Andira mengerjapkan mata, dia kembali kedalam dunia mimpinya ini. Kali ini, timeline nya saat dirinya dan Jaewook sudah menikah, bisa dilihat dari rumah dengan interior tidak familiar disekililingnya yang persis dengan apa yang ada di mimpi pertamanya.
Kali ini, Andira duduk di ruang keluarga, sendiri sambil menonton televisi tapi bisa dia dengar ada suara gemericik air dari kamar mandi yang buat dia yakin Jaewook sedang ada disana.
Dia menelaah tiap sudut rumah, ini benar-benar rumah dengan selera dirinya, sederhana dan minimalis, warna cat nya juga warna kesukaannya. Ada foto pernikahan dirinya dan Jaewook didinding atas televisi. Rasanya aneh dan menggelitik melihat semua yang terasa asing ini.
Dia mencoba mencari kalender dan saat ketemu tidak ia temukan tahun dari kalender tersebut, handphone ditangannya pun tidak menunjukan tahun berapakah saat itu.
Saat dirinya tengah sibuk memikirkan tahun berapa ini, Jaewook kini sudah selesai mandi dan menghampiri Andira dengan handuk dilehernya.
"Sayang?" Andira menoleh dan temukan Jaewook disana tanpa pakaian bagian atas, rasanya aneh sekali! Dia ingin sekali menutup matanya kalau dia bisa kendalikan tubuhnya sendiri.
It's a nice view, indeed. But, still... dia merasa bersalah karena dia tidak kenal Jaewook sepenuhnya dan merasa seperti telah mengambil kesempatan.
"Perut kamu gimana? Masih sakit? Adek bayinya masih nendang-nendang?." Ah.. jadi sedari ta- APA? BAYI? ANDIRA SEDANG MENGANDUNG?.
Sangking sibuknya menelaah sekeliling, Andira tidak kepikiran untuk memeriksa keadaan dirinya sendiri. Jadi saat dia lihat kearah perutnya, saat itulah juga dia rasanya ingin pingsan.
Perutnya sudah seukuran buah favoritnya yang kedua --- semangka. Andira kehilangan kata-kata, yang mengambil kesempatan disini bukanlah dirinya tetapi Jaewook!.
Sebenarnya, Andira sedang benar-benar bermimpi atau sedang melihat masa depannya sendiri, sih?.
"Udah gak sakit, sayang. She understand her mom so well. Kangen kamu aja karena pulang kerja nya telat, tapi marahnya ke mama. Bener, sayang?." Ujar Andira sambil usap perutnya perlahan, ajak berbincang bayi dalam perut nya yang seperti nya berjenis kelamin perempuan.
Andira yang sedang tidur masih tidak percaya dengan apa yang ada didalam mimpi atau bayangan masadepannya ini, sungguh. Entah ingin senang atau bereaksi seperti apa.
"She or you that miss me, hm?." Jaewook bertanya seraya kecup dahi Andira, "let say that i miss you and she help me to get your attention." Jaewook tertawa dengan jawaban Andira, "well, it's working. I'm home now."
Andira peluk Jaewook dan rasakan jantung nya berdetak dengan cepat, seperti terus jatuh cinta lagi dan lagi walau 'sepertinya' sudah bersama selama beberapa tahun.
"I love you, dira. Let's meet in real life soon."
___________
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [Lee Jae Wook]✔︎
Fanfiction4 hari terjebak didalam mimpi dengan pria yang tidak dikenal ternyata cukup buat Andira jatuh cinta. mungkin, sedangkal itulah aku mendeskripsikan perasaan manusia. [Very Short Story]