"Gimana mah?" Tanya Sea setelah di periksa kondisinya.Beliau menarik nafas panjangnya setelah itu membuangnya dengan perlahan, senyum teduh terukir di wajahnya membuat Sea sedikit tenang bercampur khawatir juga.
"Apa yang kamu rasakan akhir akhir ini?" Tanya beliau mengabaikan pertanyaan Sea, dan menatap wajah putrinya yang pucat itu.
"Emm sebenarnya akhir akhir ini Sea lebih sering mimisan, perut Sea juga sering sakit, tapi bukan karena laper malah Sea ngerasa kenyang walaupun makan sedikit, itu pun juga suka enek lagi. Apa penyakit Sea makin parah? Tanya Sea dengan wajah penasarannya.
"Gak ada apa apa kok, asalkan kamu minum obatnya yang teratur. Kamu ini bandel ya, padahal mamah udah bilang sebulan ini obatnya harus abis ini masih kesisa banyak loh" Omelnya pada Sea.
"Maaf, abisnya obatnya gk enak"
"Kamu pengen cepet sembuh kan?" Tanya beliau yang di angguki Sea.
"Minum obatnya yang teratur" Ucapnya "tapi ngomong ngomong, kok diem dieman tumben gak gelut?" Tanya beliau keheranan.
Ya setelah mereka bertengkar tadi, jujur Sea sebal sekali pada Doyoung. Walaupun begitu dia bukan tipe anak yang ambekan terus kabur, Karena dia tau itu akan lebih merepotkan, jadi dia memilih menurut dan berakhir lah dia di rumah sakit.
Seketika Doyoung langsung gelagapan, tapi langsung mengontrol dirinya kembali "g-gpp kok lagi gk mood aja"
"Yang bener?" Tanya beliau menatap mereka berdua mengintimidasi.
Pasalnya dari mereka datang, sampai sekarang mereka diem dieman terus. Biasanya mereka bakalan gelut sampai mamahnya yang denger aja pusing, adik kakak tapi gk akur.
"Mamah ngerti kok, adik kakak wajar kalau berantem, tapi jangan terlalu berlarut larut mamah gak suka. Kalau ada apa apa itu omongin baik baik ya biar gak ada salah paham, yang akur kalau sama saudara sendiri" Tuturnya menasehati mereka berdua.
"Kita gk berantem kok sotau banget deh mamah ini" Ucap Doyoung sembari tertawa, lalu menatap Sea "iya kan dek?"
Sea mengangguk sambil tertawa "Betul tuh, cuman cape aja jadi gak ada tenaga buat gelut"
Mamahnya menggelengkan kepalanya "ada ada aja kalian ini, yaudah kalian berdua pulang aja, mamah udah masak tinggal di angetin lagi aja ya"
"Yaudah kita pulang duluan ya" Pamit Doyoung beranjak dari duduknya.
"Iya hati hati, Abang jagain adeknya ya"
"Iya mah" Balas Doyoung, setelah itu mereka berdua pun keluar dari rumah sakit.
.
.
.
"Tunggu dulu di sini, HP gw ketinggalan" Ucap Doyoung saat mereka sudah di parkiran, setelah itu kembali memasuki rumah sakit."Ceroboh banget sih" Gumam Sea, mana di tempat parkir panas banget lagi dia kan jadi haus. Dia melihat botol minumnya sudah habis tak tersisa, dan mau tak mau Sea pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli minuman.
Baru saja dia memasuki rumah sakit, tidak sengaja tubuhnya bertabrakan dengan orang lain.
"Arghh pake matanya dong!" Seru orang itu, padahal dia sendiri yang menabrak Sea.
Setelah sea melihat orang itu, ternyata dia Yuna, pantesan nyolot banget.
"Maaf gk sengaja" Ucap Sea, setelah itu mencoba mengambil amplop putih Yuna yang terjatuh, tapi langsung Yuna rebut amplop itu.
"Jangan sentuh barang orang sembarang dong" Sewotnya, setelah itu langsung pergi tergesa gesa.
"Aneh banget sih tu orang" Gumamnya, setelah itu dia berniat pergi ke ruangan ibunya saja, pasalnya tadi dia melihat ada dispenser di sana, sekalian menjemput Doyoung yang lama banget gak balik balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U || Watanabe Haruto [ ✔ ]
Fanfiction『 Completed 』 [ Treasure series 3 ] "Sea, kamu itu kaya kupu kupu" -Haruto "???" -Seayoon "Indah, banyak yang suka, tapi semakin di dekati dan semakin di kejar malah semakin jauh. Dan cuman orang beruntung yang bisa dapetinnya" -Haruto "Gitu ya?" -S...