1

1.4K 93 4
                                    

happy reading🔥🔥








Suara alarm berbunyi. Di kamar yang cukup luas, bernuansa ungu seorang gadis menggeliat di balik selimutnya yang berwarna senada dengan kamar serta furniture lainnya.

Tangan putih bersihnya berusaha meraih jam weker yang terletak di atas nakas tempat di samping tempat tidurnya, mematikan alarm tersebut. Mengumpulkan separuh nyawanya mengucek kedua matanya ada penglihatannya bisa kembali normal.

Tak hanya itu, gadis itu kemudian mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi seperti yang bisa ia lakukan sebelumnya. itulah kebiasaan wanita itu ketika bangun tidur.

Tanpa mengeluarkan suara, gadis itu beranjak ke bedroom membersihkan diri, Setelah selesai mandi ia melakukan skincarean

Setelah kegiatannya, ia melangkahkan kaki keluar kamar, menuju anak tangga, menuju ke halaman rumah yang cukup luas. berjalan pagi sambil menghirup udara sejuk dan segar.

"Gree!"

Ya, nggak di situ bernama Shania Gracia. Seorang gadis cantik berusia 23 tahun, sedang menempuh pendidikan ilmu kedokteran setelah mendapat gelar S.Ked, ia masih harus menjalankan program pendidikan profesi atau koas.

Saat namanya disebut, gadis itu berbalik ke sumber suara. suara yang sangat merdu di telinga.

"Iya ma. ada apa?"berjalan menuju ke sang mama.

"Bantuin mama dulu sayang, pindahin pot itu"ucap Shania atau Shanju adalah salah satu wanita gemar memelihara bunga. terutama bunga mawar dan bunga aglonema.

"Mah perasaan baru 3 hari yang lalu para pot itu dipindahkan. kenapa pindah tempat lagi?"ucap Gracia tak habis pikir dengan aktivitas yang menurutnya sangat membosankan itu.

"Di sana pencahayaannya nggak bagus Gracia sayanggg. Jadi harus pindah tempat lagi, biar bunganya sehat udah sini cepat jangan banyak nanya."tanpa memberikan waktu Gracia berbicara, Shanju menarik tangan putrinya.

"Pencahayaan? Kayak mau ambil gambar aja ma"sahut Gracia

"Jangan banyak komentar deh! cepet bantu Mama angkat."

Dengan mulut komat kamit Gracia memindahkan satu persatu pot yang cukup besar dengan jumlah yang tak sedikit.

Setelah selesai Gracia menepuk kedua tangannya yang cukup berdebu. "Udah ma. Gracia harus ganti baju. mau ke RS nih!"

"Yaudah sana ganti baju cepat nanti kamu telat lagi."ucap Shanju mengibaskan kedua tangannya tanpa melihat putrinya.

Sebelum melarikan diri, Gracia mencium pipi Shanju dan mencubit pipi Shanju hingga membuat wanita paruh baya itu berteriak. "Dasar bocah!"Namun ia tetap tersenyum





*******

"Gre, Sarapan dulu sayang!"teriak Shanju memanggil Putri kesayangannya.

Langkah terburu-buru Gracia menuruni anak tangga, ransel yang ukurannya cukup kecil melekat di punggungnya.

"Pagi Pah, pagi Mah."sapanya senyum.

"Pagi anaknya papi. Are you okay?"bukan tanpa tujuan pertanyaan itu tergantung dari Boby selaku ayah yang juga berprofesi sama dengan Gracia, sebelum malam mereka sempat bersitegang.

"Hmm, i'am okay Pi."jawab Gracia sambil meraih roti tawar lalu mengolesnya dengan selai coklat seperti biasanya.

"Baguslah. habiskan sarapanmu"ucap Boby

Gracia mengangguk tanpa menjawab, lalu meneguk susu coklat hangat yang di depannya.

Saat semuanya selesai Gracia pamitan kepada kedua orang tuanya lalu melangkah ke garasi mengambil mobil putihnya.

Dokter Dan Tuan Muda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang