3. PRESS CONFERENCE (2)

31 5 1
                                    

HALOWW, READERS'STAR♡

SEBELUM BACA CHAPTER 3, TOLONG BUDAYAKAN VOTENYA, YAW! KOMENTAR JUGA YANG BANYAK BIAR CERITA INI SEMAKIN RAMAI🥰🥰

THANK YOU SO MUCH🤍

BY THE WAY, PART INI DITULIS DENGAN 3000+ WORDS LOH, BESTIE. SELAMAT MENIKMATI, YAW🤭😋💘

 SELAMAT MENIKMATI, YAW🤭😋💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Acara press conference yang semula berjalan lancar dan tenang, kini berubah menjadi ricuh akibat keributan dari para hadirin yang berbondong-bondong melempari Max dengan berbagai macam sampah dan benda-benda lainnya. Seperti gumpalan kertas, telur busuk, batu kerikil, bahkan ada yang melempar plastik berisi cairan darah. Yang membuat panggung press conference ternodai oleh darah. Liam yang tengah melindungi tuannya dari belakang juga ikut terkena noda darah tersebut.

Karena tidak tahan melihat kericuhan yang terjadi, salah seorang pria yang menjadi penanggung jawab acara ini akhirnya turun tangan. Pria itu menggeram kesal sambil berjalan ke arah pojokkan ruang ini untuk menekan tombol merah yang langsung mengeluarkan suara amat bising. Membuat semua para hadirin langsung menghentikan aksi brutal mereka.

"HENTIKAN SEMUANYA! TOLONG JANGAN MEMBUAT KERIBUTAN DI SINI! JIKA TIDAK SAYA AKAN MEMANGGIL APARAT KEAMANAN!" gertak pria bernama Damon itu dengan nada tegasnya.

Kini Damon beralih pada Max dan Liam yang masih berada di panggung. Max memang tidak kenapa-napa, dari atas sampai bawah tubuhnya tidak terdapat noda ataupun lecet sama sekali. Berbanding terbalik dengan Liam. Kondisi lelaki itu sangat memprihatinkan. Rambut belakangnya terkena lemaparan darah yang mengalir hingga ke punggung. Jas hitam dia juga sudah sangat kotor dan basah. Max yang melihat itu langsung menggeram menahan amarah. Sedangkan Liam malah tersenyum senang melihat tuannya baik-baik saja. Itu tandanya, dia berhasil melindungi Max.

"Seharusnya kamu tidak usah melakukan itu, Liam." Max berujar pilu.

"Ah, tidak apa-apa, Tuan. Saya baik-baik saja kok. Hehe." Liam malah terkekeh. Apapun akan Liam lakukan untuk tuannya. Meskipun dia harus mengorbankan dirinya sendiri. Liam tulus melakukan semua itu demi tuannya.

Damon segera memerintahkan beberapa orang suruhan untuk membereskan panggung dengan cepat. Dia juga menyuruh seseorang untuk memberikan jas baru yang layak pakai untuk Liam. Setelah itu, acara press conference ini harus segera dilanjutkan agar tidak mengulur banyak waktu.

"Acara press conferencenya akan kita mulai lagi. Saya mohon kerjasamanya untuk para hadirin sekalian, TOLONG JANGAN MEMBUAT KERIBUTAN LAGI!" Damon berucap dengan menekankan kalimat yang ditulis capslock itu.

Selanjutnya, dia beralih menatap Max. "Silahkan lanjutkan acara press conferencenya, Tuan Maxence."

"Hm, terimakasih." Max pun kembali menyiapkan diri.

ZERO || ITALIAN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang