O.O3

245 63 7
                                    

"Iya, hyung tampan!" Jawab Jisung dengan polosnya.

Jaemin tersenyum senang, dia akan berucap pada Haechan bahwa Jisung-nya memuji dirinya tampan.

Jisung menatap polos Jaemin yang kini terkekeh sendiri, "Hyung, kenapa kamu tertawa sendiri?"

Jisung menatap ke kanan dan ke kiri dia sama sekali tidak melihat ada orang lain, Jisung jadi merinding sendiri takut Jaemin kerasukan hantu.

Tidak tahu saja Jisung, bahwa Jaemin bahkan lebih menyeramkan daripada hantu bahkan hantu pun sepertinya minder dengan Jaemin yang tingkahnya seperti rajanya para hantu.

Jaemin langsung memasang wajah kalemnya, dia tidak boleh merusak image-nya hanya karena jiwa fanboy-nya. Jisung harus berpikir bahwa dia baru saja bertemu dengan seorang pria tampan yang keren bukannya berpikir pria aneh yang hobi cengegesan sendiri.

"Tidak, hyung hanya memikirkan hal lucu," jawab Jaemin.

"Benarkah?" Tanya Jisung penasaran.

Jaemin mengangguk, "ngomong-ngomong Jie, keluar sendirian untuk mencari apa sih?" Ucap Jaemin mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh, Jie tadi ingin membeli susu karena stok susu di dorm sudah habis, tetapi Jie lupa bawa ponsel dan uang jadi Jie semua yang Jie lakukan ternyata sia-sia saja, (。•́︿•̀。)" Jisung menunjukkan wajah sedihnya.

"Ternyata begitu, apakah Jie masih mau membeli susu?" Tanya Jaemin kepada Jisung.

Jisung mengangguk, "Mau!"

"Kalau begitu hyung akan membelikan Jie susu, bagaimana?" Tawar Jaemin.

Jisung nampak sedang berpikir dengan keras, kata para hyung-nya Jisung tidak boleh menerima kebaikan orang asing begitu saja karena bisa saja mereka adalah orang jahat. Tapi Jaemin kan suka Jisung jadi mana mungkin Jaemin jahat ke Jisung kan?

"Kata para hyung, Jie tidak boleh menerima kebaikan dari orang asing! Karena bisa saja mereka akan menyakiti Jie! (¬‸¬)"

Jaemin diam, dia mulai memikirkan cara untuk menjadi lebih dekat dengan Jisung. Kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk ke dua kalinya jadi Jaemin harus bisa memanfaatkan keadaan ini, Jaemin harus bisa mendapatkan keuntungan.

'Jaemin, ayo gunakan otak mafiamu itu?' jerit batin Jaemin.

"Yang dikatakan hyung-nya Jie benar kok, kita tidak boleh menerima kebaikan dari orang asing dengan mudah karena bisa saja ada maksud tertentu, apalagi Jie adalah seorang publik figur pastinya banyak yang ingin mencelakai dan melukai Jie," ucap Jaemin.

Selama ini Jaemin tahu betul bahwa hidup Jisung pasti berat apalagi manusia menggemaskan ini sudah debut sejak kecil yang artinya makhluk menggemaskan ini mengorbankan masa kecilnya untuk karir. Jadi wajar saja Jisung bertingkah kekanakan atau bertingkah seperti bayi yang baru saja melihat dunia karena ya Jisung memang tidak banyak mengeksplorasi dunia akibat sudah bekerja sejak kecil.

"Jadi apakah Jie juga tidak boleh menerima tawaran Jaemin hyung yang ingin mengantar Jie pulang?" Tanya Jisung, wajahnya sedih jika membayangkan dia harus pulang seorang diri saat malam semakin gelap.

"Kita kan sudah berkenalan jadi tidak masalah, tapi lain kali jangan seperti ini ya, Jie. Hyung khawatir orang-orang akan memanfaatkan keluguan dirimu," terang Jaemin.

"Otte," ucap Jisung dengan senyum senangnya.

"Ayo kita pulang, tapi sebelum itu hyung akan mengajak Jie ke minimarket untuk membeli susu," ucap Jaemin, dia baru saja menemukan ide yang sangat-sangat brilian.

"Tapi kan..."

"Begini saja, Jie beli saja susu yang Jie inginkan dengan uang hyung. Nanti Jie tinggal ganti ke hyung, ini nomor ponsel hyung, Jie bisa menanyakan nomor rekening hyung dan mentransfer uang yang Jie pakai!" Ucap Jaemin.

Jisung mengangguk paham, dia berbinar-binar senang karena bisa membeli susu yang dia inginkan.

"Terima kasih hyung!"

"Sama-sama, Jie-ku yang menggemaskan!"

Jaemin tertawa di dalam hati, akhirnya dia bisa melakukan kontak dengan idolanya yang menggemaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia & Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang