1

0 1 0
                                    


***


Dengan nafas terengah engah Dean yang bernama lengkap Gardean Nurvendra, siswa SMA kelas 11, meletakkan tas hitam nya di atas meja belajar dan setelahnya ia mer ebahkan dirinya di tempat tidur sambil menetralkan detak jantungnya yang berdetak dengan cepat dan keras.

"Dari mana lo?" Suara besar Reon membuat Dean menoleh dengan spont an. Areon Nurvendra nama lengkap nya, dan tak lain dia adalah kakak laki laki Dean yang sangat Dean tidak sukai sejak kecil. Usia mereka hanya berselisih satu tahun, dan wajah mereka bisa terbilang sangat mirip.

"Lo nanya?" timpal Dean dengan wajah kesal nya terhadap Reon. Reon me ndatarkan wajah nya dan duduk di tempat tidur Dean.

Dean yang tak kalah memasang wajah datar menatap Reon yang sekarang malah mengikutinya tiduran di tempat tidur miliknya. "Balik ke kamar lo sana! gue mau tidur."

Reon mendengus dan marah marah didepan Dean, "lo ini saudara gue bukan se benernya? gue mau cerita sama lo Yan! dengerin terus lo tanggepin bego!!"

"Kek cewek lo, yaudah cepetan lo ceritanya jangan kelamaan." Jawab Dean dengan sangat terpaksa harus mendengarkan ocehan Reon yang biasanya sangat tidak bermanfaat untuk hidup Dean.

Dengan raut wajah yang serius Reon mulai menceritakan apa yang dia ingin ceritakan ke Dean. Cerita itu tentang Bima, siswa berandal di sekolah Reon dan Dean yang su ka membuli para siswa siswi yang lemah. Dan beberapa hari yang lalu beredar berita dimana Bima, melecehkan salah satu siswi yang bernama Sanni, Namun, hari ini be redar berita bahwa Bima meminta maaf ke Sanni secara langsung.

Dean mulai mendengarkan cerita Reon dengan serius dan penuh rasa ingin tahu. Sam pai pertanyaan dari Reon membuat nya tidak fokus dengan cerita Reon. "Dan Io tau kenapa dia minta maaf ke Sanni hari ini??"

Dean menggeleng, Reon pun menjawab pertanyaan nya sendiri. "Dia minta maaf gara gara semalem sebelum dia minta maaf, dia di hajar eh mungkin hampir di bunuh sama orang yang nggak dia kenal di kosan nya. Gila emang si Bima sampe ke sekolah pake kursi roda."

"Oh gue tadi juga liat pas dia di deket kursi taman, dia duduk di kursi roda." Dean mengangguk angguk sambil mengingat Bima yang duduk di kursi roda denga wajah yang penuh luka.

Reon dengan cepat mengacungkan jari telunjuknya kearah Dean. "Nah itu! parah banget luka nya. Gue penasaran siapa yang hajar dia sampe begitu."

Reon memandang Dean di sebelah kanan nya karena Dean diam saja tidak menanggapi pernyataan nya. "Lo penasaran Yan?"

Dean lagi lagi menggeleng dan berkata, "bukan urusan gue jadi ya bodoamat. Udah sana pergi lo!"

Merasa di usir Reon dengan ekspresi juteknya meninggalkan kamar adik nya kemud ian membanting pintu dengan keras. Pemilik kamar hanya menatap sang kakak perl ahan menghilang di balik pintu. Dean menghela nafas panjang memilih bersiap untuk tidur. Sebelum terlelap tidur diatas tempat tidurnya, cowok itu sempat kesusahant idur dan memutuskan untuk memainkan benda pipih miliknya hingga dia merasa ngantuk dan tertidur.

Pagi tiba. Sekarang, Dean masih berada di bawah selimut tanpa mengetahui pagi su dah tiba. Ibunya yang tau Dean belum bangun padahal Dean harus berangkat kesekolah berteriak sangat keras di depan pintu Dean dengan raut muka marah. "DEAN ! BANGUN!!!"

Merasa telinga Dean seperti berdenging karena suara ibunya, dia terbangun perlahan "Iya bunda Dean udah bangun kok," kata Dean dengan suara parau bangun tidur.

Ibunya pergi dari kamar Dean melihat Dean sudah mulai bangun, bahkan sudah ber gegas untuk mandi. Selesai mandi dan berseragam rapi cowok itu segera turun keba wah untuk sarapan bersama, setelah sarapan dia berpamitan kepada kedua orang tuanya dan pergi berangkat kesekolah. Dean berangkat kesekolah dengan mengendarai motor, begitu juga dengan Reon sang kakak. Sebenarnya dua kakak beradik itu ber ada di sekolah yang sama, hanya beda tingkatan. Hampir setiap pagi sebelum beran gkat Reon biasanya menawarkan untuk berangkat bersama, tetapi Dean selalu menolak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr.GardeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang