keras kurasa."

Noel hanya mengangguk, dan duduk menikmati sarapannya. Boss sendiri sudah makan sarapan yang di bawa Phay untuk Noel tadi. Bukan karena apa, dia hanya tidak ingin Noel kesakitan ketika buang air besar nantinya, sungguh benar-benar bertanggung jawab.

Sementara Noel makan, Boss masih memperhatikan pemuda itu, tidak ada protes bahkan pembahasan mengenai kejadian semalam. Dalam benaknya mungkinkah Noel melupakan kejadian semalam? Tapi bukankah seharusnya dia ingat? Karena pasti lubang pantatnya itu sakit, terlebih pinggangnya yang ia perhatikan sejak tadi Noel terus mengusapnya.

"Apa itu sakit?"

"Menurut mu?" balas Noel tanpa menoleh

"Kenapa tidak bilang? Aku bisa memberikan obat padamu."

"Seharusnya kau tahu, sebelum aku mengatakannya. Semalam itu kali pertamaku."

"Kau ingat?"

"Aku tidak hilang ingatan hanya karena mabuk 5 botol soju."

Noel selesai makan, dia membersihkan mangkuknya tanpa mengatakan apapun lagi pada Boss.

Setelah hari itu, semua seperti kembali seperti semula. Noel dengan kesibukannya dan Boss pun juga begitu. Namun perbedaannya hanyalah Boss yang diam-diam justru terus kepikiran tentang malam panasnya bersama Noel.

Aneh memang, karena ini bukan kali pertamanya tidur dengan pria ataupun wanita, dan sebelumnya ia juga tidak pernah memikirkan teman sex satu malamnya. Mungkin kali ini berbeda karena dia hampir setiap hari bertemu dengan Noel. Bahkan bicara tanpa rasa canggung seperti tidak terjadi apapun di antara mereka.

~~~~~~

"Kau yakin tidak menyukainya?"

"Apa aku harus? Itu hanya sex ketika mabuk. Juga, aku bukan wanita yang harus meminta tanggung jawabnya."

Phay terkekeh saja mendengar penjelasan Noel, dia membersihkan saos yang menempel di bawah bibir Noel dengan jarinya. Baginya, Noel itu masih terlalu naif akan perasaan, atau bahkan memang sahabat nya itu belum tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Hingga dia bisa bersikap biasa saja setelah kehilangan malam pertama pubertas nya.

"Biasanya setelah sex yang hebat, salah satunya akan jatuh cinta."

"Ini bukan drama, lagi pula otakku masih cukup sehat untuk tergiur dengan Boss yang di sukai banyak orang."

"Dia cukup popular ya? Aku baru tahu."

"Yeah tuan popular! Kau bahkan tidak sadar siapa saja yang menyukai mu, karena terlalu memikirkan Phi Sky!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roommate (BossNoel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang