Bergumam

44 6 1
                                    

"
Sebenarnya Manusia tidak bisa menentukan baik dan benar, semua hanya tentang sudut pandang.
"

Ngiengg... Ngiengg... suara gergaji mesin sudah berbunyi tanda aktifitas pagi sudah dimulai, kutengok jam menunjukan pukul 4.30 pagi.

"gilaaaa pak johar pagi-pagi banget sih pak kerjanyaaaa".. ucap Arkala dengan nada kesal.

oh ya sebelum lanjut kenalin namaku Arkala Widyo Kusuma Arjanito,  aku tinggal di rumah kecil bersama bunda tercinta.

"Arkalaaa.... buruan bangun solat subuh terus siap-siap sekolah,sekalian anterin kue lapisnya ke Bu Eni" teriak bunda dengan terburu-buru.

"iya bundaaa sebentar arkala masi ngantuk" teriak Arkala sambil bermalas-malasan.

Akhirnya Arkala pun terbangun dan bersiap-siap di depan rumah sambil memakan selembar roti yang dilumuri susu kental manis dan menenggak sebotol susu yang berlogo beruang madu.

Arkala mulai menyalakan motornya dan berangkat menuju sekolah, "Bunda Arkala berangkat" ujarnya dengan tenang.

"hati-hati ya sayang gausah ngebut-ngebut dijalan, sini...." ujar bunda sambil mencium arkala.

arkalapun risih "apasihh bunda arkala udah gede masa iya dicium melulu kaya anak kecil tau bun" - ujar arkala dengan lemas dan pasrah...

"udah sana berangkat"..sahut ibu dengan senyum manisnya.

arkala langsung menunggangi sang kuda besinya dan berangkat kesekolah.. eits galupa dia juga mampir ke rumah Bu Eni buat nganterin kue lapis titipan Bundanya.
setelah itu Arka langsung melajukan motornya kearah sekolah, saat nyampe di depan gerbang  arkala tak sengaja menyerempet mobil yang berhenti di depan gerbang masuk sekolah **Bruakk** tak lama sang pemilik mobil pun keluar. namun belum sempat berbicara, arkala pergi begitu saja memarkirkan motornya.
"woii lo tuh udah salah songong banget ya, bukanya minta maaf malah nyelonong gitu aja"- ujar wanita itu dengan bebal.

"siapa suruh berhentiin mobil deket gerbang, udah tau gerbang sekolah sempit banget." sahut Arkala dengan santai.

"ishh lo tu yaa..untung aja baretnya ngga parah" ujarnya kembali dengan kesal.

"Alay banget jadi cewek" ucap Arkala meninggalkan wanita itu dengan senyum tipis.

"huuu ngeselin banget nih sekolah"- teriak wanita itu dengan kesal..

Tak selang berapa lama dari kejadian itu. Arkalapun menuju ketempat biasanya teman-teman arkala pada kumpul. sambil membawa sebuah dokumen yang terselip di dalam sebuah map coklat, arkala membawa dokumen itu dengan sangat mencurigakan, ia sangat waspada dengan dokumen itu. "woii brey" sapa Arkala kepada teman-temanya..  "ini gue bawain nama-nama orang yang udah percaya sama kita, er tolong lo urus ni berkas-berkasnya dan lo jhon, bim, yur bantu erlang ngurus semuanya" perintah Arkala dengan serius.

tak lama bel sekolah pun berbunyii **kringgggg**
"udah bel, ayok cabut. jangan sampe ada yang tau tentang hal ini" ujar Arkala dengan serius.

Seperti biasa Arkala duduk di pojok sambil  membaca buku layla majnun yang rumit akan perjodohanya, sambil di temani earphone di telinganya.

Bu Fara pun masuk sembari membawa murid baru dari jakarta, "Selamat Pagi anak-anak hariini ibu membawakan kalian teman baru, silahkan memperkenalkan diri".

AsrarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang