3

10 3 1
                                    

Lab. Olimpiade...

"Arsyad, bagaimana keadaan Gina sekarang?"tanya Marie kepada Arsyad. "Kecelakaan yang dialaminya lumayan parah, sehingga dia tidak dapat mengikuti olimpiade besok, bu"jelas Arsyad. "Kalau begini bisa-bisa kita di diskualifikasi untuk olimpiade nanti. Arsyad, Alvano! Apa kalian punya teman yang bisa bergabung untuk menggantikan Gina?"tanya Marie. Arsyad dan Alvano hanya terdiam dan mereka berpikir. "Saya tau yang bisa gantiin Gina!"ujar Arsyad bersemangat. Marie pun tersenyum. "Siapa dia?"tanya bu Marie senang karena mendapat titik terang dari masalahnya. "Alichya Laila Zenova, anak kelas XI IPA 5!"jawab Arsyad dengan semangat. "Bukannya Alichya siswa baru disini? Apa kamu yakin dia bisa menggantikan posisi Gina?"tanya Marie ragu. "Saya yakin! Bahkan dia bisa menggantikan posisi Gina sekalipun karena kemampuannya. Dulu, sebelum dia pindah, dia-lah yang mendapat juara satu di olimpiade fisika nasional,"jelas Arsyad. "Bagaimana menurut kamu, Alvano? Bukankah dia sekelasnya dengannya?"tanya Marie. "Saya tidak mengenalinya, jadi saya tidak tahu,"jawab Alvano dengan wajahnya yang datar. "Baiklah, kalian kembali kerjakan soal-soalnya! Saya akan memanggil Alichya untuk bergabung,"ujar Marie, lalu perempuan itu keluar dari Lab.Olimpiade dan berjalan menuju kelas XI IPA 5. "Masak lo nggak tau?"tanya Arsyad. "Gue kan nggak pernah ke kelas selama seminggu ini, makanya gue nggak tahu,"jawab Alvano seadanya. Lalu kedua pria itu kembali sibuk mengerjakan soal-soal yang diberikan Marie tadi.

☄☄☄

"Bu Mirna, bisa permisi sebentar?"tanya Marie kepada guru yang mengajar di kelas tersebut. "Oh, bu Marie! Tentu saja,"Mirna pun mempersilahkan Marie untuk menyelasaikan urusannya. "Bosen banget, gua!"gumam Chya di dalam hati sambil menompang wajahnya dengan tangannya. "Baiklah, anak-anak! Maaf, ibu mengganggu waktu kalian. Apa Alichya hadir?"tanya Marie. "Hadir, bu!"jawab Chya sambil mengangkat tangannya. "Alichya, apa kamu bisa ke ruangan ibu sebentar? Ada hal yang ingin bu bicarakan!"jelas Marie. Chya pun mengiyakan ucapan Marie. Setelah izin keluar dengan Mirna, Marie pun berjalan menuju Lab. Olimpiade dan disusul oleh Chya dibelakangnya. Sesampainya di Lab. Olimpiade, Chya di kejutkan adanya Arsyad disana. "Baiklah, Alichya, sebelumnya saya mengucapkan selamat datang di SMA Galaxy dan Lab. Olimpiade. Saya persingkat saja, jadi kamu diikut sertakan karena salah satu anggota kami ada yang tidak bisa mengikuti olimpiade besok. Dan Arsyad menyarankan kepada saya bahwa kamu mampu mengikuti olimpiade fisika dan memiliki prestasi yang gemilang. Apa kamu bersedia?"jelas Marie. Chya lalu menatap tajam kearah Arsyad. Dan Arsyad hanya nyengir. Chya pun membuang nafasnya dengan kasar. "Saya bersedia, bu!"jawab Chya. Sebuah senyuman terbit di wajah Marie. "Baiklah, sebelum kita mulai, saya ingin mengetes kemampuan kamu dulu. Kamu kerjakan semua soal ini dalam waktu tida puluh menit!"perintah Marie sambil menyerahkan 3 lembar kertas kepada Chya. Chya menerimanya dan gadis itu memerhatikan lembaran kertas yang berisi 15 buah soal. "Ibu, saya ingin mengurangi waktu pengerjaannya, apa boleh?"ujar Chya. "Berapa menit kamu akan mengerjakan soalnya?"tanya Marie. "Saya ingin menguranginya menjadi lima belas menit,"jawab Chya dengan semangat. Arsyad terkejut mendengar permintaan Chya. "Baiklah, silahkan kamu kerjakan!"perintah Marie. Chya pun mulai mengerjakan soal itu dengan serius.

☄☄☄

"Bu Marie, saya sudah selesai!"ujar Chya sambil menyerahkan 3 lembar kertas kepada Marie. "Wah, saya tidak menyangkanya! Kamu menyelaesaikan soalnya dalam waku tiga belas menit. Saya akan memeriksanya,"ujar Marie dan menerima 3 lembar kertas yang diberikan Chya. Marie pun memeriksanya, dan jawaban Chya benar keseluruhan tanpa ada yang salah. Bahkan, jalan penyelesaiannya juga tidak ada salah sama sekali. "Saya tak menyangka! Ini benar-benar sempurna! Baiklah, kalian boleh untuk istirahat dan kita akan melanjutkannya kembali pada pukul satu siang. Chya, kamu akan saya izinkan untuk tidak mengikuti PBM untuk persiapan olimpiade. Kalau begitu, saya keluar dulu!"ujar Marie, lalu perempuan itu keluar dari Lab. Olimpiade. "Maksud lo apaan bilangin gue, hah?!"ujar Chya menyerang Arsyad. "Aelah, sekali-kali lu gunain kepinteran lu biar ada manfaatnya daripada nge-wibu di kamar,"jawab Arsyad santai. "Huhuhu...terpotong sudah waktu wibu gua!"sedih Chya. "Alah, lu kagak belajar jugak nilai lu pada sempurna semua, heran gue. Otak sapa yang lu pake?"ujar Arsyad. "Ya, otak gue lah! Itu aja pake tanya lo!"kesal Chya. "Hadeh...capek gue liat tingkah mereka berdua!"gumam Alvano di dalam hati yang sudah muak melihat kelakuan Chya dan Arsyad. "Dahlah, gue mau ke Kantin,"ujar Chya dan gadis pergi. "Balek ntar bawain jajan donk buat kita berdua!"teriak Arsyad. "Cih, ribet banget gue punya sodara kek dia!"gumam Chya yang terdengar oleh Arsyad. Arsyad yang mendengarnya hanya tertawa. "Jadi, cewek itu adek lu, ya bang?"tanya Alvano datar. "Lah, masak lo kagak tau? Kan dia sekelas sama lo?"kaget Arsyad. "Kan udah gue bilang, gue kan nggak pernah masuk kelas. Paling cuman letak tas gue doang di kelas, abis itu gue kesini,"jelas Alvano dengan raut wajahnya yang masih datar. "Hei, tuh muka bisa nggak lu datarin?"tanya Arsyad. "Nggak bisa, bang! Emang dari sononya udah beginian,"jawab Alvano.

☄☄☄

ALCHY (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang