No. Id Card: M016
Nama Lengkap: Ajeng Nilam Sari
Titimangsa:
Tegal, 17 September 2022
....
Pertanyaan:1. Mengapa penulis tokoh harus memperhatikan prinsip pada tokohnya untuk menjadi manusia yang tidak sempurna?
Tokoh yang terlalu sempurna tidak dapat membangun kedekatan dengan pembaca. Semakin sempurna satu karakter tokoh cerita, maka semakin jauh ia dari pembaca.Manusia akan lebih mudah menerima sesuatu yang dekat dengan kehidupan mereka. Sementara kelemahan dan ketidaksempurnaan adalah keniscayaan manusia. Untuk itu tokoh ceritamu pun harus memilikinya, walaupun kamu sangat menyayanginya.
2. Setiap manusia pasti memiliki yang namanya ciri khas. Jika ini berlaku yang ada dalam penulisan tokoh cerita, apakah kamu setuju? Sertai alasannya.
Sangat setuju, dalam penulisan tokoh cerita ciri khas menjadikan karakter lebih hidup serta dalam diingat dengan baik oleh para pembaca. Sehingga tokoh tidak dapat dilupain begitu saja oleh pembaca. Tokoh yang memiliki ciri khas juga dapat digunakan untuk membedakan antara tokoh yang satu dengan yang lainnya agar antar tokoh tidak terlihat sama. Sehingga masing masing tokoh akan dikenali dengan ciri khas masing masing mereka, menjadikan mereka terlihat lebih bernyawa seperti kehidupan nyata dimana setiap manusia mempunyai kekhas an yang berbeda beda.Ciri khas ini dapat berbentuk penampilan fisik mereka berupa warna rambut, panjang rambut, tinggi badan, kurus atau gemuk, warna kulit, aksen bicara logat tertentu, atau bahkan misalnya ciri khas berupa disabilitas seperti pincang, latah dalam berkomikasi atau yang lainnya.
3. Apa tujuan dari karakter tokoh cerita suara yang berbeda?Memberikan beberapa realistis karakter tokoh cerita seperti dalam dunia nyata salah satunya dengan memberikan aksen atau suara khas ketika berkomunikasi.
4. Seberapa penting kah penggunaan busur karakter cerita?
Cukup penting karena a keberadaanya bisa menciptakan adanya sebuah perjalanan dan perubahan yang dialami karakter setelah mereka mengalami dan melewati konflik cerita.
Dari kondisi yang awal yang rendah, kemudian meninggi pada saat konflik dimana karakter memperoleh banyak pelajaran, kemudian kembali merendah pada bagian akhir dimana semua pelajaran tersebut telah mengubah diri karakter.5. Buatlah minimal 2 tokoh cerita (1 antagonis dan 1 protagonis) dengan memperhatikan patokan materi nomor 4, 5, 6, dan 7.
Tokoh Protagonis: Liona
Tokoh Antagonis: Lucinta1. Prinsip manusia tidak ada yang sempurna
Kebiasaan buruk yang dimiliki tokoh
- Liona: Suka memakaikan jari ketika sedang gugup, plin-plan, mudah percaya, suka mengalah dan gampang dibebodohi.
- Lucinta: sering berbicara dengan nada keras, memanfaatkan kelemahan orang lain, berkata buruk, tidak suka berbagi
Situasi apa yang paling membuat tidak nyaman?
- Liona: Berbicara di hadapan orang banyak
- Lucinta: Dibanding bandingkan dengan Liona
Satu kepribadian yang mungkin dicap ‘tidak baik’ juga melekat pada karakter cerita
- Liona: tidak bisa membela diri sendiri selalu tertindas
- Lucinta: Sarkas ketika berbicara
Ciri khas dan keunikan tokoh:
Liona:
- Penyuka binatang kucing
- Selalu memakai Gaun berbordir
- Memakai kuncir rambut berbetuk bunga lili
- harus memakai flatshoes
Lucinta
- lebih suka memakai celana
- tidak memakai aksesoris perhiasan apapun
- mempunyai tanda lahir di punggung tangan sebelah kiri berbentuk abstrak
- rambut pendek dengan model cepakKarakter tokoh suara yang berbeda
Liona: Lebih sering menggunakan bahasa yang sopan atau baku full berbahasa Indonesia
Lucinta: sering menggunakan bahasa gaul dengan campuran bahasa Inggris satu atau dua kata ketika berbicaraBusur karakter cerita
Liona dan Lucinta adalah saudara kembar yang terpisah sedari kecil. Liona yang tinggal bersama ibu dan ayahnya di desa. Sedangkan Lucinta yang tinggal bersama kakek dan neneknya di kota. Setelah kakek dan neneknya meninggal, Lucinta mulai tinggal bersama adiknya serta kedua orangtuanya. Namun, sakit hati dan kesalahpahaman yang Lucinta rasakan membuatnya gelap mata sehingga memusuhi adik serta kedua orangtuanya. Lucinta merasa bahwa kedua orang tuanya lebih menyayangi adiknya, Liona. Tak pernah sekalipun Lucinta berbicara halus dengan adiknya, ia akan membentak atau tak segan untuk menyakitinya dengan kedua orang tuanya tak segan segan ia membangkang apa yang mereka katakan. Sedangkan Liona, berusaha untuk selalu menjadi adik yang terbaik untuk kakanya. Berusaha untuk memahami kebencian kakanya. Namun semua perlahan berubah, saat satu persatu kebenaran mulai terungkap. Lucinta berusaha untuk memperbaiki keadaan, merubah kebiasaan buruknya kepada adik serta orang tuanya, tetapi semua mungkin atau bahkan sudah terlambat, Liona mungkin tak akan bertahan lebih lama lagi karena bagaimanapun kematian akan menghampirinya cepat atau lambat.(人 •͈ᴗ•͈) Selamat Mengerjakan (人 •͈ᴗ•͈)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Keluarga SLR Part 59
Conto1. Poetree Malu 2. Azkia Nasyila Shanaya 3. Irma Suci Utami 4. Ajeng Nilam Sari