9. Bidak dalam perang

2K 298 139
                                    

~cerita gaje
~update semaunya
~typo bertebaran

"Perjuangkan, meskipun itu sangat mustahil dan tetaplah percaya pada harapan yang menjadi penguat segala usaha."

_Roxy Aurelian_


•happy reading•

Roxy tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi Zian saat anak itu kembali memasang wajah menggemaskan, itu karena kehadiran murid baru yang duduk di meja yang sama dengan mereka.

"Gak usah pasang muka cengo kek gitu sih, aku kan jadi makin gemas sama kamu Zian." ucap Roxy, tanpa sadar selalu menggunakan aku-kamu saat bersama Zian.

"Iiiihhhh, Roxy jangan di cubit kaya gitu. Nanti pipi Zian melar, mending sekarang jelasin dia siapa." pekik Zian, sementara Joan hanya terkekeh melihat tingkah kedua bocah di depannya.

Roxy melepaskan cubitannya yang meninggal rona kemerahan dikedua pipi Zian, lalu membenarkan posisi duduknya karena Joan itu duduk di samping Roxy.

Mereka bertiga tidak lepas dari perhatian anggota geng SPARTA, terutama Weez dan Farel yang penasaran dengan murid di sebelah Roxy.

"Kenalin ya Zian, ini sepupu aku nama bang Joan dan bang Joan ini teman aku namanya Zian." kata Roxy memperkenalkan mereka berdua.

"Joanla, panggil aja bang Joan seperti Roxy ya." Joan mengulurkan tangannya.

"Zian, salam kenal bang."timpal Zian menyambut tangan Joan dan bersalaman.

Roxy tersenyum, bidaknya sudah masuk kedalam area perangnya. Kehadiran Joan bukan hanya mengambil perhatian musuhnya tapi juga semua orang yang ada di area kantin, itu karena penampilan Joan yang sangat sempurna.

"Kalau gitu biar aku pesan makanan kalian, Zian temenin bang Joan ya soalnya kan masih baru di sekolah ini. Oh ya Zian sama bang Joan mau makan apa?" tanya Roxy yang sudah berdiri.

Zian nampak ragu dan ingin pergi bersama dengan Roxy, namun setelah melihat senyuman Joan hatinya mendadak tenang.

"Zian mau bakso deh Roxy, tapi jangan pake sayur sama mie kuning ya." kata Zian, Roxy mengangguk lalu berganti menatap Joan.

"Samain aja dengan Zian." singkat Joan.

Zian sedikit terkejut saat mendengar pesanan Joan, Roxy langsung pergi untuk memesan pesanan keduanya.

"Kenapa?" tanya Joan saat Zian terus menatapnya.

"Ah gak kok bang, aku gak kenapa-kenapa." jawab Zian yang terkejut saat mendapat pertanyaan singkat tersebut.

Zian mulai merasa tidak nyaman, itu karena Zian tidak terbiasa dengan orang baru. Ia mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya, tentu saja Joan menyadari kegugupan teman dari tuannya.

"Oh ya, Zian udah lama temenan sama Roxy?" tanya Joan, sekedar untuk basa basi.

"Se,, sebenarnya baru seminggu ini aku deket sama Roxy, emangnya kenapa bang?" jawab Zian sambil menahan rasa gugupnya.

Joan memangku wajahnya dengan kedua tangannya, menatap Zian dengan lembut. Zian sampai terdiam dengan wajah tampan Joan yang benar-benar berdamage sampai membuat beberapa siswi mimisan karena pesonanya.

"Kalau begitu jaga persahabatan kalian dengan baik ya, karena kamu satu-satunya orang yang Roxy kenalkan padaku sebagai temannya." kata joan.

Zian terkejut, wajahnya tersipu malu, hatinya sangat berdebar bahagia karena Roxy juga adalah teman satu-satunya yang ia miliki. Zian menganggukkan kepalanya lucu, Joan jadi tahu apa yang membuat tuannya sangat tertarik dengan Zian.

PERUSAK ALURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang