5》Sinobu City

35 0 0
                                    

     Flare dan Noru pergi ke Kerajaan Sino. Mereka berdua sudah berada di pintu gerbang Kerajaan Sino. Setelah menyatakan apa maksud kedatangan mereka, para penjaga pintu gerbang memperbolehkan mereka memasuki bagian dalam istana.

     Di dalam istana penjagaan sangat ketat. Flare dan Noru pun tidak lepas dari pemeriksaan. Para penjaga menyita segala bentuk benda tajam atau apa pun yang bisa digunakan untuk menyerang. Setelah mereka dinyatakan aman, mereka baru boleh melangkahkan kaki memasuki istana.

     "Kerajaan Sino mengundangku untuk menghibur para petinggi--para bangsawan," kata Noru berbisik kepada Flare. Gadis itu menggenggam tangan Noru erat sekali---hatinya tidak tenang. Entahlah kenapa ia mempunyai perasaan seperti itu.

     Di dalam istana, mereka berdua diterima oleh Kepala Rumah Tangga Istana. Mereka diberi penjelasan, apa yang harus mereka lakukan.

     "Tuan Muda ingin menemuimu, tapi ingat---bersikaplah yang sopan. Dan jangan menatap matanya---sebelum kau terbakar."

     "Baik."

     "Siapa gadis bertopeng ini? Dia tidak boleh ikut masuk."

     "Dia Flare. Aku dan gadis ini yang akan menghibur Tuan Muda."

     "Baik. Kamu tunggu di sini," kata Kepala Rumah Tangga Istana kepada Flare.

     Noru lalu meninggalkan Flare dan Kepala Rumah Tangga Istana, ia berjalan mengikuti Pengawal yang akan membawanya menghadap Tuan Muda. Tak lama kemudian Noru sudah berada di depan sebuah pintu yang sangat besar. Perlahan pintu itu pun terbuka.

     "Tunggu sebentar---di sini," Pengawal berkata pada Noru. Lalu Pengawal itu masuk dan terdengar tengah berbicara dengan seseorang.

     "Katakan pada Tuan Muda Kayon, bahwa seseorang yang ditunggunya sudah datang."

______

     Flare ternyata memiliki bakat menyanyi yang sangat luar biasa. Penampilannya sanggup memukau para bangsawan Sino. Flare menjadi sangat dipuja para penggemarnya, mereka kerap bergeming melihat penampilan Flare saat bernyanyi. Ditambah lagi penampilan Noru saat mengiringi Flare dengan gesekan biolanya menjadikan mereka berdua menjadi idola yang sempurna.

     Tidak diragukan lagi bahwa para bangsawan Sino menyukai penampilan Flare dan Noru. Setelah pertunjukan mereka yang sangat menawan malam itu, applause tidak henti-hentinya bergema di gedung kesenian Phu Kang di wilayah istana---tempat para bangsawan berkumpul. Tak terkecuali Tuan Muda Kayon---yang hadir pada saat itu---juga terkesima dengan penampilan Flare dan Noru.

     Flare dan Noru kemudian menjadi dua orang seniman yang paling digemari Tuan Muda Kayon dan para bangsawan Sino. Dalam acara-acara kerajaan---untuk menjamu tamu kenegaraan atau pun untuk acara penting lainnya---Flare dan Noru berkesempatan mengisinya dengan duet mereka yang sangat spektakuler.

     Flare dan Noru kini menjadi aset penting bagi kerajaan Sino. Penampilan keduanya sangat dinantikan para bangsawan Sino. Dan menjadi kebanggaan istana dalam menjamu para tamu agung.

     Berita tentang kehebatan mereka mulai terdengar gaungnya seantero negeri Sino. Tuan Muda Kayon, lalu memerintahkan agar Flare dan Noru tinggal tidak jauh dari kerajaan.

     Orang nomor satu Kerajaan Sino itu, memberi tempat bagi keduanya untuk berada di dalam wilayah kerajaan. Hal ini membuat Noru senang dan apa yang akan direncanakan sebentar lagi menjadi kenyataan---membunuh Kayon. Sebagai balas dendam atas kematian kedua orang tuanya, yang telah dibunuh secara sadis oleh tentara bangsa Sino.

     Kedua orang tua Noru terbunuh karena mereka menyebarkan kesenian kepada rakyat Sino. Kesenian dianggap hal yang tidak bermanfaat untuk dinikmati oleh masyarakat kebanyakan.

The MasqueradeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang