17 : Api Perang

1.1K 297 128
                                    


"Di sini kau rupanya, Slava."

Soojae menutup bukunya dengan cepat dan menyembunyikan benda itu ke belakang punggung, ia terhuyung ke belakang dan menabrak rak buku saat Ralia muncul menganggetkannya.

"Ralia?"

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Membaca buku."

Soojae melihat tatapan Ralia penuh rasa ingin tahu.

"Tentang apa?"

"Sejarah."

"Oh ...." Ralia nampak termenung, lalu dengan cepat dia mengulurkan tangan ke belakang punggung Soojae.

Mereka ribut saat memperebutkan benda itu.

"Ralia, jangan!"

"Aku hanya ingin lihat! Jangan-jangan kau menyembunyikan sesuatu di sana! Sini biar kuperiksa."

"Ini cuma buku biasa!"

Akhirnya, buku dalam genggaman Soojae jatuh ke lantai, Ralia langsung mengambilnya.

"Hm ...."

Alis Ralia menyatu, bibirnya mencebik saat membuka lembar demi lembar buku bersampul emas yang sudah kusam itu.

"Reinkarnasi, dunia bawah dan arti mimpi? Cih! Tidak menarik."

"Sudah kubilang!"

Soojae merengut saat Ralia mengembalikan buku itu ke dalam dekapannya.

"Kupikir kau menemukan novel dewasa dan diam-diam membacanya."

Ralia mengangkat alisnya penuh arti dan Soojae menunjuk barisan buku kusam yang ada di sudut rak perpustakaan.

"Tidak ada novel dewasa di sini,  semuanya buku sejarah. Daripada kau memikirkan pria yang tidak ada, lebih baik kau membantuku memahami isi buku ini."

"Aku bersedia menemanimu, asalkan kau mau menuliskan cerita jorok untukku."

"Aku tidak bisa menulis hal-hal seperti itu, dasar gadis mesum!"

"Slava!"

Soojae mendapati Ralia merengut. Tanpa sadar bibirnya menarik senyum simpul. Ia bergerak menuju kursi dan meja panjang, tempat di mana lentera lebih besar diletakkan. Soojae duduk di sebelah Ralia, yang masih merengut kesal karena keinginannya tak dituruti.

Ralia Corvina, baru genap berumur 19 tahun dan sudah lengket sekali dengannya setelah dipindahkan ke sini. Gadis itu salah satu keturunan bangsawan Aria, yang dengan keceriaannya mampu menarik Soojae dari kesedihan karena telah dipisahkan dari ketiga sahabatnya.

Terhitung sudah sebulan sejak kejadian di mana ibu kota Deviland diserang ribuan Grool, terhitung sudah 3 minggu Soojae terpisah dari Giona, Nala dan Azillah, tetapi Soojae merasa tak perlu berlebihan karena ia telah melakukan perjanjian dengan Zander. Setidaknya, meskipun mereka terpisah. Mereka tidak akan ditumbalkan.

"Apa yang sebenarnya kau cari, Slava?"

"Membuktikan apakah teori reinkarnasi itu ada?"

"Seluruh makhluk yang pernah hidup lalu mati, memang akan bereinkarnasi, bukan?"

"Aku tidak yakin, beberapa mengatakan kalau jiwa yang sudah mati akan abadi di alam baka."

"Beberapa mungkin terlahir kembali demi sebuah tujuan."

Soojae membuka lembaran buku dan tiba di halaman tengah, sepasang mata gadis itu menatap gambar di dalam buku lamat-lamat. Sebuah potret lukisan lama, di dalamnya terdapat gambar pohon tanpa dedaunan, pohon beringin berbatang emas tengah ditatap sekelompok orang berambut putih, para leluhur bangsa Aria. Di bawah pohon itu terdapat seorang gadis tengah berbaring dan diselubungi cahaya keemasan. Mereka seperti sedang melakukan ritual persembahan.

Deal With The Devil (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang