Chapter 2 [0]

203 37 1
                                    











TOKYO, NOVEMBER 2016

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOKYO, NOVEMBER 2016

Empat siswa laki-laki, termasuk provokatornya, mengalami luka berat akibat perudungan terus menerus yang mereka lakukan pada teman sekelas mereka

~T.A~

2017

Jujutsu metropolitan Tokyo

Seorang pemuda bersurai hitam putih melangkahkan kakinya menuju gedung sekolahnya tuk bertemu dengan sang guru. Mata kiri yeng tertutupi oleh eyepatch, manik  mata hitam yang tek tertutupi apapun menatap datar gerbang sekolah yang perlahan terlihat.

Tak ingin membuang waktunya tuk berjalan memasuki gedung sekolah, ia pun memilih tuk berteleport langsung menuju tempat yang telah dijanjikan. 

Ia menemukan atensi sang guru yang tengah meneguk sekaleng minuman seraya menatap kearah lapangan tempat biasa para murid berlatih. 

" Ohayou sensei. " sapanya seraya berjalan mendekat. 

Pria bersurai putih dengan dekua mata tertutupi perban itusegera menoleh menatap anak didiknya. " Ohayou Aki-kun, bagaimana keadaanmu? " tanyanya mengingat muridnya itu baru saja mengerjakan misi yang dapat menghilangkan nyawa jika ia lengah. 

Tsukasa Akihiro, penyihir jujutsu termuda yang kini menyandang status Jujutsu special grande mendudukkan dirinya disamping sang guru lalu menerima sekaleng minuman yang menurutnya cukup dingin dari pria disampingnya.  " tidak baik dan tidak buruk juga. " jawabnya singkat. 

" Beristirahatlah dengan cukup, Shoko pasti akan memarahimu nanti. " ucap sang guru. 

" ha'i ha'i. "

Sesaat suasana hening menyelimuti mereka, sampai akhirnya sang murid membuka mulutnya. 

" Ada apa sensei memanggilku? " tanyanya 

Gojo Satoru, pria itu menoleh tuk menatap langsung Akihiro. " Ah ya, aku memintamu untuk menjemput Okkotsu Yuta kesekolah ini. " ucapnya membuat Akihiro terkejut bukan main. 

Akihiro langsung mengeluarkan auranya yang cukup suram, lalu menunduk menatap kaleng minuman digenggamannya

" Sensei, aku tak ingin mendapat ceramah dari Yaga-san dan mendapat panggilan dari para tetua-tetua bangka itu. " ucap Akihiro mengundang gelak tawa sang guru. 

Satoru merengkul Akihiro. " Kalau tentang itu sensei akan menyelesaikannya.. mungkin. "

Akihiro menatap curiga pada pria surai putih itu. " aku tidak yakin sensei akan menyelesaikannya. " batinnya lelah, lalu menghela nafas pelan. 

" baiklah... " ucapnya dengan sangat pasrah. percuma pun menolak, pria itu pasti akan memaksanya sampai bahkan menerornya. 

Satoru langsung beranjak dari duduknya dengan girang seraya tersenyum lebar. " Yosh, Ijichi akan  mengantarmu ketempat Okkotsu Yuta! " pekiknya lalu berlalu pergi meninggalkan Akihiro yang melemas. 

" Kenapa harus aku. "

 ~T.A~

Akihiro beserta Ijichi telah sampai di sebuah sekolah yang telah diamankan oleh pihak Jujutsu sehingga menyisahkan satu orang siswa yeng terkurung didalam kelas. 

" Kalau begitu saya akan menunggu disini Tsukasa-kun. " ucap Ijichi berdiri di depan pintu bagian penemudi. 

Akihiro hanya mengangguk lalu memasuki area sekolah. 

Suara langkah sepatunya menggema ditengah heningnya suasana, tak ada suara sedikitpun yang ia dengar sejak menginjakkan kaki kedalam gedung sekolah. Suasana begitu mencengkam, takmembuat Akihiro tegang bahkan meneteskan keringat sedikit pun. 

Aura kutukan yang sangat kuat ia rasakan dari sebuah kelas tak jauh dari posisinya. 

" Okkotsu Yuta, kudengar dia lebih tua dariku. " gumamnya dengan lesu, mengingat bahwa dirinya lah yang termuda diantara penyihir jujutsu lainnya. 

" Banyak sekali kutukan disini, tetapi mereka tak mengganggu. Hanya diam bersembunyi ataupun melirik. "  gumamnya melirik beberapa kutukan yang berada di tingkat tak terlalu berbahaya. 

Langkah kakinya terhenti ketika telah sampai dihadapan pintu kelas yang ditujunya. 

Tangan kananya terulur menggeser pintu kelas dengan perlahan, walau dari celahan ia dapat melihat kehadiran seorang pemuda yang terduduk di pojok kelas, aroma darah menyeruak begitu kuat dan tajam ketika pintu telah terbuka walau hanya sedikit saja. 

Ia pun dengan cepat menggeser pintu, sehingga mengejutkan pemuda bersurai hitam yang tadinya lesu. 

Akihiro berjalan mendekat, hal itui membuat pemuda bersurai hitam bergerak mundur walau ia telah terpojok. 

" J-jangan mendekat! b-berhenti! " pekik pemuda itu yang diabaikan oleh Akihiro.

Akihiro berhenti berjelan dan berdiri di depan pemuda bersurai hitam itu dengan jarak cukup luas diantara keduanya. 

" Kau.... Okkotsu Yuta? "

 Okkotsu Yuta? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
司秋弘 { Jujutsu Kaisen }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang