Sena, adalah seorang gadis yang baru saja beberapa saat lalu memasuki usia 17 tahun. Saat ini ia tengah terlelap tidur karena jam menunjukkan pukul 01.00. Tanpa ia sadari sejak tadi ada sesuatu yang memantaunya dari balik jendela.
"Akhirnya aku menemukanmu sayang." Ucapnya.
Angin berhembus kencang, tubuh Sena meremang. Tiba-tiba sebuah sentuhan halus menyentuh pipinya. Sena masih tetap terlelap di dalam mimpinya. Sebuah kecupan mendarat di atas bibir mungilnya. Lama kelamaan kecupan itu menjadi lumatan. Sena yang merasa tidurnya terusik, akhirnya membuka matanya.
Kaget, Sena sangat kaget ketika melihat siluet seorang pria tengah menimpah tubuhnya, dikarenakan pencahayaan yang minim. Sena sangat ingin berteriak tapi mulutnya seakan terkunci.
"Kau sudah bangun sayang?" Tanya pria misterius itu. Sena takut, sangat takut. Suara berat pria itu membuat tubuhnya merinding.
"Ssi-siapa ka-mu?" Tanya Sena takut.
"Aku sudah mencarimu ratusan tahun lamanya, dan akhirnya aku menemukanmu." Ucap pria itu sambil mengusap lembut pipi Sena.
Tiba-tiba kepala pria itu menyelusuk ke leher putih Sena. Pria itu mencium leher putih itu dengan lembut.
"Aku sangat rindu aroma tubuhmu ini Sena." Pria itu melumat leher Sena. Tubuh Sena meremang.
Pria itu beralih ke bibir Sena. Ia melahap rakus bibir mungil itu. Ia mengigit bibir bawah Sena. "Aah"
tanpa pikir panjang, pria itu memasukan lidahnya dan mengajak lidah Sena untuk bermain. Seakan terbuai, Sena perlahan membalas ciuman itu. Tercetak sedikit senyuman di bibir sexy pria itu. Lama kelamaan ciuman tersebut menjadi panas. Tak tinggal diam tangan pria itu mulai menjelajahi tubuh Sena, pria itu mengusap-usap perut Sena dari dalam kaos yang Sen kenakan. Lama kelamaan usapan itu naik dan meremas salah satu dari dua gundukan Sena."Hmmhh" desah Sena di tengah ciuman.
"I Miss your moan babe," ucap pria itu sambil tersenyum melihat wajah gadisnya yang terlihat takut namun tak bisa apa apa.
Moan=desahan
Ciuman pria itu beralih kearah leher Sena, lalu ia mengecup basah leher itu. Kedua tangan pria itu mulai aktif meremas dan memelintir kedua gundukan itu.
"Aahhks" desah Sena ketika tangan pria misterius itu menarik kuat ujung gundukan itu.
Pria itu menarik baju Sena keatas, hingga ia bisa melihat dua gundukan kembar Sena yang sudah mulai mengeras, saat ini Sena tak memakai bra karena tidur tanpa bra itu sangat nyaman. Walaupun cahaya di kamar itu sangat minim, tapi pria itu dapat melihat dengan jelas eskpresi Sena. Cantik, ya saat ini Dimata pria itu Sena adalah gadis yang paling cantik. Pria itu tersenyum nakal, tanpa aba aba pria itu langsung melumat salah satu gundukan Sena.
"Hhmmh aahh emmhhs" desah Sena tak tertahankan. Tubuh Sena seakan tersetrum, ia menggeliat diatas ranjangnya dengan seseorang pria misterius yang tengah menyantapnya seakan kelaparan.
Pria itu memainkan puting Sena dengan lidahnya. Tubuh Sena semakin menggila saat tangan besar pria itu mengusap kemaluannya yang masih celana pendek dengan lembut.
"Sudah basah heeh? Dasar gadis nakal" ucap pria itu sambil memukul pelan kemaluan Sena.
"Ahh" desah Sena.
Pria itu memasukan tangannya kedalam celana Sena dengan mulut yang masih melahap gundukan Sena. Jari pria itu membelah kemaluan Sena "Aaaahhh, s-stophh." Tahan Sena. Seakan tuli, pria itu mulai menggesek klitoris Sena. Tubuh Sena menegang hebat, sebuah cairan keluar dari kemaluannya.
"Baru di gesek bentar sudah keluar? Apakah ini pertama kalinya kamu orgasme di tubuh ini?" Tanya pria itu sambil menatap tangannya yang penuh dengan cairan Sena.
"Ssi-siapa Kamu?" Tanya Sena.
"Argastara Brakenta, Suamimu dikehidupan sebelumnya. Aku sangat sedih ketika kamu pergi saat itu. Aku mengejar dan mencarimu hingga didunia ini. Dan saat aroma tubuhmu semakin pekat di saat usia 17 tahun, aku dengan mudah menemukan mu Sena." Setelah menjelaska, Arga langsung melumat bibir Sena lagi. Lahapannya semakin ganas hingga bibir Sena luka dan membengkak.
Tangan Arga perlahan menarik celana dan dalaman Sena hingga terlepas, dan akhirnya tubuh Sena telanjang di bawah kukungan tubuh Arga. Arga mengecup basah seluruh tubuh Sena, mulai dari leher putih Sena, kedua gundukannya, perut atas, perut bawah, dan terakhir Arga mengecup lama kemaluan Sena. Arga menjulurkan lidahnya dan secara perlahan ia menyapukan lidahnya di kemaluan Sena.
"Aakkhh, ber-hen-tiih plisshh" desah Sena yang tak tertahankan, tubuhnya merasa aneh. Mulutnya mengucapkan berhenti tapi tubuhnya seakan menggoda Arga untuk lanjut.
"Tubuhmu lebih jujur daripada mulut manis mu Sena," ucap Arga dengan bibir yang masih menempel di kemaluan Sena.
Arga secara perlahan memasukan lidahnya kedalam lobang vagina Sena. Tubuh Sena meremang hebat. Sena menggeliat resah. Arga mengeluar masukan lidahnya dengan tempo cepat. Desan Sena mengalun sesuai ritme permainan Arga.
"Aahh ahh hmmhh aah, stophh Arga," ucap Sena sambil menahan kepala Arga.
Bukannya berhenti Arga malah tambah semangat karena namanya disebut oleh bibir masih Sena. Ia mengganti lidahnya dengan jari. Ia memasukan 2 jarinya kedalam inti Sena.
"Sshhh sa-kitthh aah" ucap Sena sambil menggeliat.
2 jari Arga sudah masuk kedalam inti Sena. Ia menggerakan ujung jarinya seakan menggelitik dinding rahim Sena. Sena mendesah, dan tak lama kemudian tubuhnya menegang. Melihat reaksi Sena, Arga langsung mengeluarkan jarinya lalu tersenyum. Ia melihat wajah kecewa Sena karena gagal orgasme.
"Memohonlah Sena. Jika kau ingin melanjutkan ke permainan inti." Ucap Arga tepat di depan wajah Sena. Ia mengeluarkan kejantanannya, dan menggesek tepat di kemaluan Sena tanpa memasukinya.
"Hmmhss,, ja-ngannhh. Ber-hentiih!" Ucap Sena dengan kemaluan yang masih di gesek oleh kejantanan Arga.
"Jangan berhenti? As you wish." Arga melumat bibir Sena, dan secara perlahan ia memasuki kejantanan besarnya kedalam inti Sena.
"Hhmmhh,,hmmh" desah Sena tertahan oleh lumatan Arga. Air mata Sena jatuh, Arga dengan sayang menghapus air matanya.
'apakah mimpi bisa sesakit ini?' batin Sena, karena sejak tadi ia berpikir bahwa ini semua hanya mimpi basah.
Kejantanan Arga sudah terbenam setengah, Arga kembali mengeluarkan kejantanannya. Dan dengan sekali hentak, kejantananya terbenam dengan sempurna. Sena memekik kesakitan dan mencakar punggung Arga seakan menyalurkan rasa sakit nya.
"Kamu menjadi milikku lagi Sena, cup" Arga mengecup dahi Sena sayang.
Dengan perlahan ia menggerakan pinggulnya naik turun. "Sshh hha aaah ahh" desah Sena.
Gerakan Arga perlahan semakin kuat dan semakin tak beraturan. Setiap Hujaman yang ia berikan tepat mengenai rahim Sena seakan beradu didalam sana. Gerakan Arga memelan tapi setiap hentakannya selalu keras. Desahan Sena tergiang sangat indah di telinga Arga. Arga mulai memacu temponya dengan kecepatan tinggi. Tubuh Sena bergetar hebat menandakan ia sudah Orgasme. Tapi Arga tak kunjung mengehentikan tempo hentakannya.
"Aaahh haa aah ah aaah s-tophhh sshh Liinuuhh," ucap Sena di hiasin dengan desahannya.
Seakan tuli, Arga tak memperdulikan ucapan Sena. Karena ia sedang mengejar kepuasan yang hampir datang.
"Aah ahh Aku akan membuat mu hamil di kehidupan mu kali ini senaah ahh ah" ucap Arga dengan desahan beratnya. Sena menggeleng, ia tak mau hamil di usiannya yang baru memasuki 17 tahun.
Arga terus memacu kecepatanya. Hingga tubuh Sena kembali menegang. Lalu tiba-tiba sebuah Cairan hangat seakan mengalir kedalam rahim Sena. Tubuh Sena bergetar. Kejantanan Arga terbenam dalam keinti Sena mengisi rahim gadis itu, ralat wanita.
Sean mengecup kening Sena dan mengelus lembut rambut Sena. Sena yang kecapekan langsung tertidur karena elusan itu, mengabaikan kejantanan Arga yang masih terbenam di dalamnya. Arga memiringkan tubuh Sena dan memasukannya kedalam pelukannya dan menyusul Sena kedalam mimpi dengan kejantanan yang masih terbenam sempurna didalam sangkar Sena.
.
.
.Sorry lama gaes. Gue lupa password akun ini kemaren 😭😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot 1821+
Short StoryMau bagi-bagi dosa. sini yang mau merapat. Gratis, dosa nya tanggung masing masing loh