01

237 30 5
                                    

Braaakkk....
Suara hantaman pintu yang begitu keras membuat orang yang sedang berbaring didalam ruangan itu terkejut dan langsung duduk dari kasurnya.

"Kim Taehyung, apa kau gila!"

Bentak seorang wanita cantik dengan pakaian piyamanya.

".... Apa maksudnya ini? Beraninya kamu menganggu tidur ku!" Kim Taehyung berdiri dan berjalan mendekati wanita yang tiba-tiba menerobos kamarnya.

"Kau, apa yang kau lakukan dengan keluarga ku!" Wanita itu kembali bersuara dengan penuh kemarahan.

Menggosok dagunya Kim Taehyung berfikir, "hmm... Bukankah itu pantas untuk keluarga yang penuh dengan kelicikan?" Mendekatkan wajahnya dan berbicara disamping telinga sang wanita "kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu terlebih dahulu, tapi ingat kau akan mati di tangan ku juga nanti!"

Mendengar perkata itu sang wanita berjalan mundur dan akhirnya ia berlari keluar dari kamar sambil menangis.

Ya, wanita tadi adalah istri dari Kim Taehyung. Wanita itu bernama Kim Irene, namun meski begitu Kim Taehyung tidaklah menyukainya. Mereka menikah hanya karena politik antara orangtua mereka.

Kim Taehyung menyukai laki-laki dan Irene tahu itu, oleh karena itu Irene tidak terlalu berharap untuk mendapatkan cinta suaminya.

"Ck, wanita sial!"

Kim Taehyung kembali berjalan kearah kasurnya dan melanjutkan tidur nyenyaknya yang sempat terputus akibat gangguan istri bodohnya.

Dari dulu sampai sekarang Kim Taehyung hanya menyukai satu orang yaitu sahabat dekatnya sendiri yang tak lain Park Jimin.

Namun karena suatu alasan Kim Taehyung tidak berani mengungkapkan perasaannya, ia tidak ingin orang itu akan membencinya dan menjauh darinya.

Park Jimin adalah sahabat Kim Taehyung dari kecil, mereka sudah bersama sejak Masi bayi. Park Jimin yang mempunyai tubuh kecil dan wajah yang imut membuat Kim Taehyung yang merupakan lebih muda dari Park Jimin, jadi jatuh cinta kepada hyungnya itu.

Alasan Kim Taehyung tidak mengungkapkan perasaannya selain takut akan dibenci ia juga takut jika Park Jimin sudah menyukai orang lain.

Hal itu terlihat dari sikapnya di minggu-minggu ini, terlihat kalau Park Jimin selalu tersenyum saat melihat handphone nya. Kada juga terlihat pipinya yang memerah entah apa yang membuatnya seperti itu.

Tok tok tok....

Suara ketukan pintu kembali menganggu acara tidurnya Kim Taehyung. Dengan malas ia berjalan dan membuka pintu.

Saat pintu di buka mata indah itu membulat saat melihat orang yang ada dihadapannya. Jeon Jungkook!!

Melangkah mundur Kim Taehyung berdecak "Ck, untuk apa tuan muda Jeon ini datang kerumah ku!"

Jeon Jungkook berjalan dengan santai memasuki kamar milik orang lain, ia duduk dikursi yang ada di dekat jendela. Mungkin ini adalah tempat dimana Kim Taehyung sering membaca ataupun meminum kopinya.

"Saya datang hanya untuk melihat anda"

Suara yang khas itu menyapa telinga Kim Taehyung.

Mereka duduk berhadapan dengan wajah yang satu tersenyum dan satu lainnya terlihat jengkel.

"Sekarang apa yang ingin anda katakan? Saya banyak urusan tidak bisa meladeni kegilaan anda!" Ucap Kim Taehyung dengan ketus sambil melipat tangannya di dada.

Jeon Jungkook tersenyum manis "bukankah sudah saya katakan? Saya datang untuk melihat keadaan anda."

Menaikan satu alisnya Kim Taehyung tampak bingung. Apa yang ingin orang ini lihat? Keadaannya?

"Memangnya ada apa dengan saya?"

Jeon Jungkook tersenyum, ia pun berdiri dan mendekat ke samping Kim Taehyung. Mengangkat dagu pemuda itu dengan tiba-tiba jeon Jungkook mencimnya dengan sangat dalam.

Terkejut atas perlakuan tamu yang tak di undang ini Kim Taehyung dengan bibir yang masih dilahap seakan bibir miliknya sebuah makanan langka, mencoba melepaskan tautan bibir mereka Taehyung dengan keras menjambat rambut hitam milik Jungkook.

"Apa yang anda lakukan! Apa anda gila!!" Taehyung berdiri sambil berteriak dihadapan tuan muda Jeon.

"Bercerai lah dengan istri tidak bergunamu itu. Lalu menikahlah dengan ku" ucap Jungkook dengan percaya diri.

Taehyung yang mendengar seakan ia mau muntah di wajah songong yang ada dihadapannya.

".... Ck, bermimpi!"

Taehyung melangkahkan kakinya kearah pintu, ia berencana ingin keluar dari kamar namun sayangnya pintu itu ternyata terkunci dari luar sehingga membuat sang pemilik kamar merasa ditahan di kamarnya sendiri.

"Apa kau brengsek! Buka pintunya. Ini kamar ku!"

Jungkook berjalan mendekat dan dengan keras menarik tubuh Taehyung dan menggendongnya, membawa Taehyung yang sedang meronta-ronta dan meletakananya diatas kasur besar milik Taehyung.

Melepaskan dasinya Jungkook mengikat tangan Taehyung dan menahanya diatas, bibirnya mendekat kesamping dan berbisik, "kamu pikir bagaimana aku bisa masuk kerumah ini? Ini semua permintaan istrimu. Dia ingin bercerai dan dia berjanji akan hal itu jika aku membantu keluarganya yang malang itu. Sekarang kau milik ku, Kim Taehyung ah atau sekarang saja aku ubah marga mu menjadi Jeon Taehyung"

"Brengsek, lepaskan aku! Ughhh...."

Jungkook dengan ganasnya membuka satu persatu pakaian Taehyung dan mulutnya seakan memakan makanan langkah dibibir ranum milik Taehyung.

Walau tubuh Taehyung tidak terlalu kecil namun jika dibandingkan dengan Jungkook tubuh Taehyung bukan apa-apa, kekuatan milik Jungkook benar-benar luar biasa.

"Lepas!  le-ahhh"

Sekarang tubuh itu sudah telanjang bulat, jari-jari panjang Jungkook dengan kasar menusuk bagian belakang Taehyung.

"Lubang mu begitu ketat sayang, sepertinya aku orang pertama yang melakukan ini dengan mu. Aku... Bahagia"

Taehyung bukanlah tipe orang yang mudah mengeluarkan air matanya namun pada situasi saat ini, air matanya keluar tak terkendali.

Jungkook yang melihat Taehyung menangis menghentikan kegiatannya, ia melepas dari yang mengikat tangan Taehyung dan merapikan kembali penampilannya.

"Berhentilah menangis" ucapnya singkat lalu ia pun melangkah pergi meninggalkan Taehyung yang saat ini masih syok dan menangis.

Saat Jungkook sedang melangkah keluar ia melihat Irene sedang menunggu di depan pintu sambil tersenyum seolah ia sudah menunggu jawaban dari Jungkook.

"Bagaimana?" Irene bertanya dengan semangatnya.

Tanpa ekspresi Jungkook hanya menjawab dengan anggukan kecil.

Setelah Jungkook pergi, Irene bergegas ke kamar Taehyung. Saat ia melangkah masuk, saat itu ia melihat Taehyung yang sedang duduk diatas kasurnya dengan wajah muram seakan-akan jika ada yang mengusiknya ia tidak akan segan-segan membunuh orang itu.

"Aku mau bercerai!" Ucap Irene dengan nada tegasnya.

Mata tajam Taehyung melirik kearah Irene lalu ia tersenyum sinis, turun dari ranjangnya Taehyung melangkah mendekat kearah Irene
"Tutup mulut busuk mu" ucapnya dengan dingin.

"Aku akan membunuhmu dan juga keluarga busuk mu"

Setelah mengatakan itu, Taehyung pergi keluar dari rumahnya menuju garasi mobilnya.

Menyalakan mobil, Taehyung melaju menuju bar milik temannya Kim Namjoon.

Kim Namjoon teman Taehyung di kampus. Namjoon merupakan senior di kampusnya. Namjoon yang saat itu sedang melayani ia melihat Taehyung memasuki pintu dan menuju kursi Yanga da di depannya.

"Ada apa dengan mu?" Namjoon bertanya saat ia melihat raut wajah temannya ini sedang murung.

[KookV]Kau milikku (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang