TORIKAGO 鳥籠 [minsung] - END

Lima.

Cw: kissing

"Selamat pagi, Jiano"

"Unghhh... Selamat pagi, kak Reno"

"Nyenyak tidurnya?"

Jia mengangguk sambil melihat Reno yang sedang mengemasi pakaiannya kedalam koper.

"Kita bawa satu koper aja ya? Saya ambil koper besar ini, pakaian kamu masukin gih"

Jia mengambil koper dari tangan Reno dan membawanya kedalam kamar. Ia baru ingat kalau semalam tidur di kamar Reno karena ada kecoa.

Saat Jia membuka kamar, kamarnya sudah bersih, wangi, dan rapi. Ia lega dan tenang untuk mengemasi pakaiannya kedalam koper.

Lalu Jia turun ke bawah dengan membawa koper yang sangat berat itu.

"Astaga Jiano.... Kenapa kamu bawa kopernya, nanti juga diambil supir"

"Hehe"

"Capek?"

"Hehe.. dikit"

Reno menghela nafasnya melihat tingkah Jia. Lalu Jia dan Reno sarapan bersama di meja makan yang hanya ada pasusu itu.

Setelah selesai makan suasana terasa hening dan Jia masih canggung. Matanya hanya sesekali melirik ke arah Reno yang asik dengan ponselnya.

"Kita berangkat sekarang ya, ikut saya ke kantor sebentar untuk cek beberapa berkas lalu jam 11 kita ke bandara"

"Iya kak"

Mereka berdua berjalan ke mobil dengan supir yang membantu membawakan koper kedalam bagasi. Lalu mobil melaju menuju kantor Reno.

"Jia nunggu didalem apa di cafe, hm?"

"Aku ke cafe aja boleh nggak kak? Aku mau beli kopi..."

"Boleh aja, cafe di lantai 4 ya"

"Kak Reno, mau nitip kopi?"

"Ga usah Jia, saya tadi udah minum kopi di rumah"

"Ah... Oke.."

"Jam 11 nanti saya susul ke cafe"

Jia mengangguk dan berjalan menuju lift. Jemari yang lentik memencet tombol dengan angka 4.

Cafe sangat sepi. Mungkin karena belum jam makan siang, batin Jia. Ia berjalan dan melihat-lihat etalase.

"Wah... Cheesecake... Tolong cheesecake satu"

"Baik, pak Jiano"

Setelah mendapat satu potong cheesecake, Jia duduk di bangku dekat jendela sambil melihat view yang tersaji didepan matanya. Langit juga cerah dan tidak terlalu panas.

Dengan perlahan Jia memakan cheesecake miliknya. Jia ingin berteriak karena kenikmatan kue yang sudah lama tidak ia makan sejak kejadian yang menimpa keluarganya.