Seventeen

1.4K 141 15
                                    

"Kemana kita akan pergi, Mark?" Donghyuck bertanya pada Mark yang mengemudi dalam diam ketika ia melihat jalanan yang cukup asing. "Kuharap kau tidak membawaku ke tempat yang jauh." Suara lelaki itu terdengar khawatir.

Mark menggeleng pelan. "Apakah kau tidak percaya padaku, Hyuck?" Tanyanya dengan wajah sedih.

Donghyuck menggoyangkan kedua tangannya dengan canggung. "Aku harus menjemput Ariel sebentar lagi, dan aku masih ada pekerjaan lain." Kilahnya.

"Baiklah, cukup adil. Aku tidak akan membawamu ke tempat jauh ataupun tempat yang tidak kau sukai." Mark tersenyum menenangkan.

"Lihat, kita telah sampai." Mark membawa Donghyuck menuju jalanan sempit yang cukup menanjak dan sempit ke arah bukit. Mereka saat ini berada di sebuah taman yang berada di bukit di pinggiran kota Seoul dan dari atas sana mereka bisa melihat pemandangan kota Seoul dari kejauhan yang padat namun cukup indah.

"Apakah kau ingat tempat ini?" Mark bertanya dengan nada penuh kerinduan.

Donghyuck mengangguk dan tersenyum tipis mengingat tempat tersebut. "Kapan terakhir kali kita pergi kesini, Mark?"

Mark menuntun tangan Donghyuck dan berjalan menuju puncak bukit yang tidak terlalu jauh. "Hati-hati." Ujarnya, membuat Donghyuck sedikit terkejut dengan skinship yang tiba-tiba tersebut.

"Mungkin saat kita kuliah?" Donghyuck berusaha mengabaikan degup jantungnya.

Lelaki itu mengingat-ingat, mungkin terakhir kali sekitar lima tahun yang lalu ketika ia masih kuliah. Donghyuck meringis, teringat jika ia bahkan tidak lulus kuliah. "Benarkah? Sudah sangat lama sekali ternyata."

"Aku merindukan ini." Mark membawa Donghyuck untuk duduk di bangku yang berada di bawah pohon yang hanya tinggal dahan serta rantingnya saja dan tertutupi salju karena musim dingin.

Donghyuck menghirup udara dingin awal tahun dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras hingga kepulan asap keluar dari lubang hidungnya. "Udaranya terasa dingin tetapi ini terasa segar. Sudah lama sejak aku merasakannya." Ia tersenyum dengan hangat, hidungnya dengan cepat memerah, membuat Mark yang berada di sampingnya ikut tersenyum.

Mereka hanya duduk diam dan menikmati suasananya selama kurang lebih sepuluh menit.

"Bagaimana kabarmu, Hyuck?" Mark melirik Donghyuck sekilas, melihat wajah berseri lelaki itu. "Kau tahu, sepertinya aku ketinggalan banyak hal." Berusaha memecah keheningan di antara mereka.

Air muka Donghyuck berubah, ia menunduk menatap sepatunya yang terlihat cukup usang, lalu menggosokkannya dengan pelan ke tanah. "Maafkan aku," bisiknya, suaranya sangat pelan seperti sedang berbicara pada dirinya sendiri. Beruntung Mark masih bisa mendengarnya di antara suara semilir angin.

"Mengapa kau harus meminta maaf?"

Donghyuck menatap mata Mark dengan lekat selama sepuluh detik penuh, sebelum mengalihkan pandangannya pada pemandangan di hadapannya. "Aku berbohong padamu. Selama bertahun-tahun." Lirihnya.

Mark membuang napas pelan, "Aku memang kecewa karena kau tidak jujur padaku, Hyuck. Tetapi aku menghargaimu. Kau adalah sahabatku, satu-satunya orang yang paling memahamiku, kita telah bersahabat bukan hanya satu atau dua tahun. Aku tahu jika kau ingin menyimpannya sendirian, atau kau mungkin tidak ingin aku tahu. Dan aku ingin berusaha untuk memahaminya."

Mark berusaha terdengar tidak terlalu kecewa. Tidak ingin membebani Donghyuck dengan rasa penasarannya atau membuat lelaki itu semakin merasa bersalah. Sementara Donghyuck hanya diam saja, menimbang-nimbang jawaban apa yang harus ia katakan pada Mark.

Hati Mark terasa sakit ketika melihat kedua tangan Donghyuck saling meremas dipangkuannya, lelaki itu terlihat kedinginan dan berusaha menekan rasa gugup dan tidak nyamannya. Bertahun-tahun Mark mengenal Donghyuck dan selalu bersama lelaki itu, dan sekalipun pria itu tidak pernah melihat Donghyuck merasa tidak nyaman dengan Mark. Mereka selalu berbagi mengenai apa pun, tanpa pernah merasa malu atau pun tidak nyaman. Namun, kini Donghyuck telah benar-benar berubah hingga Mark sulit untuk mengenali lelaki itu lagi.

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang