𝔾𝕒𝕞𝕖?

Ch. 4||Latihan

＊*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚　˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚＊

𝔻𝕒𝕖 ℍ𝕪𝕦𝕟 ℙ𝕆𝕍

"Siapa kau sebenarnya? "

'Aku sangat tidak suka pada anak ini

Dia tiba-tiba saja masuk ke sekte ini

Dan dengan mudahnya dia langsung mendapat seragam tingkat kedua

Padahal aku sudah bersusah payah agar bisa naik ke tingkat itu

Apa dia dari keluarga yang hebat? Kaya raya?

Apa hebatnya dia sampai bisa masuk begitu saja?! '

Karena emosiku tidak terlalu terkendali, aku tidak sadar kalau pedang milikku mengenai lehernya

Untungnya itu hanya menggores sedikit

ℍ𝕨𝕒 𝕐𝕠𝕦𝕟𝕘 ℙ𝕆𝕍

'Eh banh, pedang lu tajem woi, leher gw ampe bedarah itu'

"Hah... "

Aku menghela nafas pelan guna mengontrol emosi agar tidak meledak-ledak di sini

Senyum yang semula menghiasi wajahku langsung memudar dan digantikan oleh wajah tanpa ekspresi

"Kau berharap aku menjawab apa? "

4%

Buset, cepet amat tu angka turunnya

Ya wajar sih, soalnya mendadak gw pake bahasa santai

Lagipula aku menjawab seperti itu bukan tanpa alasan

Masa terang-terangan gw jawab 'MANUSIA' gitu

Saat aku bergelut dengan pikiran sendiri, Dae Hyun mengganti pertanyaan nya

"Kenapa kau bisa masuk ke sini? "

'Orang dalam banh'

'Tapi g mungkin gw jawab begitu'

Jadi aku menjawab dengan sedikit menyombongkan diri

Dikit doang kok

"Karena ketua sekte merasa bahwa aku berpotensi dalam ilmu bela diri dan  mengajakku secara langsung masuk sekte ini"

Sebenarnya aku cukup ragu apakah boleh membawa nama ketua sekte begitu saja?

Tapi bodo lah, yang penting aku keluar dari situasi yang tidak menyenangkan ini

"Kau? Berpotensi? "

Dae Hyun mengatakan itu sambil melihatku dari atas sampai bawah dengan tatapan tidak percaya

'Mksd lu liat gw kaya gitu apa? Mau gw colok tuh matanya? '

Daripada itu, yang gw bingungnya dari tadi nih

Yang lagi sembunyi sambil nguping siapa? Enak aja dia dapat nonton drama gratis

Ilegal lagi, ck ck

Gw engga akan sadar ada orang disana kalau angka persentase nya g nembus pohon

28%

Akhirnya gw bisa ngeliat persentase yang normal

Dan 2% nya baru naik sebentar ini

Kece g?

Daripada kami larut dalam diam aku memutuskan untuk mengusirnya

"Latihan bersama seharusnya sudah mulai loh? Kau tidak pergi? Lagipula kita hampir sampai ke tujuan bukan? Aku bisa pergi sendiri"