Pagi itu, Wang Yibo merasa sangat enggan pergi ke lokasi syuting karena di hari tersebut Xiao Zhan tidak akan ada di sana. Kekasih rahasianya memiliki agenda lain, yaitu pemotretan dan interview dengan salah satu stasiun Televisi.
Dan selagi kekasih manis yang usianya enam tahun lebih tua itu sedang asyik mematut diri di depan cermin dengan pakaian yang sudah rapi, Wang Yibo memeluknya erat dari belakang sembari berkeluh kesah.
"Zhan Ge. Bisakah, nanti menyempatkan diri datang? Berada di lokasi tanpa dirimu, aku pasti akan sangat bosan."
"Aku tidak bisa janji." Xiao Zhan membalas tak acuh sembari merapikan tatanan rambutnya. "Kalau merasa bosan, kamu bisa menjadikan salah satu dari mereka sebagai sasaran tangan nakalmu." Setelahnya, dia terkekeh geli.
Wang Yibo mendekap semakin erat sebagai pembalasan atas kata-kata jahil kekasihnya. Hingga yang bersangkutan mengaduh dan tertawa di saat yang bersamaan. Dengan paksa Wang Yibo membalikkan tubuh Xiao Zhan hingga menghadap, dan wajah manis dengan senyum lebar berhiaskan dua gigi kelinci itu membuatnya gemas setengah mati.
"Ge."
Hanya sapaan singkat sebelum akhirnya Wang Yibo mencium Xiao Zhan dalam-dalam penuh gairah. Dan Xiao Zhan tidak menampik. Dia sangat memahami kepribadian kekasih mudanya yang bila hanya sedang berdua akan sangat-sangat manja, dan juga anti dengan penolakan.
Bibir dan lidah Xiao Zhan bergerak liar untuk mengimbangi permainan Wang Yibo yang selalu agresif dan penuh gairah.
Wang Yibo memang jauh lebih muda. Akan tetapi memiliki aura dominan sangat kuat yang mampu mengendalikan Xiao Zhan di atas ranjang.Hubungan mereka mulai terjalin ketika keduanya didapuk untuk berperan dalam sebuah drama serial Televisi yang bertemakan Bromance. Benih-benih asmara tumbuh di hati tanpa terkendali seiring dengan semakin sering dan semakin intens mereka bertemu.
Mereka saling mencintai, seakan tidak bisa hidup tanpa yang lain. Dan meski harus menjalani hubungan rahasia, keduanya tidak pernah kehilangan momen-momen manis yang membuat hati mereka semakin terjerat erat oleh benang-benang asmara. Hingga pada akhirnya mereka tanpa sengaja tersandung---hubungan mereka tercium oleh publik. Dan hampir saja segalanya hancur berantakkan dalam sekejap bila pihak Agency mereka tidak turun tangan dengan cepat.
Kala itu, mereka harus berkali-kali melakukan konferensi pers, dan mengungkapkan berbagai macam dalih untuk menyangkal berita yang telah beredar. Meyakinkan publik sudah tentu tidak akan semudah menjentikkan jari.
Meski telah ditekankan bahwa tidak ada hubungan lebih dari sekadar persahabatan, akan tetapi segala kasak-kusuk seputar kehidupan keduanya masih terus menjadi perbincangan dan bahan gosip di acara-acara Televisi hingga beberapa bulan kedepan. Dan hal itu berhasil membuat hubungan Xiao Zhan dan Wang Yibo sedikit renggang.
Perselisihan paham sering memicu terjadinya pertengkaran. Hal sepele dibesar-besarkan hinga terkadang adu fisik tidak bisa dihindarkan. Mereka sama-sama mengalami tekanan batin. Cinta tak lagi selalu bisa mendamaikan hati keduanya. Rasa jenuh kerap kali datang melanda. Tangan yang dulu selalu saling menggenggam erat, dengan perlahan mulai saling melepaskan.
YOU ARE READING
Afterward
FanfictionCinta yang pernah pupus akankah bisa kembali? Kalaupun bisa apa bisa utuh seperti sediakala? Wang Yibo tidak peduli. Xiao Zhan adalah miliknya. Dia pun melakukan trik jitu untuk merebut Xiao Zhan dari tangan tunangannya.