Sex With An Actor 4

103 26 3
                                    

Sementara itu di sebuah gedung, Jessica sedang menangis jijik. "Astaga, tuan Rian. Apakah yang kau lakukan?" tanya Jessica. "Lihatlah, Jessica. Bagaimana indahnya tubuh Martin" jawab Rian sambil tersenyum lebar. "Tidak, tuan Rian. Perbuatanmu tidak bisa diterima" kata Jessica. "Tetapi, Jessica. Tubuhku menikmati" kata Rian tertawa. Tidak lama kemudian, Rian mengikat tubuh Martin.

Sementara itu di kota Los Angeles, Valeni sedang tidur. "Tidak, Valeni. Permintaanmu sulit untukku" kata Ruisma. "Tetapi, Ruisma. Apakah yang membuat dirimu menolak?" tanya Valeni sambil murung. "Astaga, Valeni. Rahimku sudah lama diangkat" jawab Ruisma. "Tetapi, Ruisma. Aku ingin memiliki seorang anak" jawab Valeni sambil tersenyum pilu. "Baiklah, Valeni. Cari saja isteri yang baru lagi" jawab Ruisma. "Tidak, Ruisma. Aku tidak ingin melakukan hal tersebut" jawab Valeni sambil menolak halus. "Baiklah, Valeni. Kita akan mengadopsi seorang anak" kata Ruisma sambil tersenyum. "Baiklah, Ruisma. Aku sangat setuju" kata Valeni sambil tersenyum dengan lebarnya. Tidak lama kemudian, mendadak Valeni terbangun.

Sementara itu di sebelah kamar, Christian dan pacarnya James. "Tidak, Valeni. Permintaanmu sulit untukku" kata Ruisma. "Tetapi, Ruisma. Apakah yang membuat dirimu menolak?" tanya Valeni sambil murung. "Astaga, Valeni. Rahimku sudah lama diangkat" jawab Ruisma. "Tetapi, Ruisma. Aku ingin memiliki seorang anak" jawab Valeni sambil tersenyum pilu. "Baiklah, Valeni. Cari saja isteri yang baru lagi" jawab Ruisma. "Tidak, Ruisma. Aku tidak ingin melakukan hal tersebut" jawab Valeni sambil menolak halus. "Baiklah, Valeni. Kita akan mengadopsi seorang anak" kata Ruisma sambil tersenyum.

Sementara itu di kota London, Charles sedang berendam. "Astaga, Charles. Aku senang sekali bisa bertemu denganmu" kata Clarissa sambil mencium. "Tenang, Clarissa. Aku merasakan hal yang sama" kata Charles sambil memeluk erat. "Baiklah, Charles. Rasanya aku ingin memelukmu" kata Clarissa. "Tenang, Clarissa. Peluklah diriku sepuas hatimu" kata Charles sambil tertawa pelan. "Tetapi, Charles. Aku merasa rindu pada tubuhmu" kata Clarissa sambil merajuk manja. "Astaga, Clarissa. Apakah kau katakan?" tanya Charles heran. "Tidak, Charles. Aku rindu pada tubuhmu saat masih muda" jawab Clarissa sambil berkedip. Tidak lama kemudian, Charles dan isterinya Clarissa bermesraan sekali lagi.

Sementara itu di sebuah kamar, Wilson dan isterinya Diamond sedang asyik mandi berendam. "Astaga, Wilson. Aku senang sekali bisa bertemu denganmu" kata Diamond sambil mencium. "Tenang, Diamond. Aku merasakan hal yang sama" kata Wilson sambil memeluk erat. "Baiklah, Wilson. Rasanya aku ingin memelukmu" kata Diamond sambil tersenyum. "Tenang, Diamond. Peluklah diriku sepuas hatimu" kata Wilson sambil tertawa pelan. "Tetapi, Wilson. Aku merasa rindu pada tubuhmu" kata Diamond sambil merajuk manja. "Astaga, Diamond. Apakah kau katakan?" tanya Wilson heran. "Tidak, Wilson. Aku rindu pada tubuhmu saat masih muda" jawab Diamond sambil berkedip. Tidak lama kemudian, Wilson dan isterinya Diamond bermesraan sekali lagi.

Sementara itu di sebuah kamar, Martin dan isterinya Jannet sedang asyik mandi berendam. "Astaga, Martin. Aku senang sekali bisa bertemu denganmu" kata Jannet sambil mencium. "Tenang, Jannet. Aku merasakan hal yang sama" kata Martin sambil memeluk dengan erat. "Baiklah, Martin. Rasanya aku ingin memelukmu" kata Jannet sambil tersenyum lebar. "Tenang, Jannet. Peluklah diriku sepuas hatimu" kata Martin sambil tertawa dengan pelan. "Tetapi, Martin. Aku merasa rindu pada tubuhmu" kata Jannet sambil merajuk manja. "Astaga, Jannet. Apakah kau katakan?" tanya Martin heran. "Tidak, Martin. Aku rindu pada tubuhmu saat masih muda" jawab Jannet sambil berkedip. Tidak lama kemudian, Martin dan isterinya Jannet bermesraan sekali lagi.

The Perfect Old ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang