Tanpa aba aba Lisa langsung menarik Jennie membawanya ke arah pintu samping kemudi.
"Apa tidak terburu buru jika seperti itu Lisa?" Kata Seulgi sambil mengikuti langkah Lisa yang kini sudah membuka pintu samping kemudi
Yang lalu Lisa dengan paksa memasukan Jennie kedalam mobil pink milik Jennie, Jennie hanya membiarkan Lisa melakukan itu.
Karna jujur saja ini bukan kali pertama seseorang memperlakukan Jennie seperti ini karna paras yang dimilikinya.
Lisa sama sekali tidak menghiraukan ocehan Seulgi yang mengomel lantaran Lisa yang begitu saja merebut Jennie darinya.
"Heii Lisa, setidaknya kita bisa melakukan pergiliran! Ini tidak sportif untuku!"
"Kau lamban Seulgi!" Ucap Lisa kembali berjalan menuju kemudi dan langsung membuka pintunya.
"Heiii aku baru saja berfikir untuk mengajaknya ke salon Lisa, kau tidak lihat apa yang terjadi pada rambutnya?"
"Aku yang akan melakukanya Seulgi" sejenak Lisa terhenti di ambang pintu mobil.
"Tapi aku yang lebih dulu bertemu denganya, aku lebih dulu menunggunya disini! Dan kau seenaknya saja merampas dia dariku?"
"Aku yang lebih dulu sebelum kau, jadi berhenti mengeluh dan jangan salahkan aku karna kau memang lamban bila dihadapkan dengan wanita"
Mendengar ocehan kedua orang di ambang pintu kemudi yang terbuka membuat Jennie memijat pelipisnya lalu mengeram dengan kesal.
"Uggghhhh mereka berdua sungguh sangat bodoh, aku tidak mau berlama lama melakukan tugas ini disini" gumam Jennie lalu melihat ke arah kunci mobilnya yang sedang dipegang oleh Lisa.
Jennie lalu membuang napasnya kasar hingga terdengar oleh Lisa
"Seulgi berhentilah berbicara!" Kesal Lisa.
"Kau tidak sportif Lisa!"
"Kalian berdua, berhenti membuang waktuku Agghhhhg,, Jinjja!!"
Mendengar penuturan Jennie, spontan wajah Lisa menjadi datar menatap Seulgi, sedangkan tampang Seulgi menjadi kebingungan.
Dengan acuh Lisa kemudian memasuki mobil Jennie yang mau tak mau Seulgi pun akhirnya mengalah.
Beberapa saat Lisa menatap samping wajah Jennie yang enggan menatapnya.
"Apa tampang menyedihkanmu cepat berubah menjadi menyebalkan huh?" Ledek Lisa saat Jennie memasang wajah tanpa ekspresinya.
"Kita akan merapikan rambutmu terlebih dulu, setelah itu ikut aku arraso!"
Namun saat Lisa memasukan kunci mobil dan mencoba menghidupkan mobil itu, mobil itu sama sekali tidak menyala.
"Mwo? Apa yang terjadi pada mobil mewahmu? Yaisshhh" Lisa kemudian mencoba kembali untuk menghidupkan lagi mobilnya.
Dan lagi mobilnya masih tidak mau hidup.
"Mobil mewahku tidak akan berfungsi bila di tangan orang bod,,"
"Berhentilah mengataiku bodoh, apa kau tidak melihat huh??" Lisa dengan yakin mengambil cermin yang ada di mobil Jennie dan memberikanya pada Jennie.
"Rambutmu terlihat bodoh, haaiisshhh aku akan mulai gila bila dihadapkan orang sepertimu!! Ckkk huhhh!!,, baiklah untuk kali ini kau ikut di mobilku dan tinggalkan mobil sialan ini, kita akan bersenang senang setelah pergi ke salon"
Jennie sama sekali tidak merespon Lisa, tatapanya lurus kedepan dan wajahnya kian menjadi dingin tanpa mau berkedip.
"Kau terlihat menakutkan jika kau memasang wajah seperti itu dengan rambut bodohmu!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie is Karma
De TodoSetiap kehidupan mempunyai karmamya tersendiri entah itu karma baik ataupun buruk. Berbeda dengan Jennie yang mempunyai tugas untuk memberi karma kepada setiap manusia terpilih untuk dihukum.