Last battle

146 13 1
                                    






Selama beberapa bulan terakhir semenjak Raya dipilih menjadi salah satu perwakilan sekolahnya di event basket besar, hari ini adalah showdown terakhir Raya. Event terakhir Raya sebelum ia fokus pada profesinya menjadi idol ibukota.

Raya sudah siap mengenakan celana jersey, kaos dan jaket. Tulisan di jaketnya terpampang jelas nama belakang Raya dan nomor jerseynya. SAKHA, 11. Beberapa logo dari event event yang pernah ia ikuti tertempel di jaketnya.


Di dalam tasnya sudah ada kaos cadangan, handuk kecil, air minum, tape dan lainnya yang ia butuhkan saat bertanding. Termasuk lightstick. Hah? Lightstick? Buat apa?

Ternyata di event kali ini, mereka mendatangkan JKT48 di final nanti. Raya yang mengetahuinya langsung membawa lightstick dari awal babak penyisihan. Raya sudah berinisiatif untuk meninggalkan lightstick tadi di bis bersama milik teman temannya.

"Dah semua, tinggal berangkat!"







--







Setelah memasuki ruang tunggu, Raya mulai memakai sepatunya. Memulai dengan stretching ringan. Lawannya kali ini adalah salah satu SMA yang pernah sampai ke final 4. Raya tidak menutup kemungkinan SMA mereka akan kalah, malah itu akan menambah semangat untuk mereka. Semakin kuat lawan, semakin besar juga semangat dan tenaga yang akan mereka korbankan untuk memenangkan pertandingan.


"Ranaya, jangan lupa kodenya ya. Lu yang bawa bola sekarang" kata salah seorang anggota timnya. Raya mengangguk, ia sudah paham tentang seluruh kode yang sudah diberikan saat drill.

"Yuk sebelum memulai pertandingan pada hari ini, marilah kita berdoa terlebih dahulu. Menurut agama masing-masing, berdoa dipersilahkan"











Saat memasuki lapangan, Raya melihat banyak sekali supporter dari pihak lawan maupun dari sekolahnya. Walaupun tetap dibatasi namun mereka yang datang termasuk banyak untuk ukuran saat itu. Tidak banyak yang tau kalau ia mengikuti event ini kecuali Adel dan teman teman gen 10 nya.


Seperti janji Adel dulu, ia benar benar datang dan duduk diantara supporter SMA Raya. Walaupun tanpa banner nama Raya, ia tetap datang untuk menyemangati Raya. Ditambah beberapa member gen 10 datang untuk men-suporteri SMA masing masing.


Teman teman Raya langsung memakai headband dan wristband milik mereka masing masing sembari mendengarkan yel yel SMA mereka. Raya masih terdiam dibench, berdoa supaya pertandingan kali ini tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Yok pemanasan seperti biasa" ucap sang kapten

Raya dengan lincah memasukkan bola ke dalam ring. Diiringi dengan teriakan supporter yang datang.

"Ranaya! Freestyle dong! Jangan sia sia in sekolah kita ngundang lu jauh jauh" ujar Vian tiba tiba.


Raya menganggap hal itu candaan biasa. Tapi ia tetap melakukan freestyle yang direquestkan Vian tadi. Dengan santainya, Raya mendribble bola maju menuju ke arah defender.


Ia melakukan beberapa trik seperti between the leg dan behind the back. Lalu Raya melajukan bola ingin melewati defender, defender yang tau langsung menutup arah drive Raya. Tidak habis pikir, Raya langsung mengubah arah drive nya ke kiri. Defender yang tidak siap dengan perubahan arah Raya mecoba mengimbangi namun ia terjatuh karena tidak seimbang. Raya langsung melakukan lay up sembari memutar putar bolanya.

"Callie! Raya keren banget!!" Ucap Raisha kepada Callie. Mereka berdua sengaja tinggal disana untuk menonton pertandingan selanjutnya bersama Adel dan Indira serta Ella.

One of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang