Happy reading
Pagi pagi sekali Laura terbangun hanya untuk memasak sarapan untuk ia dan keluarganya makan nanti
Saat turun dari tangga terlihat Olivia dan ayu sudah berada di dabur, mereka sedang mempersiapkan sarapan
"Tumben sekali mereka" ujar Laura
Gadis itu melanjutkan langkahnya hingga dianak tangga terkahir suara bariton agung menghentikan langkah nya
"Bagus yah kamu Laura, bangun diwaktu makanan udah selesai dimasak semua?" Ujar Agung
"Maaf pah, aku pikir kalian belum bangun jadi aku cepat cepat turun sebelum kalian semua bangun, eh ternyata Olivia sama ibu udah bangun, tapi mereka tumben sekali memasak" ujar Laura
"LAURA!!. apa maksud kamu ngomong Kayak gitu?"
"Betul kok pah, yang masak tiap pagi itu -"
"Kalian udah bangun ayo makan" ujar ayu dengan nada suara yang di lembut lembutkan
Ayu sengaja memotong ucapan Laura kerna tidak mau jika sampai agung tau
"Lihat Laura lihat, ibu kamu udah baik gini kamu malah ngomong kayak gitu? DIMANA SOPAN SANTUN MU LAURA!!"
Laura terperanjak dengan suara ayahnya, ia tidak menyangka ayahnya akan membentak hingga meneriaki dirinya
"Mas udah mas, kasian laura"
"Ma kamu diam, anak ini benar benar harus di kasi pelajaran"
"Maafin Laura pah"
"Kamu berangkat sekolah naik bus, jangan bawa motor ataupun mobil " ucap agung
Tanpa agung tau walaupun ia tidak menyuruh Laura naik bus, Laura akan tetap naik bus seperti hari biasanya
"Gitu aja pah? Kalau gitu mah ti-"
"Udah dong ayo sini makan dulu, nak Laura sini kamu juga ikut makan" ucap ayu seraya menarik tangan Laura
Setelah beberapa hari akhir nya Laura tidak makan didapur tidak memasak dan tidak mencuci piring sebelum berangkat sekolah
Setelah menyelesaikan sarapannya laura segera berpamitan lalu pergi meninggalkan rumah tersebut
Agung mengikuti Laura dari belakang, hingga di ambang pintu ia terus menatap punggung anak semata wayangnya itu
"Kenapa aku merasa ada yang aneh sama laura?" Ujar Agung
Dari kejauhan ayu melihat suaminya terus menatap punggung anak tirinya
"Aku harus ngebuat mas agung benci sebenci bencinya sama Laura, sampai ia dead nanti harta warisan nya bakalan jatuh ke tangan Olivia" seringai ayu
Sedangkan didalam kamar lebih tepatnya kamar Olivia, gadis itu terus menggerutu tidak jelas seraya membersihkan tangan nya menggunakan tissue
"Ihh males banget sih, pagi pagi bukannya disuruh shoping malah disuruh masak, mana tangan gue keriput gini lagi gara gara kelamaan kerendam air" sebal Olivia dengan kaki yang tidak henti-hentinya dihentakan
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT LAURAKA
Teen FictionDiwajibkan untuk follow sebelum baca guys💓 ••• Follow Instagram aku untuk membaca au LAURAKA!! -Cerita asli dari pemikiran author - cerita ini adalah cerita kedua yang aku tulis tapi ini cerita pertama yang bikin aku niat banget buat nulis nya - ja...