met malming jomblo
•••
Melalui tatapan matanya, Junkyu meminta Haruto keluar dari kamar. Entah ada ikatan batin darimana, Haruto langsung mengerti dan keluar kamar Junkyu menuju kamarnya sendiri.
Setelah merasa aman, Doyoung masuk dan menutup pintunya. Lelaki yang merupakan adik tiri Junkyu itu diam-diam memperhatikan seisi kamar yang berantakan sebelum akhirnya mengambil duduk disamping sang kakak.
Junkyu menatap Doyoung penuh tanya, "kenapa?"
Mendengarnya, Doyoung malah membisu. Bibirnya terkatup rapat karena takut membicarakan hal ini kepada kakaknya.
Sementara Junkyu semakin bingung. Bukankah tadi Doyoung ingin membicarakan sesuatu? Kenapa sekarang dia malah diam seribu bahasa? tanya Junkyu pada dirinya sendiri.
Sekali lagi Junkyu memanggil. Kali ini ia sertai dengan guncangan pelan di bahu Doyoung. "Heh, ditanya kakaknya itu dijawab bukan diem," tegur Junkyu.
Doyoung mengangkat wajahnya, menatap wajah pucat Junkyu yang begitu terlihat menyedihkan. Tatapan sendu tak bisa Doyoung sembunyikan dari matanya saat melihat keadaan kakaknya sekarang.
"Kak, jujur sama aku, kakak ada sembunyiin apa?" ucap Doyoung yang suara pelannya.
Junkyu mendadak membeku di tempat. Jantungnya berdetak lumayan cepat mendengar penuturan Doyoung kepadanya barusan.
"Apaan sih? Kakak gak ada sembunyiin apapun, dek," jawab Junkyu sedikit kesal. Doyoung seperti menuduh Junkyu tengah berbohong (walaupun sebenarnya iya).
"Ada. Kakak bohong. Coba bilang rahasia kakak sekarang, atau aku harus tanya sendiri?"
"Tanya coba. Kamu tau apa tentang rahasia kakak," tantang Junkyu tak takut.
Doyoung memandang Junkyu tak percaya. Junkyu masih tetap berbohong. Padahal Doyoung sudah tau sejak lama mengenai penyakit yang Junkyu idap.
Mau tak mau Doyoung yang berbicara dahulu, "kakak sakit kanker otak," dengan suara lirih nyaris menangis.
"Tau darimana kabar gak jelas begitu?" sahut Junkyu buru-buru.
"Aku tau sendiri! Aku lihat kertas-kertas dokter di laci ruang tamu! Aku juga lihat obat kakak di meja makan!! Aku.. juga udah tau seberapa banyak pengobatan dari rumah sakit yang kakak tolak.." pekik Doyoung yang hampir menangis, "apa lagi yang gak jelas, kak?"
Kali ini giliran Junkyu yang membisu. Ia tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab pertanyaan Doyoung.
Sungguh Doyoung tak habis pikir dengan kakaknya. Untuk apa Junkyu menyembunyikan hal sebesar ini dari keluarganya? Bahkan masih berbohong setelah Doyoung mengungkap kebenarannya.
Junkyu, mengusap wajahnya. "Terus? Kamu mau kakak ngapain?"
"Bukan itu kak.." Doyoung kehabisan kata-kata untuk menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
shout out; harukyu [✓]
Fanfiction[completed] ❝Gue suka sama lo, ciuman yuk?❞ ❝Lo kenapa sih anjing?❞ warn⚠ bxb! haru!dom kyu!sub slight hwanyoung homophobic? go away! © astereash