DADDY, EL PUNYA IKAN WARNA OYEN, AYO LIAT DI AKUARIUM EL!!" Pekik seorang bocah lelaki yang sekitar umur 7 tahun itu dengan girang. Bocah itu membawa Akuarium kecil yang ada di tangannya, ia menunjukkan apa yang ada di akuarium tersebut kepada Ayahnya.
"Wahh ikannya lucu banget. El beli dimana?" Tanya Ferrian—ayahnya Rafael
"El belinya di ditoko ikan, banyak bangett ikan disana. El mau beli seribu ikan tapi kata mama besok lagi terus El enggak boleh boros" Jelas Rafael kepada Ferrian
"Pintar banget anaknya Daddy satu ini. Besok kita beli lagi ikannya dikit dikit dulu, lama lama pasti bakal nyampe seribu" Ujar Ferrian
Bocah itu kegirangan mendengar ujaran Ferrian. Ia tersenyum dengan lebar hingga memunculkan gigi susu yang rapi di mulutnya
"Daddy janji ya?"
"Apapun Daddy lakuin buat El, asalkan El seneng, Daddy janji" kata Ferrian sambil menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Rafael
Tingg!
Rafael tersadar dari lamunannya ketika mendengar bunyi notifikasi dari handphonenya. Ia mengecek isi pesan yang masum di handphonenya.
(Daddy birthday!)
Sebuah notifikasi yang muncul di lockscreen handphonenya, ia mengatur pengingat di handphonenya untuk mengingatkan hari ulang tahun Ayahnya dari dulu. tetapi itu semua sangat mustahil baginya untuk merayakan bersama ayahnya karena beliau sudah tiada 3 tahun yang lalu.
"Ayah, katanya janji mau beliin El ikan lagi, tapi ayah ingkarin janjinya El" lirih Rafael. ia menyandarkan tubuhnya ke head bed.
Rafael terus mengingat kenangan kenangan ketika ia bersama Ayahnya dulu. Setiap kali ia mengingat kenangan kenangan ketika bersama Ayahnya ia selalu meneteskan air matanya.
3 tahun yang lalu adalah tahun yang sangat buruk bagi Rafael. Ayah adalah rumah baginya tidak ada yang bisa menghagantikannya. Kalau waktu bisa diputar ia akan selalu berada di samping ayahnya, selalu.
"El, kalau udah gede banggain Daddy ya, Daddy pengen liat El jadi atlet renang yang terkenal. juga kalau udah punya pendamping hidup jagain dia baik baik dan sayangi dia selalu" Pesan Ferrian kepada Rafael
"Pas El udah jadi Atlet renang Daddy harus kasih hadiah akuarium yang besarr dengan banyak ikan ya" Ujar Rafael
Ferrian mengangguk setuju ia mengacak-acak rambut bocah berumur 7 tahun itu sambi tersenyum.
Bulir mata mukai menetes melewati pipi nya hingga semakin lama semakin banyak dan deras, ia tidak tahan untuk membendung air matanya.
"Ayahh—" isak Rafael. sangat sakit yang ia rasakan. Mengingat semua kenangan adalah sumber dari tangisnya.
Rafael mengeluarkan semua tangisnya sampai ia tertidur dengan pulas. Dari kecil Nathan selalu menemani Rafael, Nathan juga merasa sedih dan semanjak Ayah Rafael tiada ia selalu menjaga dan menemani Rafael sampai sekarang. walaupun sikap Rafael yang cenderung Manja dan Malas ia tetap sabar dengan menjadi sahabat yang baik sedari menjadi murid taman kanak kanak dahulu.
***
"EL!! KOK KOLAM RENANG GUE BANYAK IKAN SIH?!" Teriak Nathan kepada Rafael. Ia sangat terkejut ketika melihat kolam Renangnya sudah di penuhi banyak ikan.
Rafael segera berlari menuju ke kolam renangnya Nathan. "Ah, maaf ya Nat gue numpang bentar di kolam renang lo, soalnya kolam buat ikan di rumah gue udah penuh, jadiii, gue numpang dulu di kolam renang rumah lo sampe kolam ikan di rumah gue udah jadi" Ujar Rafael dan diakhiri dengan tertawa pelan
Nathan geleng-geleng ketika mendengar penuturan Rafael. Ia segera pergi dari situ dan mengurungkan niatnya untuk berenang padahal sore itu sangat panas, dan ia terpaksa berendam di bathtub kamar mandinya.
Setelah Nathan pergi dari sana Rafael duduk di tepi kolam renang yang sedang di penuhi ikannya. Ia bermain dengan ikan ikan, itu membuat nya senang tidak ada batas.
"Ikan, kalau udah punya anak jangan lupa kasih namanya Lulu ya!" Kata Rafael kepada salah satu
Ikan selalu membuatnya tersenyum dan ikan juga mengingatkan Ayahnya, karena sewaktu ia kecil dulu Ayahnya membuatkan kolam ikan untuknya dan mereka sering bermain dan bersantai di tempat itu, Ayahnya selalu banyak waktu untuknya daripada ibunya.
"Ikan ikan yang lucu, El mau masuk dulu, kalian jangan kemana mana ya!" Ujar Rafael kepada ikan ikan lalu melenggang masuk kedalam rumah Nathan. Ia duduk di sofa yang tersedia di rumah Nathan
Ding! Dong!
Suara bel dirumah Nathan berbunyi bertanda ada seseorang yang ingin bertamu. Rafael langsung keluar dan membuka pintu rumah Nathan mencari tau siapa yang ingin bertamu.
"Oh, Hi Rafael!" Sapa seorang gadis yang ada di depan pintu rumah Nathan
"Eh, Hazel, kenapa?" Tanya Rafael kepada Hazel
Gadis itu mengulum senyumnya. "Gue mau minta tolong sama lo..." kata gadis itu lalu menyelipkan rambut berwarna blonde nya kebelakang daun telinganya.
"Minta tolong apa?" Tanya Rafael
Gadis itu mengulurkan sebuah paper bag kearah Rafael. "Gue mau ngasih pesanan kue buat Nathan" kata Hazel
"Oh ya, bentar ya gue ambil uangnya dulu—"
"Eh enggak usah El, itu udah dibayar kok. Gue pergi dulu ya, bye" kata Hazel lalu pergi dari sana.
Rafael menutup pintu dan masuk kembali kedalam rumah Nathan.
"Siapa tadi, El?" Tanya Nathan baru saja turun dari lantai 2
"Oh, ini ada pesanan kue buat lo. Eh Matcha ya? Bukannya lo enggak suka Mat—"
Nathan langsung merampas paper bag yang ada di tangan Rafael. "Eh, ini bukan buat gue, ini buat—Ezy, ya Ezy" Ujar Nathan lalu berlari lagi menuju lantai 2.
"Aneh" kata Rafael sambil menautkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAEL | Haechan ft Ryunjin
Teen FictionAlexa dan Rafael tidak ingin saling menyukai apalagi sampai berpacaran, itu karena Rafael bukanlah tipe cowoknya Alexa, karena Rafael adalah cowok yang sangat manja dan menyebalkan . begitu pula dengan Rafael, Alexa bukanlah tipe ceweknya juga dan i...