“Bagaimana kondisimu sekarang? Sehatkah? Bahagiakah? Apa kau masih mengingatku? Kekasihmu yang lima tahun lalu meninggalkanmu?Aku harap kau tak menyimpan dendam kepadaku…” terdengar suara pelan dari sebrang sana…
“Untuk apa kau menelfonku? Untuk apa?!”
“Aku hanya ingin menanyakan kabarmu,dan kabarnya…”
“Aku sekarang sudah menikah dengan Harry styles.. aku sudah hidup bahagia dengannya. Dan sekarang aku sedang hamil.Aku harap kau tak lagi mengganggu hidupku,dan dia…dia sehat”
“bagaimana wajahnya?”
“Dia cantik. Tetapi,wajahnya sangat mirip dengan kau. Aku takut,kalau kau kembali ke kehidupanku… harry akan curiga dengan semua ini” jawabku
“kau tahu? Aku masih sangat menyayangimu. selama seribu enam ratus delapan puluh hari itu aku merindumu. Selama dua ratus empat puluh minggu itu aku mencemaskanmu. Selama enam puluh bulan itu aku tak tahu kabarmu. Selama itu pula, hatiku sakit karena aku sangat cemas denganmu dan dia…”
“kau tak perlu mengungkit masa lalu kita,semua sudah terjadi. Sudahlah,aku sudah memiliki suami sekarang, kau tak seharusnya mencintaiku…”
“Maafkan aku Ellena..Aku ingin melihatnya…bagaimanapun dia adalah darah dagingku.. siapa namanya?”
“Sharas” jawabku singkat
“aku ingin bertemu dengan sharas.”
“tapi itu tidak mungkin niall!”
“mengapa tidak mungkin? Bagaimanapun dia anakku,aku berhak bertemu dengannya!”
“oke Minggu depan. Di tomlinson garden,aku tunggu kau pukul 15.00”
Aku pun mengakhiri perbincangan ditelefon,tanpa menunggu jawaban selanjutnya. Sejujurnya,aku juga merindukan Niall…. Aku dan Niall sudah mengambil langkah yang salah.seharusnya,dulu aku sadar bahwa orang tua Niall memang tidak pernah merestui hubungan kami. Jadi,kisah kita tidak akan berakhir miris seperti ini. Dan sekarang,aku merindukannya,sepertinya rasa cintaku kepada niall tumbuh kembali….Tapi bagaimana bisa?Sekarang aku sudah menjadi istri seseorang… seseorang yang aku cintai ‘juga’. Tuhan,apakah aku mencintai keduanya?
Tibatiba..
“Telfon dari siapa tadi?” tanya Harry mengagetkanku
“Oh,itu adalah teman lamaku. Aku akan bertemu dengannya minggu depan untuk melepas rasa rindu”
“Temanmu laki laki?”
“Bukan,perempuan” jawabku gugup
“Oh,baguslah. Hey,dimana sharas?”
“dia sedang tertidur”
“Oke,hari ini aku akan pergi ke luar kota.Jaga dirimu dan sharas ya,dan juga si mungil yang ada disini..” ucap harry sambil memegang perutku
“tentu saja sayang,berapa lama kau akan pergi?”
“satu minggu saja,aku akan pulang hari sabtu depan”
“semoga sukses dengan pekerjaanmu,dirumah aku selalu mendoakan yang terbak untukmu.”
“terima kasih,kau memang istri terbaik di dunia.” Harry lalu mengecup keningku.
Aku mengantarkan harry sampai pintu gerbang. Sebelum masuk ke dalam mobil,ia memelukku dengan erat. Seolah tak ingin jauh dariku. Kemudian,harry pun masuk ke dalam mobil…dan semakin menjauh…
Seminggu tanpa Harry,terasa sangat sunyi…Untung saja selama seminggu ini ada Niall yang setia menemaniku walau hanya lewat telefon.
SKIP