02 • Senyum Siapa?

57 12 2
                                    

Sepasang bola mata yang indah sedang menatap berkeliling untuk melihat beberapa petugas yang sedang hiruk pikuk menyiapkan panggung untuk acara fashion show kali ini. Gadis satu ini masih punya waktu untuk melihat betapa megahnya panggung sebelum dia harus masuk ruang make up dan berganti baju. Dia membatin dalam hati, tentu saja panggungnya megah, kali ini bukan fashion show produk biasa. Brand yang akan meluncurkan produk kali ini adalah sebuah brand baru yang namanya mulai cukup dikenal di berbagai negara, yaitu "Colour Me!".

Ini pasti akan menjadi sebuah acara yang menarik, sekaligus menjadi kesempatan bagi gadis yang bernama Hera ini. Dia tersenyum karena merasa sangat senang. Tentu saja karena ini adalah kesempatan emas untuk lebih melambungkan namanya lagi. Sebenarnya, nama Hera sebagai model sudah cukup melambung. Buktinya, dia tidak hanya terkenal di kampusnya sebagai salah satu cewek idaman, tapi juga terkenal di kalangan orang-orang yang bergelut di dunia modelling.

Hera sudah menggeluti dunia modelling sejak dia masih di bangku SMA. Dari penghasilan yang didapatkan, dia bisa mewujudkan banyak impiannya. Salah satunya adalah kuliah di Jurusan Ekonomi di sebuah kampus ternama di Bandung. Kini, Hera sudah semester 8. Sebentar lagi dia akan lulus dan menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Tapi, rasanya masih ada yang kurang bagi Hera. Impian terbesarnya masih belum juga terwujud hingga saat ini, yaitu menjadi seorang brand ambassador produk ternama.

Menurutnya, Hera sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang brand ambassador apabila dinilai dari penampilannya. Rambut panjang sebahu yang indah, kulitnya yang bersih dan cerah, wajahnya cantik dan menarik, serta tubuhnya yang tinggi dan langsing. Sebenarnya, banyak orang yang mengiyakan kalau Hera seharusnya sudah pantas untuk menjadi seorang brand ambassador sebuah produk, khususnya adalah produk fashion. Sayangnya, hingga sekarang Hera masih harus menerima kenyataan kalau karirnya masih stuck sebagai model saja. Jelas saja, terkadang terngiang sebuah pertanyaan di dalam benaknya, "Apakah tidak ada yang tertarik untuk menjadikan aku sebagai brand ambassador produk?"

Setelah puas menikmati pemandangan panggung yang akan menjadi tempatnya bekerja hari ini, Hera segera berjalan ke ruang make up. Disana ada beberapa model bersama dengan manajer dan penata rias masing-masing. Ada yang sudah selesai di-make up dan ada yang belum. Ada yang sedang sibuk memilih baju mana yang akan dipakai duluan. Hera langsung menemukan manajernya yang ganteng sedang melambaikan tangannya dan membawa sebuah dress putih yang cantik dan simple. Dia juga melihat penata riasnya sudah siap dengan peralatan make up-nya.

"Sudah siap, cantik?" tanya Ans, penata riasnya.

Hera tersenyum dan mengangguk. Dia segera duduk di kursi yang disediakan.

"Ini baju pertama. Sengaja aku pilihin yang simple, yang sesuai dengan karakter kamu. Gimana?" tanya manajernya dengan tatapan 'pilihanku-keren-dan-kamu-pasti-setuju'.

Hera mengangguk dan tersenyum puas. "Emang nggak salah pilih manajer dah," kata Hera sambil mengacungkan dua jempol pada manajernya.

Manajernya tersenyum dan berjalan kembali ke arah deretan baju-baju untuk memilih baju yang lain. Sedangkan Ans, penata riasnya, tersenyum melihat wajah Hera yang cantik di cermin sebelum memoleskan make up di wajah itu.

"Wajah cantik gini... pasti udah ada yang punya ya?" gurau Ans. Dia adalah penata rias yang baru. Dia belum tahu banyak tentang Hera.

"Udah dong," jawab Hera sambil tertawa kecil.

"Artis juga nih, sis?" tanya Ans lagi.

"Enggak sih. Tapi, dia cakep kok, keren lagi. Buktinya banyak cewek di kampus yang ngejar-ngejar dia," jawab Hera kemudian tertawa lagi. Dia teringat banyak teman-teman di kampusnya yang ngefans berat dengan pacarnya itu.

Dia masih ingat betul kalau teman-temannya pernah menggosipkan Hera jalan dengan cowok lain hingga om-om agar pacarnya itu memutuskan hubungan mereka. Bahkan ada yang sampai meng-edit foto Hera dengan berbagai aplikasi edit foto agar pacarnya percaya bahwa Hera selingkuh. Sayangnya, rencana jahat itu gagal dengan indahnya. Pacar Hera tidak mungkin percaya dengan omongan-omongan sembarang orang, apalagi omongan itu adalah omongan 'miring' tentang pacarnya tercinta.

"Wah... banyak saingan dong, sis. Tapi kalau ngelihat gadis secantik kamu, cerdas, plus model lagi, pastinya sih dia nggak akan tergoda sama yang lain," kata Ans dengan wajah meyakinkan kepada Hera seolah-olah dialah pacarnya yang sedang meyakinkan diri bahwa dia tidak akan selingkuh.

Hera tersenyum mengiyakan. Dalam hati, dia memang setuju dengan pendapat penata rias tersebut. Selama ini, pacarnya memang sangat setia. Hera tidak pernah melihatnya melirik satupun gadis yang lain. Pacarnya juga selalu meluangkan waktu untuk menemani Hera saat tampil di acara apapun. Hari ini, Hera juga yakin bahwa pacarnya pasti akan datang, walaupun dia tahu pacarnya sedang ada di Singapura. Baekhyun pasti akan datang. Dia sudah berjanji pada Hera.

***

Suara riuh penonton yang melihat dan bertepuk tangan setiap kali model-model berjalan menandakan acara fashion show sudah dimulai dan sedang berjalan dengan baik. Tapi, kali ini dia sudah terlambat beberapa jam. Walaupun begitu, dia sudah menepati janjinya untuk datang dan melihat sang pacar yang menjadi salah satu model di acara ini. Cowok satu ini sempat marah kepada Papanya yang mendadak mengajaknya untuk rapat saham di Singapura selama tiga hari. Padahal, dia sudah berkali-kali mengatakan kalau menjadi pengusaha itu bukan passion-nya. Dia ingin menjadi psikolog. Namun, Papanya masih saja bersikeras memaksakan kehendaknya. Menurutnya, kelak cowok satu ini bisa menjadi psikolog juga pengusaha. Dia benar-benar percaya pada kemampuan putranya itu.

Sedari tadi, cowok keren ini cukup menyita beberapa pasang mata orang-orang yang duduk di kursi belakang. Wajah tampan dan pakaiannya yang rapi ini membuat beberapa orang tertarik. Mereka mencoba menebak apa profesi cowok ini. Dia terlihat seperti seorang pengusaha muda, padahal dia hanyalah mahasiswa tingkat akhir. Tapi cowok satu ini tidak peduli dengan bisik-bisik orang di sekitarnya. Dia berusaha mengambil posisi di mana sekiranya dia bisa melihat penampilan pacarnya dengan jelas dan tanpa halangan.

Baekhyun tersenyum dengan tampan dan manis saat melihat Hera berjalan di atas catwalk. Baekhyun merasa kagum melihat pacarnya yang begitu cantik. Dia manggut-manggut setuju kalau pacarnya memang layak menjadi seorang model. Tak lama kemudian, modelnya berganti. Kali ini seorang cowok yang sepertinya seusianya. Sekali lagi dia manggut-manggut melihat jas dan kemeja yang dipakai oleh model itu. Keren juga, batinnya.

Saat Baekhyun berusaha mengedarkan pandangannya, matanya menangkap senyum yang tak asing. Senyum dari seorang gadis yang sepertinya seusia dengannya. Dia duduk di kursi paling depan. Baekhyun memperhatikan gadis itu. Dia tersenyum dan bertepuk tangan. Baekhyun mendadak berpikir, rasanya senyuman itu benar-benar tidak asing baginya. Rasanya, dia pernah menyimpan senyuman itu di dalam kenangannya beberapa tahun yang lalu. Tapi, senyum siapa?

***

Ada yang bisa nebak kira-kira itu senyum siapa?

Our Fate [Baekyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang