🌸🌸🌸🌸🌸Kesalahpahaman adalah salahku hingga membuatmu berbalik meninggalkanku. Tapi, kesempatan datang dan aku bersumpah tidak akan menyia-nyiakan itu walau hanya sebentar. Tidak. Pada kenyataannya aku mati jika kau tidak ada di sisiku jadi....
"Janjiku tidak pernah berubah, sama sekali tidak. Jadi..."
Salju turun dihari pertama dan itu sungguh membuatku semakin merasa bahagia karena mitos 'jika kau berdoa dan meminta saat salju turun pertama kali maka akan terwujud' dan aku sangat yakin akan hari ini.
"Ayo menikah dan kita hidup bersama seperti dulu."
.
.
.
.
.
"Yak ambilah cuti jika tidak kau akan kelelahan nantinya Gaara."
Gaara mendengus, memilih tetap fokus pada layar didepannya.
Kankurou menggeleng pelan namun seulas senyum ia berikan melihat keseriusan dan aura Gaara yang terlihat ceria sekarang. Mungkin dulu ia tidak suka kepada Sakura selain karena alasan telah meninggalkan Gaara, alasan lain adalah ingin melihat Hinata bahagia. Namun sekarang ia pun mengerti segala sesuatu tidak bisa dipaksakan termasuk perasaanya yang lagi-lagi harus merelakan Hinata dengan kebahagiaannya.
"Periksa lagi produk BC yang aku kirimkan." Gaara berujar tanpa mengalihkan pandangannya pada layar dengan jari-jarinya masih sibuk menari diatas keyboard.
"Hm," Kankurou menghampiri Gaara lalu melihat layar komputer Gaara.
"Aku serius kau harus istirahat Gaara," Kankurou menunjuk ponselnya yang kini menyala, menampilkan beberapa pesan masuk.
"Jika tidak kau akan kehilangan dia lagi." Dan Kankurou terkekeh setelah mengatakannya kemudian pergi meninggalkan Gaara yang kini menghela napas panjang dengan menyandarkan tubuhnya pada kursinya.
"Tidak akan ku biarkan itu terjadi lagi..." Gaara menggeleng kuat saat ingat masa-masa kehilangan kekasihnya. Ia pun akhirnya menyudahi pekerjaannya dan bersiap pulang.
"Tidak akan lagi."
.
.
.
Sakura tidak menyangka jika pemotretan akan memakan waktu lama kali ini. Selain pemotretan mereka membicarakan konsep dan lain-lainnya yang harus mendapat pilihan darinya.
"Hoam," Sakura menguap dengan tubuh bersandar pada pintu. Tangannya menekan sandi untuk akses memasuki rumahnya. Setelah bunyi 'beeb' ia pun lantas mendorong dan masuk dengan rasa kantuk luar biasa.
Sepatunya dilepas asal begitupun jaketnya yang ia letakan sembarang. Langkah gontai dengan rasa kantuk yang menguasai membuatnya begitu malas untuk sekedar mencuci wajahnya.
Namun dalam gelapnya ruangan tubuhnya membentur sesuatu.
"Kenapa ada tiang disini," Sakura mengeluh namun tidak begitu peduli. Menghela nafas panjang ia pun kembali berjalan menuju kamarnya.
Tubuhnya terhempas dan rasa nyaman menguasai membuatnya hampir saja terbuai jika tidak ada seseorang menarik tangannya, memaksanya untuk terbangun.
"Lelah?"
Suara yang begitu familiar dan Sakura mengangguk lesu menjawab pertanyaannya.
"Bersihkan dirimu dulu."
Sakura menghela napas pelan dan ingin kembali tertidur namun tubuhnya langsung terangkat tiba-tiba.
"Aku mengantuk Gaara-kun." Sakura berujar dengan suara lelah dengan begitupun tubuhnya yang sepertinya tidak bertenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry blossom II
FanfictionBerisikan Sakura Centrik kembali yang mungkin akan ada beberapa Sequel dari SC I. 1 • GaaSaku ( it's You Sequel )