28#

560 54 22
                                    

"Jika dunia punya banyak alasan untuk kita menangis, kita harus punya setidaknya satu alasan untuk tersenyum"

-Huang Renjun


⚠️ Warning, takutnya yang baca wp ini ada yang masih di bawah umur. Akan ada adegan kekerasan.

_

_

_

_

_

_

_

_

_

"Abang, aku boleh minta tolong?"

"Boleh, Bayu mau minta tolong apa?"

"Di kamar Abang ada buku punya Bayu. Abang bisa tolong ambilin nggak?" Abian mengangguk kemudian langsung pergi dari sana, tetapi sebelum itu Abian menyempatkan diri untuk mengelus rambut adiknya itu.

Bermenit-menit lamanya Abian mencari buku yang di maksud adiknya itu, tapi buku itu tak kunjung di temukan juga. "Aish, kemana sih bukunya" ujarnya frustasi.

Senyuman terbit saat Abian menemukan buku yang di maksud adiknya. Kemudian ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar Bayu. Tetapi belum sampai pintu kamarnya sendiri, suara kemarahan ayah terdengar.

"ABIAN."

Hal itu tentu membuat Abian mengerutkan keningnya.

Ayah masuk ke kamar Abian dengan tatapan tajam dan rahang yang mengeras.

"A-ayah"

Plak

"NGAPAIN KAMU BERADA DI KAMARMU HAH? BUKAN KAH BUNDAMU SUDAH MENYURUHMU UNTUK MENJAGA BAYU. KENAPA TIDAK KAMU LAKUKAN?"

"Bian nggak ngerti maksud ayah.. Kenapa ayah marah? Bayu kenapa yah?.."

Plak

"BAYU JATUH DI KAMAR MANDI. KAMU PUAS HAH?"

Pipi Abian seketika memanas ketika Ayah menamparnya dengan keras. Dan dengan begitu air mata Abian langsung jatuh begitu saja tanpa di minta. Ia benar-benar merasa bersalah karena meninggalkan Bayu sendirian.

Bugh

Bugh

"KAMU MEMANG ANAK SIALAN. TIDAK PATUT DI KASIHANI"

"A-ayah cukup.. sak-"

Sebelum Abian menyelesaikan perkataannya, Ayah kembali memukulnya bahkan membenturkan kepalanya ke dinding sampai pelipis anak itu berdarah. Rasa pusing kian menyerangnya bahkan hidungnya juga sudah mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

Sebelum kesadarannya semakin menipis, Abian menyempatkan diri untuk membuka matanya. "M-maaf, Ayah.." ujarnya dan langsung tak sadarkan diri.

***

Perlahan Abian membuka matanya, tetapi semuanya terasa berputar. Kepalanya benar-benar pusing bukan main akibat benturan Ayah tadi.

Abian dan lukanya | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang