takut

1K 60 0
                                    

Kini pagi telah tiba dan sinar mentari masuk melalui celah celah kendala,Rey terbangun dari tidurnya karna tergangu akibat suara notif dari handphone nya( ada pesan masuk)
Rey menyeringai kecil saat membaca pesan tersebut.

"Oh para tikus kecil ini mau main main rupanya"batin Rey seraya menyeringai kecil
Tak lama ren bangun
"Ada apa?"tanya ren
"Kita harus ke kantor ada parasit yang harus di musnahkan!"jawab rey
"Oh "sahut ren biasa aja

Ian terbangun dari tidurnya ia seketika terkejut melihat dua orang di hadapannya,Ian seketika bangkit dari tidurnya mencoba lari namun terjatuh,tubuhnya terasa remuk dan bawahnya terasa perih,tatapan ketakutan terpancar dari wajah Ian saat melihat wajah mereka berdua.
Kedua mafia itu mendekati Ian seraya berkata.

"Kenapa takut"ucap mereka burdua seraya menampilkan seringaian iblis yang dingin di wajah mereka

Tubuh Ian bergetar Ian terus mundur saat mereka mendekat hingga tubuhnya mentok di dinding dan ia tidak bisa mundur lagi.

Rey langsung memasang kan jaket pannjang pada tubuh Ian yang telanjang dan langsung mengangkatnya menuju keluar hotel di susul ren dari belakang.
Sesampainya di luar hotel Rey langsung masuk ke dalam mobil membawa Ian dan di susul ren,dan langsung pulang menuju mansion mereka.

Beberapa saat perjalan mereka akhirnya sampai di tempat tujuan
Mansion putih dan mewah bak istana kerajaan terpampang di hadapan mereka.

Mereka turun dari mobil,Ian di tarik keluar oleh Rey dan di seret dengan kasar menuju mansion tanpa peduli ringisan ke sakitan yang keluar dari mulut Ian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka turun dari mobil,Ian di tarik keluar oleh Rey dan di seret dengan kasar menuju mansion tanpa peduli ringisan ke sakitan yang keluar dari mulut Ian .saat memasuki masion mereka di sambut olleh banyak bodigat bertubuh kekar dan maid yang berbaris rapi seraya menunduk memberikan hormat

"Selamat datang tuan"ucap clloe selaku kepala maid dengan sangat sopan
"Sudah kau siapkan!?"tanya Rey
"Iya tuan"jawab kepala maid itu

Ian kembali di seret dengan kasar oleh rey dengan clloe di belakangnya menuju sebuah kamar tanpa jendela yang tidak luas namun nampak cukup bersih dan terawat.

Sesampainya di kamar itu,tubuh ringkih Ian yang hanya di tutupi oleh jaket panjang milik Rey itu di lemparkan dengan kasar di ranjang beralaskan kasur putih itu.


(Untung empuk tuh kasur kalo keras apa kabar mana abis di gempur tadi malam Ama mereka berdua)

Ian langsung meringis kesakitan namun tidak dihiraukan oleh mereka rey.

Rey menangkap wajah Ian menggunakan satu tangan nya.
"Hey dengar ya!selangkah saja kau keluar dari kamar ini tamat riwayatmu!!"ancam Rey lalu beranjak pergi kamar itu.

Ian saat ini meringkuk dan menutupi seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki menggunakan selimut sembari menagis,ia meratapi kehidupannya yang benar benar buruk.

Jika di tanya di mana ren,maka jawabnya ia sedang di markas tengah mengurus beberapa curut berdasi yang sempat kesal.

Tapi karena ia telah mendapat kepuasan yang selama ini ia cari dan hatinya sedang senang maka ia dengan berbaik hati ia hanya memotong tangan lidah dan membuat sedikit karya di bagian tubuh empat orang penghianat itu dan membiarkan mereka mati dengan perlahan.

(Baik banget kan ren nya ಠ⁠﹏⁠ಠ )


Kembali ke Ian

Beberapa saat Ian meratapi nasib buruknya,tanpa menyadari seorang wanita setengah baya yang tengah memandang iba padanya.

"Permisi..".."suara lembut wanita itu mendayu memasuki gendang telinga Ian.

Namun bukanya menyahut Ian malah semakin ketakutan dan nampak semakin meringkuk masuk ke dalam selimut yang membalut tubuhnya.

"Hey tenang lah"ucap pelan clloe selembut mungkin berusaha agar Ian merasa tenang dan aman.

Clloe cukup tau apa yang sudah di Ian.
Ia tau tidak ada satupun orang yang akan baik-baik saja jika sudah dalam genggaman dua iblis itu.

Perlahan clloe mendekati pemuda dengan tubuh ringkih yang tengah bergetar ketakutan itu.

Dengan hati hati celloe membawa tubuh pemuda itu ke dalam dekapan lembut dan hangatnya.

Hening beberapa saat sebelum terdengar suara Isak tangis pilu dari mulut si pemuda manis itu.

Hancur sudah benteng pertahanan Ian,setelah sehancur ini,ia kembali dapat merasakan dekapan hangat yang telah hilang bersamaan dengan kepergian ke dua orang tuanya.

Sekian lama menangis dan melepaskan segala beban nya kini Ian sudah mulai tenang.

Perlahan clloe melepaskan pelukannya lalu mengelus wajah sembab Ian yang nampak cantik,lucu,dan imut secara bersamaan.

"Tunggu sebentar"ucap clloe lembut.

Setelah itu clloe beranjak pergi dari kamar itu,meninggalkan Ian yang kembali meringkuk di dalam selimut dengan posisi duduk.

Tak lama clloe kembali membawa nampan yang berisikan sepiring nasi beserta lauk pauknya dan juga segelas susu hangat.

Melihat itu Ian menatap berbinar clloe yang tengah menatapnya dengan senyuman manisnya.

Jujur saja Ian sama sekali belum makan apapun dari kemarin.

Dirinya hanya di gempur dan terus di gempur tanpa henti,bahkan jika mengingat itu Ian jadi mual dan ingin muntah.

"Makanlah"ucap lembut clloe saat sudah meletakan nampan itu di depan Ian duduk.

Dengan cepat Ian menyambar piring berisi nasi dan lauk itu,dan langsung menyuap makanan itu ke mulutnya dengan tangannya.

Tanpa mengigat apa gunanya sendok dan garpu yang terletak di nampan itu.

"Hey perlahan lah!"peringat clloe.

Ian langsung terperanjat dan memandang clloe takut takut.

Clloe menghela napas pelan lalu mengusap kepala Ian lembut.

"Makan lah dengan perlahan,...aku hanya tak ingin kau tersedak"ucap lembut clloe.

Yang di balas anggukan kaku dari Ian.

Setelah selesai makan clloe membawakan semangkuk air untuk Ian cuci tangan,setelah itu ia memberikan Ian segelas susu putih yang ia bawa tadi.

"Nah sudah...sekarang istirahat lah kamu pasti lelah"ucap lembut clloe.

Namun tak ada sahutan dari ian yang ada hanya tatapan Ian yang menatap ke arahnya Dangan raut wajah bertanya' syiapa?'

Seakan mengerti clloe pun memperkenalkan dirinya pada Ian.

"Namaku clloe aku kepala maid di sini kamu Ian kan?"tanya clloe dan mendapat anggukan kecil dari Ian.

Mulai sekarang Ian panggil bibi yah"ucap clloe dengan lembut.

"Ka..kalo..mang..manggil...ibu ...bol..boleh?"tanya Ian gugub.

"Tentu saja!"dengan senang hati clloe menerima panggilan itu.

Setidaknya dengan begini clloe dapat mengobati rasa rindu nya pada mendiang putranya yang telah tiada.



-
-
-
Oke lanjut besok
👋👋👋

Baby Ian and Mafia(💗🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang