Another Christmas.

116 14 0
                                    

Hi, if you're kinda confused, part ini nyambung sama part you alias part 1 dari awal cerita ini, so if you haven't read it, i suggest you to! Happy reading! <3

____________________

Tahun ini, Ten dibahagiakan oleh hadiah paling berharga dalam hidupnya, Justin. Hadiah yang akan terkenang selama masa hidupnya, Justin lahir pada bulan September setahun setelah Ten memberi tahu Johnny tentang kehamilannya di bulan Desember.

"John, bisa kah kau bawa Justin kesini? Sudah jam makan malam sekarang." Ten menoleh pada Johnny yang sedang menonton TV di ruang tengah.

"Hm? Baiklah."

Johnny mengangkat badannya dari sofa empuk yang hangat saat musim dingin itu, lalu menuju ke kamar bayi berumur 1 tahun lebih itu, sudah 1 tahun lebih setelah Ten membawa Justin ke dunia ini, dan Johnny masih belum bosan melihat perkembangan Justin.

Dia mau melihat Justin tumbuh dan tak mau melewatkan masa masa bahagia ini, dia membawa Justin ke pelukannya lalu membawanya keluar, Ten yang sudah di meja makan tertawa melihat Johnny.

"John, kenapa tidak dibangunkan saja?." Justin tidak dibiarkan bangun oleh Johnny dan membawanya sangat pelan dan hati hati ke arah Ten.

"Entahlah, aku tak tega." Johnny membuat Ten semakin gemas dengan ucapannya.

Tak lama setelah itu, Justin terbangun dan menggosok gosok matanya dengan tangan kecilnya itu, angin dingin dari salju diluar membuat Justin semakin mengeratkan pelukannya pada ayahnya, Johnny diam tak berkutik dan memberi isyarat pada Ten sambil membuka mulutnya.

"He's so cute." Kata Johnny tak bersuara.

Makan malam itu terdengar damai dan tentram, Justin yang duduk di bangku bayinya sambil menunggu Ten selesai makan, dia celingak celinguk sambil menggumam tak jelas.

Seakan akan sedang bergabung berbicara kedua orang tuanya.

"Ten, kau harus cepat menyelesaikan makan mu, Justin sudah tak sabar." Johnny mengunyah ayam panggang buatan Ten dan menatap Ten yang ada di sebrangnya.

"I know, I know." Ten yang kebetulan sudah selesai makan langsung menggendong Justin menjauh dari meja makan.

Tahun sebelumnya, Ten dan Johnny disibukkan oleh banyak keperluan dan kepanasan antar rumah tangga mereka, setelah Justin lahir tak dipungkiri bahwa Ten dan Johnny sedikit kewalahan akan kehadiran Justin.

Ten dan Johnny sepakat, untuk membesarkan Justin tanpa bantuan pembantu atau pengasuh, mereka tak ingin Justin terbiasa kehilangan orang tuanya di masa kecilnya.

Akhirnya Ten memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan mengambil cuti selama setahun penuh untuk menemani Justin di primary time nya.

Johnny mencuci piring bekas makanan malam mereka, sedangkan Ten sibuk menyusui Justin di ruang tengah. Sambil menonton acara favorit Johnny pada setiap akhir tahun, Home Alone.

Ten dan Johnny punya selera yang hampir sama soal film, musik dan kesenian. Jadi Ten tak keberatan.

"Apakah kau bosan?" Johnny duduk disamping Ten, sambil mengunyah cemilan dan memerhatikan Ten yang menimang nimang Justin.

"Tidak, kenapa?" Jawab Ten singkat.

"Just wondering"

Sebenarnya, ada sedikit rencana dibalik pertanyaan Johnny, Ten tak tahu bahwa sahabatnya, Taeyong akan datang untuk berkunjung ke Amerika selama beberapa saat, dan salah satu tujuan mereka adalah, Ya. Rumah Johnny dan Ten.

Knock Knock

Suara pintu rumah itu berbunyi dan Johnny menatap Ten, lalu menatap Justin yang sibuk dengan makanannya.

"Open it for me, hun" Ten menunjuk pintu rumah mereka dengan dagunya, Johnny mengangguk.

Johnny segera membuka pintu rumahnya lalu melihat Jaehyun dan Taeyong yang tersenyum sambil membawa totebag di tangan mereka.

"Is this Johnny's Suh house?" Ucap Jaehyun sambil tertawa.

Ten menoleh dengan cepat dengan mata yang terbelalak kaget, Taeyong melambaikan tangannya sambil tersenyum. Sedangkan Johnny dan Jaehyun sibuk berpelukan di depan pintu sambil berbincang bincang kecil disela sela pelukannya.

"Taeyong!"

Taeyong mengisyaratkan Ten untuk tetap duduk setelah melihat Ten yang sedang menimang Justin di gendongannya. Taeyong tersenyum menatap Justin, lalu Ten berdiri sambil memeluk Taeyong dengan satu tangan.

"Merry Christmas, Mommy Ten." Taeyong menepuk nepuk punggung sempit Ten, lalu melepaskan pelukannya sambil menatap netra Ten yang sudah berkaca kaca.

"I miss you so much, Yong."

Ten menangis sambil terus memegang sebelah tangan Taeyong, Taeyong buru buru membawa Justin pada gendongannya, Anak dari Johnny dan Ten itu terlihat kaget akan kehadiran Taeyong dan berhenti menyusu saat Taeyong mendekat.

"Stop crying, Ten! Im here!" Taeyong kembali tertawa kecil sambil menuntun Ten untuk duduk dibawah karpet.

Mereka berbincang bincang sambil terus mengatakan kata rindu yang akhirnya terbalaskan semenjak Ten pindah ke Amerika. Taeyong menoleh pada Justin yang sibuk merangkak kesana kemari, Ten tersenyum melihat Taeyong yang sangat gembira melihat Justin.

"Justin Suh, namanya Justin Suh"

"Nama yang tampan, cocok sekali." Taeyong akhirnya diberi tahu nama nya, selama ini Ten merahasiakan Justin agar Taeyong penasaran dan cepat cepat mengunjunginya di sini.

Jaehyun dan Johnny yang selesai berpelukan di depan pintu menghampiri mereka berdua sambil menatap Taeyong, mereka bertatap tatapan tanpa henti.

"You should make one for you, Jeff." Johnny menunduk sambil menyenggol sikut Jaehyun yang bergesekkan dengan miliknya.

"We already, thats why we came here."

Seluruh mata tertuju pada Jaehyun, begitupun Taeyong yang salah tingkah sambil mengibas ngibsakan rambutnya. Jaehyun belum memberi tahu Johnny. Begitupun juga Taeyong pada Ten.

"Justin's going to have a siblings, 7 months again." Netra Jaehyun dan Taeyong bertemu dengan keyakinan dan kebahagiaan yang terlukis di mata mereka masing masing.

Johnny terlihat terkejut sambil memukul bisep Jaehyun yang tersenyum malu sambil menunduk, Ten menatap Taeyong bertanya tanya, Taeyong mengangguk sambil mengelus perutnya yang ternyata dari tadi memang terlihat lebih besar dari biasanya.

"Oh my god!" Ten memekik sambil menatap Jaehyun dan Taeyong bergantian.

Malam itu, rumah Ten dan Johnny dipenuhi oleh kebahagiaan dan kehangatan yang Jaehyun dan Taeyong bawa, dengan mata yang berair, Ten memeluk sahabatnya itu lalu menangis di pundaknya. Penantian lama Taeyong terkabul, Tak mudah pasti baginya.

Jaehyun dan Johnny tersenyum melihat interaksi mereka berdua, lalu kembali tertawa masih sambil melihat satu sama lain tak percaya.

"Good job, Jeff." Johnny melayangkan high five pada tangan Jaehyun yang dibalas dengan tepukan yang lebih erat.





























Another christmas baby, huh?






























Heyyoowwwww makasih sudah baca dan bertahan sampai bertahun tahun di fanfiction yang ga seberapa serunya ini, HAHA. Sorry for the lame stories, im stuck rn.

Hope you guys will wait for another chapter that i will make in this story! And Merry Christmas!

See you soon, G.

Mistletoe.Where stories live. Discover now