Prolog

1.2K 177 32
                                    


Suara nyanyian terdengar dari layar televisi yang lebar. Layar itu menampilkan 4 orang pemuda yang sedang menari dan bernyanyi dengan enerjik. Ke-empat pemuda itu adalah boygroup asal Korea Selatan yang sangat terkenal, yaitu NCT DREAM yang terdiri dari Mark, Renjun, Chenle dan Jisung.

Mereka nampak begitu indah dan handal dalam bernyanyi dan menari. Membuat para penggemar menjadi tersihir oleh pertunjukkan yang mereka lakukan.

Orang orang yang awalnya tidak menyukai mereka perlahan juga terlarut dalam pertunjukan yang mereka berikan. Seperti itulah yang dirasakan oleh seorang pemuda yang mulai mengikuti gerakan dan tarian grup kesayangannya itu.

"Danji neol saranghae ireohge malhaessji
Ijekkeot junbihaessdeon
Manheun mareul dwirohan chae
Eonjena ni yeope isseulge
Ireohge yaksogeul hagesseo
Jeo haneureul baradabomyeo"

"Bos, kau sedang apa?" Tanya seorang pemuda yang berbalut jas hitam. Wajahnya sangat tampan, layaknya para idol.

"Jeno? Kau belum tahu ya, NCT DREAM baru saja Comeback" ucap sang Bos yang tidak kalah tampan dari Jeno. Sang Bos saat ini sibuk menari mengikuti nyanyian para idolnya itu.

"Yang benar saja bos? Kenapa kau tidak memberi tahu aku? Aku jadi melewatkan penampilan Renjun" pekik Jeno panik, akhirnya pemuda itu ikut bersama menari dan bernyanyi bersama sang Bos.

Jeno melupakan hal yang harus dia sampaikan kepada atasannya itu. Dirinya malah asik ikut fanboying bersama sang atasan.

"Astaga Park Jisung kau sangat imut sekali! Ingin rasanya aku menculik mu dan menyimpan untuk diriku sendiri" pekik Sang Bos.

"Kalau kau menculik Jisung jangan lupa bawa aku agar aku bisa menculik Renjun juga," pinta Jeno.

"Tenang saja! Aku pasti akan mengajakmu." seru sang Bos sembari menepuk pundak Jeno.

Keduanya kembali terhanyut dalam euphoria sembari membayangkan bagaimana jadinya jika mereka bertemu dengan idola mereka.

Namun, khayalan mereka harus terhenti saat terdengar suara dobrakan.

Brak!

"YAK! NA JAEMIN BODOH! LEE JENO BODOH! KENAPA KALIAN MASIH BERSANTAI?" teriak seorang pemuda.

"Lee Haechan! Kau harusnya sopan terhadap atasanmu!" marah Jaemin yang merupakan atasan dari Haechan dan Jeno.

"Sopan? Aku sudah menunggu setengah jam, dan kalian masih sibuk menari seperti orang gila hah? Ayolah! Saat ini kita sedang sibuk! Polisi hampir mencium sindikat narkoba milik kita dan hal itu disebabkan karena adanya seorang pengkhianat di kelompok kita." seru Haechan panik.

"Benarkah? Kami tidak peduli, lebih baik kami menonton Bias kami yang sedang bernyanyi" balas Jaemin yang di-angguki Jeno.

"Ayolah Bos! Jika ketahuan kita bisa dalam bahaya!"

"Aku tidak peduli!"

Haechan menghela napas sebentar, sulit jika harus membujuk bos nya yang sekarang sibuk menjadi seorang fanboy. Tapi untungnya Haechan punya cara sendiri untuk membuat bosnya kembali fokus akan tugasnya.

"Selesaikan masalah ini, dan aku akan mencari cara agar kalian bisa diterima menjadi staff dari boygroup tersebut?"

Jaemin dan Jeno langsung mematikan saluran televisi itu, dan bersiap-siap.

"Ayo kita pergi, dimana para bedebah itu yang berkhianat itu? Sepertinya mereka harus mati sekarang" ucap Jaemin.

°°°°

Lanjut?

Tidak?

Mafia & Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang