1

9 3 0
                                    

  Teet...teet...teet...

Suara alarm kini memenuhi ruangan 4x4 meter itu. Sebuah tangan muncul dari permukaan dan meraba-raba guna mencari alarm dan mematikannya. Namun, tangan tersebut gagal menemukannya dan tangan tersebut malah menarik selimutnya untuk menutupi seuruh tubuhnya agar tidak mendengar suara berisik dari alarm tersebut. 5 menit kemudian, alarm tersebut masih berbunyi dengan nyaringnya. Tiba-tiba seorang pria membuka pintu ruangan tersebut. Ia melihat ruangan itu masih gelap tanpa adanya tanda-tanda kehidupan, kecuali suara alarm yang sedari berbunyi dan membuat pria itu terganggu. "Woi, Chya! Nggak lo, nggak alarm lo sama-sama berisik!"ujar pria tersebut. Namun, tidak ada jawaban dari penghuni ruangan itu. Pria itu lalu masuk dan mematikan alarm yang sedari tadi menyanyi nggak jelas. Setelah mematikan alarm tersebut, kedua mata pria itu menangkap seoarng gadis yang masih tertidur pulas dengan selimut yang membungkus seluruh tubuhnya. "Oi, Chya! Bangun! Nggak sekolah lo?"ujar pria itu membangunkan gadis yang bernama Chya itu. "Hmm...iya, gue bangun limamenit lagi!"balas Chya yang masih tertidur. "Nggak ada! Bangun lo!"ujar pria itu sambil mengoncang tubuh Chya. "Hishh...gangguin aja lo!"kesal Chya. Namun, gadis itu kembali tertidur. Pria itu mengernyitkan dahinya karena bingung bagaimana cara membangunkan adek bungsunya yang satu ini. Sebuah ide licik muncul dipikarannya dan pria itu tersenyum devil kearah Chya yang masih tertidur pulas. Pria itu lalu mendekatkan jaraknya dengan Chya. "WOI, CHYA!!! BANGUN NGGAK LO!!! SEKOLAH APA KAGAK LO HAH?!!!"teriak pria itu. "KYAAAAAAAAA!!!"Chya terlonjak kaget. Gadis itu berdirinya diatas ranjangnya dan melempar sebuah buku kesembarang arah.

#BRAAKK!!!

Buku itu ternyata mengenai tepat ke wajah pria itu. Chya melihat pria yang mengaduh kesakitan akibat lemparan Chya yang sangat kuat. "Heh, kak Arsyad? Kapan lo disini? Pasti tadi lo yang teriak, ya? Gue kira tadi setan yang gangguin gue, makanya gue lempar bukunya,"cengir Chya. "Bangsat, sakit anjir!"ujar Arsyad sambil menunjuk kearah Chya. "Uwekk...salah siapa coba bangunin gue kayak gitu,"cibir Chya. "Lo tidur apa mati sih? Alarm berisik kek gitu aja kagak bangun lo!"ujar Arsyad. "Mana mukak gue lagi yang kena! Untung aman. Kalo kagak?"celoteh Arsyad. "Heleh, muka pas-pasan dibanggain,"ujar Chya. "Lo ngomong apa tadi? Muka gue pas-pasan? Heh, asal lo tau, ya! Gue ini most wanted lho di sekolah gue. Lo nya aja yang nggak tau,"sombong Arsyad. "Iyain, biar seneng,"ujar Chya yang sudah malas melihat Arsyad, lalu gadis itu turun dari ranjangnya. "Keluar lo! Gue mau siap-siap!"usir Chya. Arsyad keluar dan kembali ke kamarnya yang juga siap-siap untuk ke sekolah.

☄☄☄

"Kak Syilla, Chya ke sekolah dulu, ya!"pamit Chya sambil menyalami tangan Asyilla, kakak tertuanya. "Iya, baik-baik disana. Ini hari pertama kamu sekolah di SMA Galaxy, kan?"ujar Asyilla. Chya hanya menganggukkan kepalanya saja. "Hati-hati kalian berdua!"ujar Asyilla sedikit berteriak kepada kedua adiknya yang tengah membuka pintu mobil. "Don't worry!"balas Arsyad dalam bahasa inggris. Lalu mobil itu berjalan meninggalkan Asyilla seorang diri di rumahnya. Di dalam perjalanan, tidak ada percakapan diantara dua saudara ini. Chya diam sambil mendengarkan music lewat hadphone-nya sedangkan Arsyad fokus menyetir. Tiba-tiba Arsyad membelokkan setirnya dan berhenti di depan sebuah minimarket. Chya bingung kenapa Arsyad memberhentikannya di sebuah minimarket. "Ada yang mau gue photocopy. Lo ikutan?"ajak Arsyad. "Photocopy? Mana tokonya? Kan disana cuman ada-"ucapan gadis itu terputus karena Arsyad menunjuk ke sebuah toko kecil disamping minimarket tersebut. "Gue ikutan keluar, tapi ke minimarket. Ada yang mau gue beli,"ujar Chya. "Beliin gua juga, dong!"ujar Arsyad. Chya hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju minimarket, sedangkan Arsyad berjalan menuju tempat dirinya akan memphotocopy. Setelah berbelanja, gadis itu melihat Arsyad yang masih berada di tempat photocopy itu. "Masih lama?"tanya Chya yang sudah berada disamping Arsyad. "Dikit lagi,"jawab Arsyad. Chya lalu memberikan sebuah minuman kopi kepada Arsyad. arsyad menerimanya. "Thank's! Oh, ini kunci mobil kalo mau duluan masuk!"ujar Arsyad sambil memberikan kunci mobilnya. Chya menerimanya tanpa mengeluarkan seatah kata pun, lalu berjalan menuju mobilnya terpakir. Saat dirinya melihat jam tangannya, gadis itu terkejut melihat sebuah hitungan waktu muncul di telapak tangannya. "Lima belas detik lagi, tapi ini punya siapa?"bingung gadis itu. Kedua matanya menangkap seorang anak laki-laki yang berdiri di tepi jalan. Sepertinya anak itu ingin menyebrang untuk menemui wanita yang ada disebrang jalan. Namun, ada sesuatu yang ganjal. Chya melihat sebuah tanda aneh berwarna hitam pada anak itu. Ia kembali melihat hitungan waktu di telapak tangannya. Benar, waktu itu milik anak laki-laki itu. Chya berlari kearah anak laki-laki itu sebelum dia menyebrang. Sayangnya, anak itu sudah menyebrang. Gadis itu kembali melihat hitungan detik itu. 5 detik lagi. Secara bersamaan, sebuah mobil dari arah kiri berlaju dengan kecepatan tinggi. #CITTTTTT!!!#BRAAKKK!!! Anak laki-laki itu tertabrak tepat di depan mata Chya. Kedua mata Chya terbuka sangat lebar melihat anak itu tertabrak. Pandangan gadis itu seketika kosong dan air matanya menetes begitu saja. "Tidak! Ini hanya mimpi kan? Bagaimana bisa aku tidak bisa menyelamatkan anak itu?"gumam gadis itu sambil terduduk di tepi jalan. Arsyad yang baru saja keluar saja keluar dari toko itu terkejut dan langsung menghampiri Chya yang duduk lemas di tepi jalan. "Chya, lo nggak papa?"tanya Arsyad yang kini khawatir dengan Chya. "Syad, cepat panggil ambulans!"pinta gadis itu tanpa melihat Arsyad. Arsyad melihat seorang anak laki-laki yang kini dipeluk ibunya dengan derai airmata. Sedangkan sang anak seluruh tubuhnya dipenuhi darah dan dia hanya diam dengan kedua matanya tertutup. Dengan segera, Asyad lalu menelpon ambulans. Tak lama kemudian, ambulans datang dan langsung membawa anak itu ke rumah sakit. Sebelumnya, sang ibu berterima kasih kepada Arsyad dan Chya. Sedangkan orang yang menabrak anak itu kabur tanpa bertanggung jawab sedikitpun. Saat berada di dalam mobil, Chya hanya diam dan tatapannya kosong. "Lo yakin mau sekolah?"tanya Arsyad yang ragu karena melihat kondisi Chya. Chya hanya menganggukkan kepalanya. Arsyad menghela nafasnya dengan kasar. Lalu mobil itu berjalan menuju SMA Galaxy.

☄☄☄

ALCHY (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang