Disclaimer
Naruto belongs Masashi Kishimoto's
Rental Girlfriend belongs sooyaaachi's
Warning:
typos, Out of Character, bahasa baku, alur lambat, alur loncat-loncat, cringy, etc.
Happy reading, dear! 🤍
🪐🪐🪐
"Maaf hanya sarapan simpel saja, Sensei," kata Hinata Hyuuga sambil menyodorkan sarapan. Sarapan yang Sasuke Uchiha terima tampak menggoda. Nasi, telur dadar, dan sup miso.
"Ini lebih dari cukup, Hinata," sanggah Sasuke. Menurutnya, sangat tidak simpel untuk perempuan muda yang tinggal sendirian. Bahkan, sarapan yang Hinata cukup sehat karena tidak berisi bahan masakan instan. Hinata tampaknya terampil untuk urusan perut. Ibunya pasti sangat bersyukur jika Sasuke benar-benar memiliki pasangan yang terampil dalam urusan dapur.
Sasuke dan Hinata makan dalam diam. Sasuke cukup menikmati masakan Hinata yang rasanya "sopan" di lidahnya. Lambungnya akan mencerna masakan Hinata dengan senang hati. Lidah Sasuke terkesan dengan kemiripan masakan Hinata dengan ibunya. Lidahnya sama sekali tidak mengalami culture shock selama memakan masakan Hinata. Ia bahkan makan sampai tak tersisa.
"Terima kasih atas makanannya. Masakanmu enak, Hinata," puji Sasuke.
"Saya senang jika Sensei menikmatinya." Hinata tersenyum mendengar pujian Sasuke. Ia cukup sering mendengar pujian dari sang kakak perihal masakannya. Jadi, pujian kecil Sasuke bagai angin lalu.
"Sebagai balas budi, saya akan membantumu membereskan piring," kata Sasuke sambil mengambil peralatan makan dengan sigap, bahkan Hinata belum sempat merespons. Hinata terkesan. Tidak banyak laki-laki yang berkenan melaksanakan pekerjaan rumah. Terlebih ini adalah dosen yang paling ditakuti oleh para mahasiswa Pendidikan Antropologi. Ia pikir dosen galak ini merupakan laki-laki patriarki. Namun, nyatanya Sasuke sangat terampil dalam mencuci piring. Mungkin orang tuanya mengasah keterampilan dasar bersih-bersih rumah sejak kecil.
Hinata merasa beruntung karena melihat sisi baru Sasuke yang sepertinya tidak banyak orang tahu. Sepertinya di lain kesempatan, ia perlu bercerita kepada Ino. Gadis pirang itu pasti terkejut setengah mati!
"Terima kasih sudah membantu saya, Sensei. Saya malah merepotkan Sasuke-sensei."
"Tidak masalah. Hanya pekerjaan mudah," balas Sasuke santai.
🪐🪐🪐
"Kita mau ke mana, Sensei?" tanya Hinata Hyuuga setelah ia selesai memasang sabuk pengaman.
Sasuke Uchiha tampak berpikir. "Ada saran?" Sasuke balas bertanya.
Sedetik kemudian ia menyesal, akan sia-sia jika bertanya kepada perempuan. Ia memasang telinga, bersiap mendengar kata terserah dari mulut Hinata. Tipikal perempuan pada umumnya.
"Sejujurnya, Sasuke-sensei, saya tidak begitu suka keramaian. Bagaimana kalau toko buku?" usul Hinata.
Sasuke menoleh tak percaya. Wah, tidak salah ia memilih gadis Hyuuga ini. Ibu dan Ayah pasti juga setuju dengan pilihannya.
"Kita ke toko buku langganan saya, ya," tawar Sasuke.
"Boleh!" Hinata mengangguk antusias.
🪐🪐🪐
Mereka sudah di tempat parkir. Hinata turun lebih dulu, disusul Sasuke yang keluar sambil memasang masker. Hinata tertegun.
"Ah, ini, saya hanya khawatir kalau ada yang mengenaliku atau mungkin mengenalimu," jelas Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend
Fanfiction[[Sasuke Uchiha x Hinata Hyuuga Fanfiction]] 🪐🪐🪐 Dicari perempuan jomlo untuk dijadikan pacar sewaan selama liburan Natal. Bukan sekadar pacar, tetapi akan dikenalkan ke keluarga. Kriteria: 1. Intelektual, 2. Sopan dalam berbicara dan berpakaian...