Chapter 3 - Pencarian Krist

28 6 3
                                    

Setelah Win melaporkan hasil yang ia dapatkan, ia langsung pergi menemui Bright yang tidak lain sang kekasih nya, dia menyuruh Bright untuk mengikutinya ke ruangan rahasia tempat Krist menghilang, sedangkan Singto yang sedang memarahi karyawan lain agar bisa menghilangkan rasa stress nya

-
-
-

Di ruangan rahasia, Bright dan Win menemukan sidik jari di salah satu mainan yang berada di sekitar tempat terakhir Krist sebelum menghilang, yaitu sidik jari perempuan yang membuat Bright dan Win tidak percaya bahwa perempuan ini yang menculik Krist, tiba² Singto yang sudah puas memarahi karyawan karyawan lainnya datang ke ruangan rahasia tersebut dan menanyakan apa yang mereka temukan di ruangan tersebut

Lalu Bright berkata "Tuan Singto, kami masih belum percaya akan hal ini tetapi, kami menemukan sidik jari perempuan yakni sidik jari Tu Tontawan di mainan yang berada di sekitar Krist sebelum Krist menghilang"

Sesudah Bright mengatakan itu Win berkata "Saya mempunyai alasan mengapa Tu Tontawan menculik Krist yang mungkin saja ini benar tuan Singto"

Dengan wajah datar Singto, dia menanyakan apa alasan nya, ia berkata "Apa alasan Tu menculik Krist? Dia benar benar gila sampai melakukan hal seperti ini" lalu Win menjawab "Dia menyukai tuan Singto dan cemburu melihat Krist bersama tuan, entah dari mana ia tau bahwa anda menyukai Krist tetapi mungkin ada mata mata di kantor ini, kalau tidak pasti ada kamera yang di sembunyikan Tu Tontawan di kantor ini tuan Singto" jelas Win, wajah Singto yang datar berubah menjadi wajah yg terlihat seperti ingin membunuh orang karna ia sangat tidak suka jika ada mata mata di kantornya

Agar mencairkan suasana, Bright mengusulkan dirinya untuk menghubungi Tu Tontawan dan mengajak nya bertemu seolah dia tidak tau apa apa, Bright berkata "Tuan, bagaimana jika saya akan menghubungi Tu Tontawan dan mengajak nya bertemu seolah saya tidak mengetahui hal ini" usul Bright, lalu Singto berkata "Lakukan rencana yang ada dipikiranmu, yang terpenting Krist harus selamat dan tidak luka sedikitpun"

-
-
-

Sesudah Bright menghubungi Tu Tontawan, ia mendapatkan balasan dari Tu Tontawan yaitu "Baiklah, kita akan bertemu di Cafe ****" jawab Tu Tontawan, Bright pun langsung menuju Cafe tersebut sendirian dan meninggalkan Win bersama boss nya yakni Singto

Sesudah Bright menemui Tu Tontawan di Cafe tersebut, mereka mengobrol santai mencairkan suasana, tiba tiba Singto datang ke Cafe tersebut dan membuat Tu Tontawan serta Bright kaget, karna Bright berkata bahwa Singto sedang sibuk dengan pekerjaan nya, Bright mengatakan itu karna ia ingin menjalankan rencana nya

Singto langsung menarik tangan Tu Tontawan dan membawa Tu ke luar Cafe, wajah Tu sedikit memerah karna baper tangannya di tarik Singto, Win yang berada didalam mobil Singto masih memantau situasi dan memahami gerak gerik Tu Tontawan, Singto belum memakai kekerasan karna ia masih menyayangi Tu Tontawan sebagai temannya, Singto berkata "Aku tau kau menculik Krist, Tu" yang membuat Tu Tontawan kaget karna ia merasa tidak meninggalkan sedikit jejak pun di ruangan rahasia itu, tetapi agar dia bisa bebas dari tuduhan Singto, ia memanfaatkan kepercayaan Singto kepada diri nya sendiri dan berkata "Apa yang kau katakan? Siapa yang memberi tau mu? Siapa Krist? Aku tidak mungkin menculik seseorang,kau tau bukan? Kita sudah berteman sangat lama, kau tidak mempercayaiku Singto?" Ucap Tu

Lalu Singto berkata "Aku mempercayai mu Tu, tetapi aku lebih mempercayai Bright dan Win dari pada dirimu, karna mereka lah yang menemani ku di saat senang maupun susah ku, sedangkan kmu? Datang saat membutuhkan ku saja" membuat Tu Tontawan merasa sedikit kesal dan akhirnya ia membalas "Aku sama sekali tidak mengenal Krist, berhenti menuduhku Singto" bela Tu

Singto menjawab "Yang menyelidiki hal ini adalah Bright dan Win, mereka menemukan sidik jarimu di mainan yg ada di sekitar Krist sebelum Krist hilang, jangan pikir aku bodoh, Tu" mendengar perkataan Singto, Tu hanya terdiam mematung dan takut ia akan di pukuli oleh Singto, tetapi Singto berkata lagi "Jika kau mencintaiku maka jangan membuat orang yang kau cinta marah kepadamu" dan mengusap kepala Tu dengan wajah datar, Singto ingin membuat Tu mengakui kesalahannya dan memberitahu keberadaan Krist

Akhirnya Tu Tontawan pun luluh karna kehangatan yang diberi Singto, ia mengakui kesalahannya tetapi ia masih belum mengatakan keberadaan Krist, lalu Singto sedikit memaksa Tu untuk mengatakan keberadaan Krist dan alhasil itu membuat Tu Tontawan takut sampai menangis, Singto sangat kesal melihat itu, ia ingin memukul Tu Tontawan, tetapi Win datang dan menahan Singto, karna dia sudah tau keberadaan Krist dengan hanya melihat gerak gerik Tu dan akhirnya Bright, Win serta Singto pergi dari tempat itu meninggalkan Tu Tontawan sendirian dan mengikuti arahan Win Metawin

-
-
-

✨ Thanks For Reading ! ✨

🌷 MAAF JIKA ADA KESALAHAN ATAU TYPO,DAN MAAF JIKA CERITA NYA CRINGE ATAU ANEH KARNA INI KALI PERTAMA SAYA MEMBUAT CERITA, DAN MAAF KARNA SAYA LAMA MEMPUBLISHKAN CERITANYA KARNA SAYA LAGI NYARI IDE🌷

Behind the Scene? Nggk ada Krist sama Singto lagi jalan jalan ber dua

And yeaa, GOODBYE ! JANGAN LUPA VOTE AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT LANJUTINNYA ! 😾💘

He is My Mafia ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang