💔
Sunoo membuka matanya, menangkap bayangan cahaya di celah gorden linen yang tergantung menutupi jendela apartemen. Jendela itu nampak sangat familiar, namun kepalanya terlalu berat untuk dapat berpikir.
Pria itu meleguh. Jemarinya segera menekan pelipisnya, merasakan pening yang teramat sangat.
"Ah... aku pasti mabuk berat kemarin." Sunoo mengigau.
Pria itu cantik, badannya dibalut kemeja putih kebesaran dan rambutnya berantakan.
Aroma maskulin masuk melalui indera penciumannya, memaksa Sunoo untuk tersadar akan posisinya sekarang. Ia sangat mengenal aroma itu.
Jay.
"Sudah bangun?"
Sunoo menoleh. Pria yang telah menemani hari dan malamnya selama tujuh tahun terakhir itu berdiri di depan lemari pakaian sambil mengancingkan lengan kemejanya.
Tujuh tahun mereka berpacaran, menjadi sandaran di kala duka, menemani ketika malam.
Mereka tak peduli beda status sosial yang tinggi: Jay anak konglomerat, sementara Sunoo seorang guru TK. Lucu memang.
"Ah... kenapa aku di sini?" Sunoo bertanya. Suaranya serak. Pria itu mencoba mengingat-ingat tingkahnya kemarin malam.
Jay tak merespon, ia kali ini sibuk memakai jas sambil melihat koleksi jam tangannya.
"Maaf." Hanya satu kata itu yang mampu keluar dari bibir Sunoo. Pria manis itu gagal mengingat bagaimana ia bisa sampai di kamar mantan kekasihnya itu.
Jay menghela napas. Ia masih tak berniat menjawab pertanyaan Sunoo. Suasana canggung telah memenuhi seluruh ruangan.
"Jangan sampai hal semacam ini terulang lagi." Jay memberikan perintah sebelum bertanya, "apa hari ini kau tidak mengajar?"
Sunoo mendelik, melupakan pening yang masih hinggap di kepalanya.
"Ya Tuhan," pria itu sedikit kaget kala melirik jam pada ponselnya, "Kak, aku pinjam kamar mandi. Aku terlambat."
Jay diam sejenak, lantas mengangguk. Ia kemudian memperhatikan pria itu berlari ke kamar mandinya.
Tujuh tahun. Selama itu pula Jay memperhatikan kekasihnya, membuat sang pria hafal di luar kepala kebiasaan Sunoo sehabis mabuk — terlambat ke sekolah.
💔
Sunoo berlari menuju gedung TK yang jaraknya tidak terlalu jauh dari apartemen Jay itu.
Napasnya terengah. Beberapa murid yang menyapanya ikut tertawa melihat guru menyanyinya itu berlari seperti dikejar anjing. Pukul tujuh tepat, Sunoo meletakkan jarinya ke mesin, secara otomatis mendata presensi guru muda itu. Tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit | Jaynoo x Sungsun ✓
FanfictionKetika Sunoo terbangun setelah malam panjang yang memabukkan di atas kasur mantan kekasihnya. main story ; jaynoo prequel ; jaynoo 🔞 sequel ; sunsun ©Micu