"annyeong....." ucap seoarang Wanita sambil mengangkat satu tangannya setinggi pundak.
Kedua sejoli ini berdiri bersebrangan dengan mata yang salit tertaut. Sosok prianya sudah mulai berkaca-kaca, ada emosi terpendam didalam tubuhnya yang ingin melompat keluar saat seorang wanita berambut pendek menyapanya dengan lembut.
"pak... bukankah ini teralalu cantik, selera anda boleh juga ehehehe... pak?" ucap gadis yang berada sedikit dibelakang sang pria.
Karena tak mendapat respon, gadis berambut pink akhirnya melihat sosok yang berada tak jauh didepan atasannya itu. Jinny menundukan kepalanya sedikit, menyapa wanita yang nampak lebih tua darinya.
"hoksi...... hangkuk saram?" tanya jinny.
"nee" angguk sang Wanita.
"annyeong... sinb...."
-
-
-
*Kantor sinb
"eonnie.. apa kau sungguh berusia lebih tua dariku?"
"nee?"
"diperjalan kemari, aku mengambil foto eonnie beberapa Kali, hezzz aku pikir aku menarik teralalu ke kanan untuk efeknya, tapi setelah aku mencoba untuk mengambir gambarku sendiri.... Aku terlihat jauh lebih tua daripada eonnie, eonnie.... Aku sangat senang bertemu dengan orang korea di negara ini, makanya aku banyak berbicara, sejujurnya aku tak seberisik ini"
"ahahaha, tidak apa apa, ini juga kali pertamaku bertemu dengan orang se negaraku, aku sangat senang, dari kapan kamu tinggal disini?"
Jinni dan eunha bertukar cerita lumayan banyak Sambil menunggu sinb yang masih berada diruangannya bersama dengan asisten pribadinya.
"kenapa kau ajak kemari bila tidak ingin menemuinya?" tanya younghoon.
"día kakakku, kenapa juga tidak aku ajak kemari, día keluargaku" jawab sinb.
"kau mungkin butuh waktu sedikit lagi untuk akhirnya bertemu dengan keluargamu, kenapa memaksakan diri?"
"lalu apa aku harus hidup dengan bersembunyi hingga akhir hayatku?!!" teriak sinb membalas, beruntung, ruangan sinb kedap suara jadi tak perlu khawatir suara teraiakan sin bakan terdengar oleh jinni dan juga eunha.
"kalau begitu, saya akan melapor pada.."
"tidak perlu, jangan laporkan aku bertemu dengan kakakku di jerman, laporkan kegiatan ku hari ini tapi tidak dengan bertemu dengannya, aku yakin ayah juga tidak tahu día ada disini"
"baiklah"
*ceklekkk << suara pintu dibuka.
"nona eunha bisa langsung masuk, maaf karena sudah menunggu lama" hormat younghoon pada eunha.
"nee" jawab eunha lembut Sambil berdiri. "beri aku nomor ponselmu, sepertinya kita memiliki selera yang cukup sama, aku akan lama berada disini, jadi... mungkin kitab isa pergi keluar Bersama untuk berbelanja"
Jinni mengambil ponsel eunha dengan cepat dan menuliskan nomor ponselnya disana.
-
-
-
"bagaimana kabarmu?"
"seperti ini, aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya" jawab sinb.
"aku tidak tahu kau bekerja disini"
"aku juga tidak tahu noona ada di negara ini, apakah noona sedang berjalan-jalan?"
Eunha menggeleng "aku menetap, ini sudah tahun ke 2 ku" jawabnya.
"dimana noona tinggal?"
"di hotel, hem... 3 blok dari sini"
"yee? Noona tinggal sudah 2 tahun di hotel?"
"tidak! Bukan begitu, aku berpindah pindah hotel, aku mencari hotel yang dapat ku sewa selama sebulan atau beberapa bulan tergantung harga sewanya, gajiku tidak sebanyak itu untuk menyewa apartmen secara tahunan"
"kalau begitu, mengata tidak tinggal denganku mulai hari ini?"
"yee?"
"ada cukup ruang untuk kita tinggal, younghoon juga tinggal denganku"
"tapi..."
"aku merasa, mungkin dengan kita bersama seperti dulu, itu... akan membantu ku" sela sinb.
"hem.... Mian" ucap eunha lirih.
"tolong, jangan mengubah suasana, aku akan meminta younghoon membantumu untuk Pindah kerumahku" ucap sinb yang kemudian pergi keluar meninggalkan ruangannya.
-
-
-
-
"Bagaimana jika sinb tahu, aku kemari bukan untuk ini" gumam eunha sambil melihat keluar jendela kamarnya.
*tok tok
"nona.. sudah saatnya makan malam" ucap younghoon memecah lamunan eunha.
**
*
*
"aku benar-benar tidak tahu lagi bagaimana harus bereaksi pada kalian berdua, hah... TOLONG JANGAN PERNAH KATAKAN INI ADALAH TAKDIR!!!!!" teriak dengan lantang seorang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me Noona 2
Teen Fiction"hai..... bagaimana kabarmu? sudah lama sejak kita terakhir bertemu"