01 : Hari Senin

340 170 168
                                    

Hari Senin datang, hari yang sangat membuat para pelajar malas, termasuk Mala. Namun walaupun merasa malas, Mala tetap bangun pagi agar tidak terlambat ke sekolah.

Mala kan anak rajin.

Bangun tidur jam 5 pagi, melaksanakan ibadah sholat subuh, lalu di lanjut mandi, dan berganti pakaian dengan seragam osis lengkap. Setelah selesai, ia turun ke meja makan. Sebenarnya Mala tipikal orang yang malas sarapan, tapi demi kesehatan ia harus makan.

Perasaan males mulu dah - author

"Bun, aku mau berangkat, uang saku nya?" Tanya Mala sambil mengulurkan tangannya.

"Ngulurin tangan tuh Salim, bukan minta uang." Meski begitu, bunda Mala tetap mengeluarkan uang 20 ribu dari dompet nya.

Mala menerima uang dengan senang, lalu mencium tangan sang bunda. "kan salim nya abis dapet uang saku bunda, ehehe."

"Dasar kamu ini, ingat loh jangan dihabiskan uang nya, di sisain terus di tabung."

"Iya bunda nya Mala. Yaudah Mala berangkat sekolah dulu ya, assalamualaikum bunda."

"Wa'alaikumssalam." Balas bunda.

Fyi, Mala berangkat sekolah menggunakan motor, umur nya sudah cukup 17 tahun, ya walaupun belum punya SIM.

Jarak dari rumah ke sekolah hanya 1 kilometer saja, 15 menit sampai, maka dari itu ia berani mengendarai motor sendiri.

Sampai di kelas, yang ia dapatkan hanya kelas kosong yang berisi dua murid, yaitu Deajeng dan satu teman kelas lainnya.

Mala bingung, sebenarnya ia berangkat terlalu pagi atau teman-teman kelasnya yang kelewat santai. Pasalnya bel masuk berbunyi pada pukul 07:00, sedangkan sekarang sudah pukul 06:55.

"Mau heran tapi ini 12 ips 4." Batin Mala.

"Hari ini gak ada pr matematika kan?" Tanya Deajeng.

"Ckk! Baru juga duduk gue, udah ditanyain matematika. Belajar gak si semalem?"

Jangan salah guys, Mala memang tipikal orang yang ceplas-ceplos, dan sedikit bermulut pedas. Maklum hobi nya nge-roasting temennya.

"Iya deh si paling rajin belajar." Sindir Deajeng.

"Eh ini kita gak usah piket ya, masih bersih gini." Ucap Mala sambil melihat-lihat lantai di sekitarnya.

Sebenarnya Mala kesal mendapat jadwal piket di hari senin, tapi karena ada Deajeng ia merasa sedikit lega.

"Yaudah gak usah."

Beberapa menit kemudian, anak-anak 12 ips 4 mulai berdatangan satu persatu atau pun datang bersama circle nya. Biasa lah ya, kelas tanpa adanya circle itu mustahil.

Hingga suara guru menginstruksikan para muridnya untuk ke lapangan, karena upacara akan segera di mulai.

Ciri khas 12 ips 4 ini agak aneh sebenarnya, jika kelas lain akan susah di atur, maka tidak dengan kelas 12 ips 4. Kelas yang muridnya brutal dan susah di atur.

Disaat kelas lain sudah mulai berbaris, sedangkan 12 ips 4, hanya 2 baris saja. Selebihnya kosong, hanya bergerombol dibelakang.

Setelah barisannya di atur oleh guru, akhirnya barisan 12 ips 4 sudah tertata rapi dan upacara pun di mulai. Mala berada di barisan paling depan bersama Izah, karena tidak ada yang mau baris di paling depan, biasa lah panas. Sedangkan barisan paling belakang sangat berisik.

Elisa dan Laily berada di barisan ketiga, kebiasaan Elisa saat upacara adalah celingukan mencari keberadaan crush nya, padahal jarak barisannya cukup jauh.

About Mala With Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang