CERPEN - LATIHAN DAN MENGULANG 2022

14 0 0
                                    

Oleh: M3 (@_emthree)


Sejak masuk dunia perkuliahan, mulai banyak orang yang menanyaiku terkait mengapa suka menulis, cara agar mampu di bidang public speaking dengan baik, cara menulis handlettering dengan bagus sampai membuka bisnis kerajinan tangan di @mgcusing, alasan masuk dunia psikologi lalu membuka layanan curhat @iamheretohear.id. Rentetan hal tersebut akan aku ungkapkan secara ringkas di sini.


Pertama, tentang menulis. Hal ini berawal dari naluri eksistensi diri. Sewaktu kecil aku suka sekali mencoret benda dengan krayon, spidol, dan sebagainya. Beranjak kelas satu SD, aku mengenal buku harian. Dari sana, sering sekali menuangkan satu scene dalam satu paragraf. Karena bingung bagaimana menceritakan dengan tuntas, akhirnya kemampuan tersebut tidak pernah berkembang dengan baik.


Barulah memasuki masa SMP, aku mengikuti psikotes yang diadakan oleh sekolah. Hasil yang dikeluarkan berupa kecerdasan dominan, yakni linguistik. Salah satu penjelasannya menyebutkan menulis. Aku makin tertarik dengan bidang tersebut. Apalagi mendapati berita jika teman kelas sebelah sudah menerbitkan buku.


Aku pun memulai novel di salah satu platform menulis karena iri. Ya, walaupun cerita itu tidak pernah selesai dengan utuh. Selanjutnya aku beralih ke sajak. Awalnya yang membaca sangat sedikit, tetapi aku tidak berhenti. Pada dasarnya, aku meluapkan apa yang kurasa. Jadi, tidak masalah pemirsanya sepi.


Menginjak SMA, aku iri lagi dengan teman kelas sebelah. Ia memiliki followers yang lebih banyak dariku. Kubaca beberapa sajaknya. Unsur Allah ada di sana. Akhirnya aku berpikir ulang. Selama ini untuk apa aku menulis? Jiwaku yang suka membagikan informasi menjadi berkecamuk. Perasaan ini berkaitan dengan public speaking yang telah kupelajari sejak kecil. Aku pun mulai membuat sajak islami dan cerita slice of life berhikmah. Karena percuma, jika tidak membawa manfaat bagi orang lain.


Beberapa lomba juga kucoba. Saat libur kelulusan, banyak sekali lomba kuikuti. Beberapa karyaku masuk buku antologi bersama. Disambung masa awal kuliah, aku pun diajak oleh guruku bekerja sama membuat buku puisi sendiri. Terbit pada bulan November 2019 dengan judul Semiotika Afeksi. Selain itu, aku juga meneruskan kumpulan cerpenku sendiri. Antologi solo yang terbit pada bulan Januari 2020 dengan judul Potongan Benang. Hingga tahun 2022 ini, aku tetap menulis dan belajar cara menulis.


Kedua, tentang public speaking. Jujur, dalam hal ini aku menjadi praktisi daripada mengambil teorinya. Alhamdulillah karena aku punya privilage seorang kakek pendakwah. Aku didorong pula untuk terjun pada bidang ini. Oleh karena itu, mengapa hatiku bergejolak mendapati tulisanku tidak berunsur manfaat. Keislamannya harus terlihat karena inilah identitasku, muslimah. Secara teknis dan materi dakwah, aku diajarkan oleh kakekku. Berlatih di depan kaca, di depan beliau, mengambil video dari latihan, menghafal ayat, memahami alur dan maksud materi, mengatur jarak bibir dengan mikrofon agar terdengar pas di telinga, serta terjun langsung ke khalayak melalui lomba atau acara lain.


Untuk pengembangan mindset sendiri, aku dituntun Allah melalui ketertarikan belajar Islam. Saat kelas tiga SD, aku meminta buku kisah 25 Nabi dan Rasul karena rekomendasi dari tean sekelas. Kemudian, mulai belajar berhijab di kelas empat SD hingga sekarang. Aku terus berdakwah karena jalan ini merupakan kewajiban. Bagi seluruh muslim sebagai wakil Allah untuk membawa pesan dengan ciri khas masing-masing.


Ketiga, tentang handlettering. Serius, kemampuanku ini berawal dari rasa iri juga. Waktu itu di kelas satu SMA aku mendapati sebuah akun anak laki-laki, yang umurnya di bawahku setahun. Ia menulis dengan brushpen warna-warni. Huruf yang ditulis sangat indah dan memanjakan mata bagi siapa pun yang mengamati.

KUMPULAN CERPEN & PUISI M3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang