3. Cerita 11 Tahun yang Lalu

1K 36 0
                                    

Marsha pov

Marsha kecil berumur 5 tahun, udah mau masuk SD. Dia sering banget main sama satu cowo, namanya Davin.

"Daaavviinn.." teriak Marsha.

"Apaa Marsha?" Davin kecil.

"Main yuk, Marsha pengen main sama kamu.."

"Kamu mau main apa? Main di taman aja yuk, main ucing sumput. Kita ajak temen lain.." Davin

"Ayo vin! Marsha gak sabar nih..."

Marsha dan Davin kecil mencari temen"nya buat diajak main ucing sumput. Setelah berkumpul, mereka memulai permainan.

"Yah aku jadi kucing, kalian cepet nyumput ya, nanti aku cari kalian, aku itung sampe 10!" Davin

Ya, Davin jadi kucingnya. Aku (Marsha) harus sembunyi nih. Yah di balik pohon aja dehh.

1..2..3..4..5..6..7..8..9..10..

"Davin mulai cari yah!" Davin.

Dia mulai jalan nyari temen". Udah banyak yang ketangkep, tersisa aku. Davin tidak melihatku, ini kesempatanku! Aku lari sekencang mungkin menuju titik tempat Davin menghitung. Tapi..

BUKK.

Aku jatuh tersandung batu ketika berlari. Kakiku terkilir, rasanya sakit banget. Aku gabisa berdiri, apalagi jalan. Gimana ini?

"Heiii Marsha! Kamu gapapa? Larinya gausah buru-buru dong. Kamu sampai jatoh.." Davin menghampiri aku yang jatuh di tanah.

"Iya maaf Davin,Marsha gak liat batu itu, jadi Marsha kesandung deh. Duh, sakit.." sakit kakinya mulai kerasa banget.

"Yaudah ayo Davin anter Marsha pulang. Makasih ya temen-temen, besok kita main lagi, Davin sama Marsha mau pulang."

Kami berpisah dengan teman-teman. Aku paksain kakiku untuk jalan meski sakit.

Tapi gak lama baru keluar lapang, aku jatoh lagi. Sekarang, aku udah gabisa berdiri, sakit banget rasanya.

"Marsha, sini Davin gendong, Marsha ga kuat jalan ya?" tawar Davin.

Aku setuju aja sama Davin.

"Yaudah, maaf ya Davin, Marsha jadi ngerepotin kamu."

"Udah, ga apa-apa. Davin malah jadi ngerasa bersalah buat Marsha kaya gini." Davin.

"Eh, itu salah Marsha, vin. Marsha ga hati-hati."

Sore itu aku ngerasa nyaman digendong Davin. Mungkin ini yang namanya sahabat? Aku gak mau kehilangan orang kaya Davin. Aku bisik-bisik di telinga Davin pelan, lalu tertidur.

"Makasih, Davin. Marsha gak mau kehilangan kamu."

Pas aku bangun, aku udah di kamar, mungkin dianter Davin. Besok aku mau ngucapin makasih ah ke dia.

---------------------------------------
Davin pov

Aku Davin, masih berumur 5 tahun. Tiap pulang sekolah, aku suka main sama Marsha. Kemarin Marsha jatoh dan kakinya terkilir. Aku berniat mengunjunginya hari ini.

"Misi, tante. Marshanya ada?"

"Oh, Davin. Makasih ya kemarin udah anterin Marsha. Dia ada di atas, di kamarnya. Dia gabisa pergi kemana-mana dulu." mama Marsha.

"Oh, iya. Sama-sama, tante. Yaudah, Davin ke atas dulu ya."

Aku berlari kecil menuju kamar Marsha. Mengetuk pintu kamarnya, lalu masuk ke kamarnya.

"Marsha, Davin disini. Kamu gimana?"

"Hai, Davin. Marsha udah baik-baik aja kok. Tapi Marsha bosen di rumah, ga bisa pergi main sama yang lain." Marsha.

"Yah, Marsha harus istirahat, supaya bisa main sama Davin dan temen-temen ya. Oh iya, ini aku bawain mainan, siapa tau kita bisa main disini."

"Wah, vin.. Bisa main disini kok! Kamu bawa apa aja?" Marsha.

"Aku bawa lego, robot, masak-masakan. Tapi masak-masakannya dari kamar main kamu hehe."

"Oh iya, ga apa-apa. Kita mau main apa dulu?" Marsha.

"Gimana main nyusun lego? Bikin gedung yang tinggi banget!"

Marsha setuju dengan usulku. Kita mulai buat menara tinggi dari lego. Ketika aku hendak mengambil serpihan lego lain, aku tidak sengaja menyenggol bagian bawah menara, dan menara itu jatuh.

"Hahahaha, Davin menaranya roboh tuh gara-gara kamu." Marsha tertawa gara-gara aku. Syukurlah dia ga bosen.

"Eh, aduh. Maaf ya sha. Ga sengaja aku. Masih mau main lego?"

"Marsha laper vin. Gimana kalo kita makan dulu baru lanjut main?" Marsha kelaperan.

Aku setuju. Marsha manggil mamanya, kita makan siang masakan buatan mama Marsha. Enak loh..

"Vin, Marsha mau main robot.." Marsha.

"Yaudah, ayo kita main robot-robotan."

Aku dan Marsha main robot-robotan. Perang-perangan sampe jadi temen. Rame ya? Coba bisa sampe gede nanti aku bisa main sama Marsha terus.

"Sha, Davin cape.. Istirahat bentar ya."

"Iya, istirahat dulu aja. Ma, Marsha mau pake obat sekarang.." Marsha.

"Yu, sayang. Davin mau liat? Sini.." mama Marsha mau ngobatin Marsha.

Aku ngeliat Marsha diobatin ikutan ngerasa perih juga. Abis Marsha suka teriak-teriak kecil, aku jadi takut.

"Udah nih,sha. Mama turun dulu ya, mau nonton tv lagi." mama Marsha.

"Oke, ma. Makasih ya ma. Vin.. Udah sore nih. Kamu pulang, mama kamu khawatir kalo kamu ga pulang.." Marsha.

"Oh iya, udah sore! Yaudah aku pulang ya sha! Sampai besok!"

"Oke, vin. Hati-hati ya! Makasih hari ini, Marsha seneng banget.." Marsha.

Habis pamitan sama Marsha dan mamanya, aku pulang. Jarak rumah aku dan Marsha cuman dikit. Kami tetanggaan. Aku sampai di rumah, aku mandi dan makan malam sama mama serta papa..

Aku inget masa kecil ini sungguh bahagia. Marsha selalu jadi temenku yang setia nemenin aku main. Aku harap dia gak bosen main dan aku gangguin dia terus.

---------------------------------------

Ini cerita 11 tahun lalu, gimana Marsha dan Davin sahabatan. Makanya mereka sahabatan dari kecil.

Buat part selanjutny, vote dan comment ya!
Aku buka follow back buat yang vote dan comment!
Makasih!

Infinity LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang